Part 2 - Dia?

226 19 19
                                    

Warning typo berhamburan ^^

-----

Vanya kali ini tidak terlambat bangun pagi, dia sudah sarapan dan sekarang di sudah sampai di sekolah. Hari ini terakhir bagi murid baru untuk masa orientasi, dan Vanya begitu bersemangat sambil bersenandung kecil menuju lapangan sekolah tempat murid baru di kumpulkan.

"Udah sehat lo?" Tanya seseorang dibelakang Vanya, Vanya langsung membalikkan badannya dan mendapati Malka yang berjalan ke arahnya.

"Hmm, gak panas sih" kata Malka sambil meletakkan tangannya di dahi Vanya, Vanya yang terkejut langsung melepaskan tangan Malka dari dahinya.

"Apaan sih lo Mal!" Kesal Vanya sambil menormalkan detak jantungnya gara-gara sikap Malka.

'Mungkin karna kaget makanya jantung gue kayak gini' pikir Vanya.

"Ngecek lo, kali aja sakit sampai pingsan kayak kemarin"

"Gue gak sakit ih"

"Lah, kalo gak sakit kemarin apa?"

"Gue lupa sarapan" ucap Vanya sambil nyengir melihat wajah shock Malka.

"Kebiasaan, hari ini lo sarapan gak?" Kata Malka sambil merangkul bahu Vanya.

"Apaan sih lo Mal, lepas in gak?"

"Gak! Makanya jawab dulu pertanyaan gue"

"Pertanyaan yang mana?" Bingung Vanya sambil berusaha melepaskan tangan Malka di bahunya. "Ih Malka lepasin gak, malu di lihat in yang lain"

"Bodo, lo udah sarapan gak?"

"Udah"

"Ya udah" ucap Malka santai lalu melepaskan rangkulan nya di bahu Vanya dan berganti menarik tangan Vanya ke arah kantin.

"Kan udah gue bilang, gue udah sarapan" kata Vanya yang bingung kenapa Malka membawa nya ke kantin.

"Tau, gue yang belum sarapan. Kalo gue pingsan juga siapa yang melindungi lo dari panas matahari"

  DEG

"Bentar lagi kita kumpul di lapangan, ngapain lo malah di kantin sih?" Vanya langsung merasakan jantungnya berdegub kencang mendengar ucapan Malka.

"Makan Van, gue udah bilang kalau gue belum sarapan. Cuman sebentar kok"

"Ya tapi kan ngapain ngajak gue?"

"Gue pengen sarapan di temani elo" kata Malka santai lalu memesan roti bakar yang ada di kantin, tanpa tahu muka Vanya yang memerah karna perkataan nya.

  'Duh Ann, pacar lo kok gini amat sama gue?' Keluh Vanya dalam hati.

    -----

Seluruh murid baru yang berbaris di lapangan sudah dibubarkan, mereka sekarang sudah mulai sibuk melihat mading sekolah, mencari nama mereka untuk berada di kelas berapa.

Termasuk Vanya yang sekarang lagi sibuk mencari namanya di papan mading  itu.

'Ketemu' batin Vanya.

Vanya Putri Sarasvati - 10 B-2

Mata Vanya membelalak kaget, saat matanya tak sengaja menemukan nama Malka di daftar murid yang sekelas dengannya.

Malka Arregan Panji - 10 B-2

'Ini nama Malka yang pacarnya sepupu gue kan?' Pikir Vanya. Dia meneruskan langkahnya mencari di mana kelasnya berada.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang