Part 6 - Ucapan Vanya spontan

145 12 34
                                    

-----

Jam istirahat, Vanya dan Calisa memutuskan untuk mengisi perut mereka di kantin. Namun belum sampai mereka di kantin, langkah mereka terhenti karna Kevin menghalangi jalan mereka.

"Vanya, boleh bicara sebentar?" Pinta Kevin pada Vanya, Calisa terlihat bingung mengapa Kakak kelasnya ini kenal dengan Vanya. Namun dia tahan rasa penasaran nya, nanti dia akan bertanya pada Vanya.

"Gak! Urusan gue sama lo udah selesai"

"Van, please!!"

"Gue bilang enggak, minggir gue mau ke kantin" ucap Vanya sambil mendorong tubuh Kevin di hadapannya.

"Sebentar saja" Kevin mengiba, dia menangkap tangan Vanya yang mendorong nya.

"Lepas in" Vanya mencoba melepaskan tangan Kevin yang mencengkeram tangannya.

"Bicara dulu sama aku, Van"

"Gue bilang gak mau"

Amarah Kevin langsung tersulut melihat sikap keras kepala Vanya, dia mengetatkan cengkeraman nya pada tangan Vanya. Dan menarik tangan Vanya sedikit kasar membawanya ke suatu tempat.

"Lepas in" lagi Vanya berusaha melepaskan tangannya yang di tarik Kevin.

"Gak" Kevin tetap menarik telinga Vanya kasar.

Calisa yang melihat kejadian itu hanya bisa diam, dia terlalu bingung dengan yang terjadi tadi sehingga tidak terpikirkan olehnya membantu Vanya.

Malka yang kebetulan ingin ke kantin dengan temannya Samudra dan Alif, melihat Calisa, teman sebangku Vanya yang terlihat bingung terdiam di tempat.

"Eh Neng, ngelamun jangan di tengah jalan. Abang gak bisa lewat jadinya " gurau Samudra pada Calisa.

"Wkwkwk Abang bakso ya Sam" ngakak Alif.

"Eh,, eh enggak.." kilah Calisa sadar dari kebingungan nya.

"Lo temannya Vanya kan? Vanya nya mana?" Tanya Malka, dia tadi sempat melihat Vanya dan Calisa yang keluar bersama. Namun yang di lihat nya sekarang hanya Calisa yang terlihat bingung.

"Itu, Vanya lagi" Calisa gugup, dia bingung untuk memberi tahu tentang Vanya atau tidak.

"Vanya kenapa?" Malka yang terlihat tidak sabar dengan jawaban Calisa, mengguncang bahu Calisa meminta jawaban lebih.

"Wess, kalem bro. Cewek gak boleh di gini in" ucap Samudra kalem, dia melepaskan tangan Malka dari bahu Calisa.

"Vanya di...di bawa...eh...di tarik oleh Kakak kelas kearah sana" Jelas Calisa yang terbata-bata, sambil menunjuk arah di mana Kevin membawa Vanya.

"Shit" umpat Malka lalu berlari ke arah yang di tunjuk Calisa mencari Vanya.

"Vanya-Vanya ini siapa Malka bro?" Tanya Alif yang terlihat bingung.

"Vanya ini yang punya body goals kan?" Tanya Samudra entah pada siapa, cowok berambut kriting ini sambil tersenyum-senyum.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang