(38)

4.3K 180 0
                                    

Disepanjang perjalanan pulang,Arafah benar-benar tidak tenang.Limabelas menit yang lalu Dirga menelepon dan memintanya segera pulang.Kekhawatiran Arafah pun semakin bertambah karena suara Dirga terdengar panik dan buru-buru memutus sambungan teleponnya sebelum Arafah bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

Alhasil sebelum mata kuliahnya selesai,Arafah harus terlebih dulu keluar kelas.Wanita itu tidak bisa menunggu lagi,ia langsung memesan ojek online untuk mengantarnya pulang.Akan memakan banyak waktu jika dirinya naik taksi atau mobil,mengingat kemacetan kota Jakarta yang kata pepatah ‘Anak muda pun akan menjadi orang tua kalau sudah terjebak macet di Jakarta’.Ngeri gak sih?

Setelah sampai rumah,Arafah buru-buru masuk dan mencari keberadaan Dirga.Ternyata suaminya itu sedang berada di dapur dengan keadaaan yang membuat Arafah bingung.

“Kamu ngapain naik keatas meja gitu?”tanya Arafah saat melihat Dirga yang berada diatas meja makan.

“Ssssttttt pelan-pelan ngomongnya”kata Dirga setengah berbisik.

“Emangnya kenapa?”tanya Arafah lagi,kali ini dengan suara pelan seperti apa yang diperintahkan Dirga.

“Itu”ucap Dirga sambil menunjuk ke sebuah arah.Arafah pun mengikuti arah tangan Dirga dan akhirnya mengerti apa yang dimaksud laki-laki itu.

Arafah menepuk jidatnya pelan.

“Jadi kamu nyuruh aku cepet-cepet pulang tuh cuma karena......kucing?”tanya Arafah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Seorang Dirga Fajrial Aldric takut dengan seekor kucing?

“Udah ya Ra,mending sekarang kamu bawa kucing itu keluar,please.Aku udah nggak tahan”pinta Dirga pada Arafah dengan raut muka yang benar-benar terlihat takut.

Dengan segala perasaan menyesal,malas,sebal dan jengah,akhirnya gadis itu pun menggendong kucing yang berada dibawah meja makan dan berniat membawanya keluar.

Tapi sebelum Arafah benar-benar membawa kucing digendongannya itu keluar,tiba-tiba ia memiliki ide yang brilian.Yah,hitung-hitung sebagai ganti rugi karena Dirga menyuruhnya buru-buru pulang sampai harus meninggalkan satu mata kuliahnya.

“Ga,kucingnya lepas Ga”teriak Arafah sambil melepas kucing di gendongannya.Dirga yang baru saja turun dari meja makan pun langsung kelabakan.

“Rrraaaa tangkep kucingnya Rrraaaa......”teriak Dirga sambil berlari kesana-kemari menghindari kucing yang terus mengikuti dirinya.

“Meow...meow.....meow”suara kucing berbulu putih itu sambil terus berlari mengejar Dirga.

Arafah yang melihat kejadian kejar-kejaran antara Dirga dan kucing lucu itu pun tertawa terpingkal-pingkal.Ia bahkan sama sekali tidak ada niat menagkap kucing yang terus mengejar suaminya itu.Rasanya sayang kalau kejadian mengocok perut itu harus cepat-cepat diakhiri.

“Raaa...cepet tangkep...hacing....hacing....aku udah nggak tahan”pinta Dirga bersembunyi dibelakang Arafah sambil terus-menerus bersin.

Merasa iba dengan Dirga,akhirnya Arafah pun menangkap dan kembali menggendong kucing lucu tersebut.

“Iya-iya aku bawa keluar”

“Cepet,bawa pergi jauh-jauh”

Tapi karena Arafah merasa belum puas,gadis itu pun berbalik dan seolah-oleh ingin melempar kucing digendongannya kearah Dirga “Hhhaauuu”

“Ha...ha...ha...hacing”

“Hwahahahahahaha”lagi-lagi Arafah langsung tertawa melihat Dirga yang bersin dengan ekspresi yang sangat-sangat lucu.

“Ra...udah bawa keluar,jangan dibuat main-main”dumel Dirga sambil mengucek-ucek hidungnya yang terasa sangat gatal karena bulu kucing.

“Yaudah aku bawa keluar”Arafah pun langsung berjalan menuju pintu untuk melepaskan kucing menggemaskan itu.Tapi setelah Arafah melepaskan kucing itu tiba-tiba ada yang berteriak memanggil namanya.

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang