Part 16 - Kepergian Anna

97 8 37
                                    

-----

Sudah sebulan Vanya dan Malka menjalani status pacar bohongan mereka.

Banyak yang berubah di antara mereka sebulan ini. Seperti Malka yang mulai terbiasa menunggu Vanya di depan gerbang sekolah pagi-pagi. Dan Vanya sudah terbiasa menggunakan kata aku-kamu sesuai permintaan Malka.

Tidak mudah awalnya, karna dia tidak terbiasa. Namun seiring waktu dia sudah bisa ber aku-kamu dengan Malka, yang membuat mereka di pandang pasangan goals satu sekolah.

Berbicara dengan hubungan mereka di sekolah, mereka semakin hari semakin dekat saja.

Malka tidak segan-segan menggandeng tangan Vanya ketika mereka mau ke kantin bersama, walaupun Vanya sering menolak dengan wajah memerah nya.

Tentang mantan Vanya, Kevin. Dia tetap mengganggu Vanya dan meminta penjelasan ketidakbenaran hubungan Vanya dan Malka.

Seperti sekarang.

"Van" Kevin mencekal tangan Vanya yang hendak ke perpustakaan menyusul Calisa.

Tidak ada Malka, karna Malka lagi latihan basket untuk turnamen yang di adakan antar sekolah. Dan Kevin mensyukuri hal itu.

Kevin bukannya takut dengan Malka, namun dia menghindari adu fisik dengan Malka. Bukan apa-apa, pukulan Malka yang dulu di berikan ke perutnya saat menahan Vanya di ruang musik tersebut. Berakibat dengan Kevin yang kesakitan perut selama 3 hari, yang membuat Kevin tidak bisa hadir ke sekolah.

Setahu Kevin, Malka tidak mengikuti eskul beladiri. Tapi kenapa cowok itu memiliki pukulan seperti dia terlatih bermain tintu?

"Apa?" Tanya Vanya sengit lalu melepaskan cekalan tangan Kevin di tangannya.

"Maaf atas kesalahan aku dulu" pinta Kevin dengan tatapan teduh nya, Vanya hampir terpesona dengan tatapan yang dulu membuat nya jatuh cinta.

Tapi dia menguatkan hatinya, karna kembali dengan Kevin sama saja dia mengulang kesakitan yang ia alami dulu.

Vanya menghembuskan napasnya pelan, lalu mengangguk kan kepalanya. "Gue udah maaf in lo, Kev. Sebulan setelah lo putus in gue, gue udah berdamai dengan rasa sakit yang lo beri"

Kevin meringis mendengar nya, dia tahu kalau semua ini kesalahannya. Dan dia ingin memperbaiki kesalahannya itu.

"Balikkan sama aku, Van. Aku janji gak akan membuat kesalahan seperti dulu lagi"

Vanya menggelengkan kepalanya, "gak, lo gak perlu memperbaiki kesalahan yang lo buat. Sudah ada yang mau memperbaiki rasa sakit itu"

"Cowok yang selama ini sama kamu itu. Van?" Tanya Kevin.

"Ya"

"Dia bukan pacar kamu, Van"

"Dia pacar gue" ujar Vanya walaupun jantung nya berdegub kencang, 'dari mana Kevin tahu gue gak beneran pacaran sama Malka?'

"Gak! Dia bukan pacar kamu, Van." Kata Kevin tegas.

"Ada bukti, kalau gue dan Malka gak pacaran?" Tantang Vanya yang sebenarnya Vanya sudah mulai takut, kalau Kevin membuktikan ucapannya.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang