(36)

4.8K 220 3
                                    

4500+ kata
So,sepertinya part ini bakalan panjanggggggggggg banget guys

Okelah,happy reading😘

«««»»»

Hallo Ra
Apa kabar?
Aku harap kamu baik-baik aja.

Maaf aku udah pergi tanpa pamit dan bikin kamu khawatir,tapi aku baik-baik aja kok.Sekarang aku udah ada di London,aku bakalan kuliah dan sibukin diri aku disini.

Aku nggak marah sama kamu Ra,hal itu nggak akan pernah bisa aku lakuin.Aku pergi karena aku ingin bisa cepat-cepat hapus perasaan ini ke kamu Ra, tapi nggak dengan kenangan tentang kita.Aku nggak akan pernah bisa hapus itu,karena setiap detik yang pernah kita lalui bersama adalah detik yang paling berharga buat aku.

Satu hal yang harus kamu tau Ra,aku sangat-sangat mencintai kamu bahkan sampai detik ini.Tapi aku tau diri kok,aku sadar kalau kamu udah jadi milik orang lain.

Suatu saat nanti kalau hati ini udah sembuh,aku janji bakalan pulang ke Indonesia.Aku harap saat itu datang,aku udah bisa lihat kamu bahagia dengan laki-laki bernama Dirga itu.Jangan pernah menangis seperti terakhir kita bertemu,aku mau kamu terus tersenyum walau bukan aku alasan dari senyuman itu.

Sahabat yang mencintaimu,
Giga

Butiran bening langsung lolos begitu saja setelah Arafah membaca email dari Giga.Arafah tak mengira kalau akhirnya ia akan mematahkan hati Giga seperti ini.

Arafah memejamkan matanya,berdoa dan berharap permintaan yang ia panjatkan akan segera dikabulkan.Kalau Giga mau dirinya tetap tersenyum maka Arafah juga menginginkan itu untuk Giga.Arafah tidak mau lesung pipit laki-laki itu hilang karena dirinya.

Arafah beralih menatap laki-laki yang berada disampingnya.Laki-laki yang sudah ia pilih untuk menemaninya sampai tua nanti,laki-laki itu adalah Dirga.Arafah menyeka air matanya,senyum tipis pun terukir di bibirnya kala melihat Dirga yang sangat fokus menyetir.

"Kenapa liatin aku terus?aku udah tau kok kalo aku ganteng"kata Dirga melirik Arafah sambil tersenyum jahil.

"Idih...kePDan banget kamu"ucap Arafah sambil meninju bahu Dirga.

Bukannya merasa kesakitan,laki-laki itu justru tertawa renyah sambil membelokkan mobilnya kearah pelataran rumah yang cukup luas.

"Kita udah sampai"ujar Dirga sambil melepas sabuk pengamannya.

Mata Arafah seakan tidak bisa berkedip kala melihat rumah yang menjulang tinggi didepan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Arafah seakan tidak bisa berkedip kala melihat rumah yang menjulang tinggi didepan matanya.Arafah tak menyangka kalau kejutan yang disembunyikan darinya selama seminggu ini oleh Dirga adalah rumah semewah ini.Mungkin terasa berlebihan,tapi bagi Arafah rumah tersebut terlampau mewah baginya yang notabennya selalu hidup dengan sederhana.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang