Part 1 - Hari Pertama

492 21 25
                                    

Warning typo berhamburan ^^

-----

Sosok perempuan berambut panjang ber-poni yang bernama Vanya, berlari kencang menuju ketempat sekolah nya yang baru. Hari ini dia menjadi murid baru di SMA Nusa Bangsa, namun dirinya bangun terlambat gara-gara bergadang nonton film terbaru dengan Abangnya.

Dia mengutuk Abangnya tidak mau mengantarkan nya ke sekolah, membuat Vanya harus naik bus dan berlari dari halte ke sekolah nya sekitar 1 km.

Vanya mempercepat langkah kakinya, menuju gerbang sekolah karna hari ini seluruh murid baru akan mengalami orientasi siswa baru. Vanya tidak ingin hari pertamanya bersekolah di sini buruk hanya karna dia terlambat.

 "Loh Vanya? Lo sekolah di sini juga?" Tanya seorang lelaki yang sama dengan Vanya masih mengenakan seragam SMP-nya.

Vanya menoleh kearah sampingnya, dan melihat Malka, pacar dari sepupunya  ternyata satu sekolah dengannya.

"Iya, gue sekolah di sini " Ucap Vanya sambil melangkah kan kakinya menuju lapangan sekolah tempat seluruh murid baru di kumpulkan, di ikuti Malka berjalan di sampingnya.

"Anna mana?" Tanya Vanya terlihat bingung karna hanya menemukan Malka, tidak dengan sepupunya itu.

"Anna di SMA lain, dia dapat beasiswa disana. Jadi gak mungkin kan dia nolak?" Jelas Malka berdiri di samping Vanya, ketika mereka sudah sampai di lapangan tempat mereka di kumpulkan.

"Woah, beruntung sekali Anna." Vanya yang bangga dengan kepintaran sepupunya itu yang terbilang cerdas. Anna bahkan pernah beberapa kali memenangkan olimpiade sains.

Beberapa pasang mata yang melihat Malka dan Vanya berjalan beriringan berdecak kagum bahkan ada yang iri melihat mereka seperti pasangan kekasih yang serasi, pikir mereka.

Terlihat serasi memang karna Vanya  mempunyai wajah cantik berkulit putih bersih dengan pipi cubby-nya ditambah potongan rambut yang panjang serta poninya malah mempercantik tampilannya.
Sedangkan Malka yang memiliki wajah oriental dengan tatapan mata seperti elang, rambut kecoklatan, berkulit putih dan memiliki wajah yang terbilang tampan karna mempunyai rahang yang lancip. Di tambah dengan postur tubuh yang bagus karna hobi bermain basket. Tak jarang membuat orang yang melihatnya berdecak kagum.

"Mal, lo sadar gak sih. Dari tadi kok gue ngerasa kalo kita di lihat in terus" ucap Vanya yang mulai menyadari banyak pasang mata yang menatap mereka.

"Perasaan lo aja kali, Van" Malka terlihat masa bodoh dengan pandangan orang disekitarnya.

"Gak mungkin, coba deh lo-" Vanya belum sempat melanjutkan ucapannya ketika mendengar pengumuman tentang murid baru yang di harus kan untuk berbaris.

Malka dan Vanya memutuskan untuk berpisah, dan menghentikan pembicaraan mereka karna para senior mengumpulkan mereka berdasarkan kelompok.

-----

Vanya beberapa kali mengusap dahinya karna keringat yang tidak mau berhenti keluar. Vanya mengeluh kenapa hari ini harus panas? Kenapa hari ini mereka terus-terusan berbaris di tengah lapangan? Kenapa para Kakak kelas mulai menyebalkan? Pikir Vanya.

Vanya akhirnya bisa bernafas lega, ketika Kakak kelas mereka mengijinkan untuk beristirahat 10 menit untuk seluruh murid baru. Vanya langsung memilih duduk di tempat teduh di dekat koridor kelas, dia terlalu malas untuk ke kantin seperti murid yang lain.

Malka yang melihat Vanya duduk sendirian berniat menghampiri Vanya. "Gak ke kantin Van?"

"Tenaga gue cuman sampai berjalan kesini" gurau Vanya sambil mengeluarkan botol air minum di tasnya. Dia berdecak sebal ketika mengetahui air minumnya telah habis, padahal dia merasa haus sekarang dan dia terlalu lelah untuk ke kantin membeli minum.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang