-----Malka mendiamkan Vanya sepanjang perjalanan, mengantar Vanya pulang.
Vanya menyadari hal itu. Malka langsung menarik dirinya kasar, saat dia masih meminta maaf dengan cowok bermata abu-abu itu.
Dia ingin memarahi Malka, namun melihat wajah kekasihnya seakan ingin memakan orang. Membuat Vanya mengurungkan niatnya.
Ada apa dengan Malka?, pikir Vanya.
Sesampainya di depan rumah Vanya, Malka menghentikan mobilnya. Malka membalikkan tubuhnya menghadap Vanya, dan menghela nafasnya.
"Van. Aku minta mulai sekarang, mau kemanapun kamu pergi. Kasih tau aku dulu, ya?" Pinta Malka dengan wajah khawatir yang tercetak jelas.
Vanya langsung menatap Malka terkejut.
"Maksudnya?"
"Kemana pun kamu mau pergi, kamu kabar in aku dulu. Bisa?"
"Kok kamu seakan mengekang aku, Mal?" Protes Vanya.
"Aku gak mengekang kamu, Van. Mungkin setidaknya aku bisa anter-in kamu." Malka tidak mungkin berkata jujur pada Vanya, tentang Rion yang mulai mengintai nya.
"Sama saja kamu gak bebas-in aku, Mal!!"
"Gak gitu, Vanya."
"Gak, gak mau." Tolak Vanya keluar dari mobil Malka, dengan kesal. Dia bahkan tidak mengucapkan terimakasih pada Malka.
Malka yang berada di dalam mobil, mengacak-acak rambutnya kesal.
Vanya dengan keras kepalanya, tidak bisa di ganggu gugat, pikir Malka.
Malka menjalankan mobilnya, berlalu dari rumah Vanya. Dia harus mengatur rencana dari sekarang.
Rion yang mulai berani menampakkan keberadaan nya, dan Malka mulai terusik.
-----
Malka berjalan menuju tempat dimana Juan berada, di ikuti oleh Alif dibelakang nya. Tidak ada Samudra, karna cowok itu lagi menemani ibunya kerumah neneknya.
BRAK!!!!
Malka mendorong pintu dimana Juan berada secara kasar. Dia berdecak saat melihat Juan yang lagi asik bermesraan, dengan perempuan yang tidak Malka ketahui.
Mereka kaget tentu saja, dengan sikap Malka yang selalu membuat orang di sekitarnya mengelus dada, sabar.
"Keluar!" Ucap Malka datar, sambil menatap perempuan di samping Juan. Sang perempuan yang sudah tahu siapa Malka, langsung berjalan keluar ruangan.
Melewati Alif yang sempat ber-siul, melihat body perempuan itu. Juan menatap Alif memperingatkan, namun Alif tidak peduli.
Toh ada Malka di sini, pikir Alif.
"Ada apa lo, Gan? Dateng-dateng pakai dobrak pintu. Lo ganggu acara gue!" Dumel Juan.
Mengabaikan dumel-an Juan, Malka mendekati Juan dan langsung mencengkeram lehernya membawa Juan berdiri.
"Gue udah minta, lo ngomong baik-baik sama Rion? Dan apa hasilnya, Hah??" Malka terlihat marah, mengencangkan cengkeraman tangannya di leher Juan. Yang membuat cowok itu batuk-batuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
[LSS 1] Pacar Bohongan
Genç KurguLOVE SCHOOL SERIES 1 Note : mengandung kata-kata kasar di dalamnya, di harapkan kebijakan untuk membacanya. --------------- Berawal dari ucapan spontan Vanya, mengakui Malka (Pacar dari Anna) sebagai pacar nya demi menghindari mantan pacar Vanya (...