(31)

4K 185 0
                                    

Arafah menggenggam ponselnya sambil terus mengetuk-ngetukkan pelan ke telapak tangannya.Sudah ratusan chat dan ribuan panggilan keluar yang ia tujukan pada Dirga tapi sebanyak itu jugalah  Arafah harus merasa kecewa karena tak ada balasan dari laki-laki itu.

Arafah benar-benar berharap suaminya itu bisa hadir ditengah-tengah acara wisudanya hari ini.Arafah ingin laki-laki itu juga merasakan kebahagiaan yang ia rasakan hari ini.

“Masih nggak ada kabar dari Kak Dirga?”tanya Risa yang duduk disebelah Arafah.

Arafah menggeleng lemah “Kayaknya dia nggak bakalan dateng Ris”ucap Arafah pasrah.

“Positif thinking Ra,pasti Kak Dirga bakalan dateng”kata Risa memberi semangat pada Arafah.

Arafah hanya tersenyum simpul berusaha mempercayai apa yang dikatakan Risa.Akhirnya Arafah memilih kembali menikmati acara yang berjalan cukup meriah hari ini.Semuanya berjalan dengan lancar mulai dari grup band,paduan suara,penari,semuanya menampilkan penampilan terbaik mereka.

Tiba-tiba Arafah jadi kembali mengingat saat-saat  ia dulu masih mengisi acara wisuda seperti ini.Arafah tersenyum,ternyata waktu berjalan begitu cepat.Kalau dulu ia yang menampilkan pertunjukan kini ia yang menjadi penikmat pertunjukan.

Hingga akhirnya acara tiba pada sesi yang sangat ditunggu-tunggu yaitu pengumuman kelulusan.Kepala sekolah sudah berdiri diatas panggung dengan membawa hasil nilai UN yang telah mereka tempuh beberapa minggu lalu.

“Saya sangat sedih melihat hasil UN kalian”ujar Kepala Sekolah dengan nada kecewa yang membuat semua siswa terlihat tegang.

“Karena setelah ini kalian semua harus pergi meninggalkan sekolah Bina Nusa”lanjut Kepala Sekolah.

Krik..

Krikk.

Krik...

“Kalian semua lulus 100%”tegasnya sambil tersenyum bahagia.

1...2....3

“Alhamdulillah”celetuk salah seorang siswa dibarengi dengan suara riuh ramai dari semua kelas XII yang bersorak bahagia.Semuanya begitu senang tak terkecuali Arafah dan Risa yang langsung berpelukan satu sama lain.

“Kita lulus Ris”ucap Arafah begitu bahagianya.

“Iya Ra,akhirnya kita lulus”balas Risa tak kalah bahagianya dengan Arafah.

Hari ini benar-benar menjadi hari bahagia bagi seluruh siswa.Mereka saling berpelukan satu sama lain, larut dalam kebahagiaan.Wajah-wajah yang sebelumya lelah letih semuanya berganti dengan senyum dan tawa bahagia.

“Dan tak cukup sampai disitu,karena tahun ini salah satu dari kalian kembali masuk dalam jejeran sepuluh besar nilai UN terbaik se-Indonesia”

Semua siswa berlahan senyap,kembali memperhatikan pengumuman dari Kepala Sekolah.Para siswa pun terlihat harap-harap cemas,kira-kira siapakah yang berhasil masuk ke dalam jejeran sepuluh besar itu?

Bukannya apa-apa,tapi bagi siswa yang berhasil masuk ke sepuluh besar nilai terbaik se-Indonesia maka ia akan langsung diterima di Universitas terbaik di Belanda dengan mendapatkan beasiswa penuh.

Tentunya hal itu sangat diidam-idamkan oleh semua murid Bina Nusa tak terkecuali bagi siswa dari kelangan keluarga kaya yang mampu membayar kuliah mereka sendiri.Karena mereka sadar untuk masuk ke Universitas terbaik di Belanda tidaklah mudah,jadi cara ini bisa menjadi alternatif bagi mereka untuk menjadi mahasiswa disana dengan mudah.

“Selamat kepada.........”Kepala Sekolah sengaja menggantung kata-katanya.

Dag..

Dig..

Jodoh Pandangan Pertama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang