Matahari sudah hampir terbenam saat Arafah sampai dirumahnya.Setelah pertemuannya dengan Giga tadi,laki-laki itu mengajak Arafah makan dan jalan-jalan seharian.Sebenarnya Arafah bisa saja menolak,tapi Arafah tidak ingin merusak mood Giga dihari pertama kepulangannya dari London.
Saat jalan-jalan Giga menceritakan banyak hal pada Arafah.Mulai dari sekolahnya di London,sahabat-sahanatnya disana dan masih banyak lagi.Dirga menceritakan semuanya tanpa menghilangkan satu detailpun saking antusiasnya.
Sedangkan Arafah hanya menjadi pendengar pasif dengan memasang senyum palsu sambil sesekali berkata ‘Oh’ ‘Iya’ ‘Masa sih?’.Karena saat itu otak Arafah benar-benar tidak bisa memfikirkan apa-apa selain Dirga.Arafah takut kalau ia tidak bisa bertemu lagi dengan laki-laki itu setelah kejadian dipantai tadi.
“Terimakasih ya Ga atas tumpangannya”kata Arafah setelah turun dari taksi yang ia tumpangi bersama Giga.
“Iya sama-sama.Kayaknya dirumah kamu lagi kedatengan tamu tuh”ucap Giga sambil melihat kearah mobil putih yang terparkir dihalaman rumah Arafah.
Arafahpun berbalik dan melihat kearah mobil yang dimaksud Giga.
‘Apa jangan-jangan itu mobil Dirga?’
“Emangnya siapa Ra?”
Arafah menggeleng “Nggak tau juga,yaudah kamu pulang gih.Ntar keburu magrib”
“Yaudah deh,aku pulang dulu ya.terimakasih untuk hari ini”kata Giga pada Arafah.
“Iya sama-sama,hati-hati dijalan”tutur Arafah pada Giga.
“Kamu bilang hati-hatinya jangan sama aku,kan yang nyetir bukan aku”ucap Giga sambil cengengesan.
“Iya-iya,bawa mobilnya hati-hati ya pak”ujar Arafah pada Pak supir.
“Wassalamu’alaikum”pamit Giga.
“Wa’alaikumsalam”
Arafah bergegas masuk ke dalam rumah setelah taksi yang ditumpangi Giga menghilang diujung jalan.Tapi sebelum Arafah masuk,ia terlebih dulu melihat mobil putih yang terparkir dipelataran rumahnya.
Otak Arafah seperti memutar kembali rekaman dimasa lalu.Arafah sendiri tidak terlalu mengingatnya tapi ia merasa familiar dengan mobil tersebut.Sepertinya pernah ada kejadian penting yang melibatkan mobil putih itu.
Arafah menggelengkan kepalanya pelan,tak mau ambil pusing.Mobil seperti itu ada puluhan bahkan ratusan dikota ini,jadi tidak ada gunanya Arafah mencoba mengingat-ingat hal yang bahkan ia sendiri lupa.
“Assalamu’alaikum”ucap Arafah menberi salam begitu masuk ke dalam rumah.
“Wa’alaikumsalam”Balas semua orang yang berada diruang tamu.
Seketika mata Arafah pun langsung tertuju pada laki-laki yang duduk disamping sang Kakek.
‘Jadi benar dia kesini’
“Kamu ini kemana saja toh nduk?Tadi diacara wisuda kok tiba-tiba ngilang”tanya Nenek Arafah dengan cemas.
Arafah menggigit bibir bawahnya,tak tahu harus menjawab apa.Rasanya saat ini bukan waktu yang pas untuk menceritakan semuanya pada sang Nenek.
“Kalau kamu tidak bisa jawab pertanyaan Nenek lebih baik kamu jawab saja pertanyaan dari nak Dirga.Sepertinya dia butuh banyak penjelasan dari kamu”kata sang Nenek sambil melirik kearah Dirga.
“Kasian,dia sudah menunggu kamu dari tadi siang”
Arafah langsung melihat kearah Dirga,ia tak menyangka kalau laki-laki itu akan menunggunya.Bahkan suaminya itu masih menggunakan kemeja batik yang ia lihat saat dipantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/119163718-288-k704143.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pandangan Pertama (Completed)
Romance"Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus denganmu?.Entahlah,yang aku tahu hidupku menjadi semakin rumit setelah kehadiranmu" (Arafah Adhwa Poldi) "Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus deng...