Makasih ya buat temen terrrempongku rohmatulnurhidayah yg udah neror² aku buat cepet update
😑😑😑
(Seserem itu?YASH)Oh iya,Selamat Hari Ibu 💝
Happy reading guys
Maaf kalo typo»»»***«««
Sudah hampir satu jam laki-laki itu duduk disamping bed putih,memandangi seorang wanita yang terbaring dengan tatapan tak percaya.Ia hampir tak mengenali wanita itu,padahal siang tadi mereka baru saja bertemu.
Kini laki-laki itu bisa melihat dengan jelas bagaimana kurusnya tubuh wanita yang berbaring dihadapannya itu. Wajahnya terlihat begitu ringkih ditambah dengan kelopak mata yang nampak sayu dengan cekungan hitam disana.Bibirnya begitu pucat bahkan tonjolan-tonjolan tulang pipinya nampak begitu jelas,begitu menyedihkan.
Sepi,hanya suara alat pendeteksi jantunglah yang terdengar diruangan 4x4 m itu.Mulut laki-laki itu bungkam,jangankan untuk berbicara,menelan ludahnya sendiri pun rasanya begitu sulit.Dari sekian banyak kebenaran yang telah disimpan rapi oleh wanita itu baru secuil kebenaran yang ia dapati,tapi entah mengapa rasanya begitu menyayat hatinya.
“Kalau loe mau tau semuanya,ikut gue sekarang.Kita bicara diluar”tutur Giga sambil menepuk pelan bahu Dirga.
Laki-laki itu mengangguk pelan,ia mengikuti langkah kaki Giga yang membawanya menuju kantin rumah sakit.Keduanya pun duduk disalah satu meja dengan ditemani secangkir kopi dan teh.
“Jadi sebenarnya apa yang terjadi sama Arafah?Dia sakit apa?”pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Dirga,pertanyaan yang sedari tadi terus mengusiknya.
“Leukimia”
Dirga langsung mendongakkan kepalanya ketika jawaban singkat dan padat dari Giga sampai ke telinganya.
“Le..leukimia?”ulang Dirga dengan nada tak percaya.
Dan anggukan pelan dari Giga pun sukses membuat separuh jiwanya hilang seketika.Tubuhnya lemas,bahkan ia tak lagi bisa mengangkat kepalanya yang tiba-tiba terasa begitu berat.
“Lima tahun lalu Arafah didiagnosa mengidap leukimia fase dua,fase dimana harapan untuk sembuh sudah sangat kecil”
Mendung yang sekian lama menyelimuti hati Dirga akhirnya tumpah saat itu juga,membuat hujan turun begitu deras melalui pelupuk matanya.Kebenaran macam apa ini?Kenapa kebenaran ini begitu menyakitkan?Jadi ini alasan sebenarnya yang membuat Arafah pergi?
Bodoh,berulang kali Dirga merutuki dirinya sendiri.Bertahun-tahun Dirga berusaha membenci seseorang yang sebenarnya tak pantas untuk ia benci.Dan yang lebih menyakitkan bagi Dirga adalah kenapa justru orang lain yang mengetahui tentang penyakit Arafah?Suami macam apa dia ini?Bodoh Bodoh Bodoh.
“Kenapa dia nggak pernah bilang sama gue?”tanya Dirga sambil terus menundukkan kepalanya.
“Loe tau sendiri kan,Arafah itu adalah tipe orang yang selalu mementingkan kebahagiaan orang lain dibandingkan kebahagiaan dirinya sendiri”ucap Giga sambil memperbaiki posisi duduknya.
“Dia nggak mau loe sampe sedih kalau tau tentang penyakitnya.Dia nggak mau jadi benalu dalam hidup loe.Kata Arafah,loe pantas dapetin wanita yang lebih baik,wanita yang nggak penyakitan dan nantinya cuma bakal nyusahin hidup loe doang”tangis Dirga menjadi semakin deras setelah mendengar apa yang dikatakan Giga.
Kebaikan yang dilakukan Arafah malah terasa sangat menyebalkan bagi Dirga.Bukankah mereka sudah berjanji kalau susah ataupun senang mereka akan selalu bersama?Lalu kenapa Arafah melakukan itu semua?Menginginkan kebahagiaan bagi Dirga namun membuang kebahagiaannnya sendiri?Menyebalkan,sungguh-sungguh menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pandangan Pertama (Completed)
Storie d'amore"Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus denganmu?.Entahlah,yang aku tahu hidupku menjadi semakin rumit setelah kehadiranmu" (Arafah Adhwa Poldi) "Aku tak tahu kenapa Tuhan mempertemukanku denganmu dan mengapa harus deng...