-----
"Gak ada menu jus apel di sini, gak apa-apa kan gue kasih coklat dingin?" Ujar Alif sambil menyerahkan sepiring cheese cake serta coklat dingin.
Vanya tersenyum tipis, menerima sepiring cheese cake. "Jadi apa yang lo mau omongin?" Tanya Vanya tanpa menyentuh cake tersebut.
"Makan dulu, pembicaraan ini bakalan lama."
Vanya mengangguk. Meminum coklat dingin nya sebentar lalu kembali menatap Alif, "So?"
Alif mendesah kesal mendengarnya, "lo gak beda jauh sama Malka." Komentarnya.
Vanya menyengitkan keningnya, tidak paham dengan perkataan Alif.
"Lo dan Malka sama-sama tidak sabaran." Ucap Alif sambil meminum kopinya.
"Apa yang mau lo jelas in, Al?"
"Malka yang lo kenal selama ini, bukan Malka sebenarnya. Van,"
"Gue tau."
"Tau?"
"Malka seorang petarung liar, bukan? Gue udah tau." Ucap Vanya santai.
Ya, Vanya sudah tahu siapa Malka sebenarnya dari Abangnya. Setelah kejadian Kavi membogem Malka, dan menarik nya pulang.
Vanya langsung marah, dan meminta Abangnya menjelaskan tentang Malka.
Hingga mengalir lah cerita, kalau Kavi dan Malka bukan hanya teman di lapangan basket. Namun teman juga di tempat mereka bertarung liar.
Kavi dan Malka memutuskan berhenti bertarung karna sebuah kejadian. Tapi Kavi tidak tahu kalau Malka masih bertarung liar hingga sekarang, setau Kavi mereka sudah memutuskan berhenti.
"Lo tau?" Kaget Alif menatap Vanya yang terlihat santai mengetahui fakta itu.
Vanya mengangguk kan kepalanya, "Abang gue salah satu mantan petarung di sana. Dia yang ngejelas in semua nya." Ucap Vanya meminum coklat dingin nya lagi.
"Tapi lo dalam bahaya, Van." Ujar Alif yang membuat Vanya tersedak kaget.
"Bahaya?"
"Ada lawan tanding Malka yang tidak terima kekalahan nya, dan lo termasuk incaran nya buat jatuh in Malka."
----
"Gimana keadaan lo?" Tanya Samudra memasuki ruang rawat Malka.
"I'm fine." Jawab Malka santai, dengan pandangan fokus pada televisi di depannya.
"I'm fine pala lo! Patah tulang hidung dan 3 tulang rusuk , lo bilang baek? Wow." Komentar Samudra jengah.
Malka terkekeh kecil, "Gimana sekolah?"
"Tetep UTS walaupun lo gak ada."
"Vanya?"
"Kenapa Vanya?"
"Dia gak apa-apa kan?"
"Dia baik, walaupun terlihat khawatir karna lo gak sekolah. Dia bahkan nyari in lo sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
[LSS 1] Pacar Bohongan
Teen FictionLOVE SCHOOL SERIES 1 Note : mengandung kata-kata kasar di dalamnya, di harapkan kebijakan untuk membacanya. --------------- Berawal dari ucapan spontan Vanya, mengakui Malka (Pacar dari Anna) sebagai pacar nya demi menghindari mantan pacar Vanya (...