Part 3 - Mantan

173 14 27
                                    

  -----


"Aku sekolah di sini Vanya" ucap sosok itu, menahan tawanya melihat wajah menggemaskan Vanya yang kaget.

"Tapi bukannya kamu dulu pindah keluar negeri?" Tanya Vanya yang masih tidak percaya dengan kehadiran cowok ini.

"Iya, tapi aku balik lagi ke sini. Ngelanjutin sekolah aku di sini" Jelas Kevin.

"Ohhh" Ucap Vanya ber Oh ria, namun matanya mulai berkaca-kaca, sosok yang dihadapan nya ini ialah kevin. Mantan pacarnya saat SMP, Kevin di kelas 3 dan dia kelas 2.
 
Mereka putus karena Kevin pindah keluar negeri, Kevin yang memutuskan waktu itu. Kevin beralasan dia tidak tahan dengan hubungan jarak jauh, dulu Vanya merasa sakit hati dengan keputusan Kevin.

Dan sekarang melihat Kevin yang ternyata bersekolah sama dengannya, menjadi Kakak kelasnya. Perasaan sakit hati yang Vanya rasakan dulu mulai timbul lagi.

Kehadiran Kevin yang ternyata bersekolah sama dengannya membuat Vanya tentu saja terkejut. Vanya memang masih mengharapkan Kevin, karna Kevin adalah cinta pertamanya. Namun melihat Kevin yang hadir di hadapannya, membuat hati Vanya terasa sakit bukannya bahagia.

"Aku minta maaf, atas perlakuan aku dulu memutuskan kamu secara sepihak, Van. Aku gak bisa ngejalanin hubungan jarak jauh"

Kali ini air mata Vanya keluar dari sudut matanya, dia terlalu sakit mendengar penjelasan Kevin.

"Kalau kamu tau akan balik ke sini lagi, kenapa gak kasih tau aku, Kev? Kamu tau sampai sekarang hati ini masih sakit dengan keputusan sepihak kamu dulu" cecar Vanya mengeluarkan emosinya di hadapan Kevin.

"Maaf atas itu Van, Dulu saat aku kembali kesini, Aku ngerasa kamu sudah kelas 3 akhir waktu itu. Aku gak mau ganggu kamu, makanya aku gak kasih kamu kabar kalau aku udah gak tinggal di luar negeri lagi" jelas Kevin.

Dia dulu memang berniat memberi tahu Vanya, tentang kepulangannya. Namun saat itu dia mengurungkan niatnya karna waktu itu Vanya sudah kelas 3 dia tidak mau mengganggu fokus Vanya.

"Atau karna kita udah jadi mantan ya, Kev. Jadi lo ngerasa gak ada gunanya ngasih tau gue, kok gue bisa lupa status kita yah" ucap Vanya sambil menghapus air mata nya yang terus keluar, dia tidak tahu kenapa bisa se-cengeng ini sekarang.

Kevin tersentak mendengar gaya bahasa Vanya yang kembali lo-gue kepadanya, mengingatkan Kevin dengan masa-masa dia mendekati Vanya dulu, yang begitu sinis dan ketus kepadanya.

"Enggak Vanya, walaupun kita hanya mantan. Aku berharap kita bisa kembali lagi kayak dulu"

"Lo pikir gue mau balikkan lagi sama elo?" Vanya mengepalkan tangannya erat, mengurangi rasa ingin menampar cowok di hadapannya ini.

"Iya, karna kit-"

  Tinnnn-Tinnnnn

"Woiii kalau mau berantem jangan di depan gerbang, mobil gue gak bisa lewat" Ucap Malka memunculkan kepalanya di jendela mobil.

"Loh Vanya" kaget Malka, dia langsung keluar dari mobilnya menghampiri Vanya. "Belum pulang Van?"

"Belum, Abang gue belum jemput" ucap Vanya, menghapus  lagi airmata nya agar tidak ketahuan Malka. Namun Malka menyadari hal itu

"Lo nangis?" Tanya Malka.

"Engg-" Ucapan Vanya terhenti ketika Malka membalikkan badannya, berjalan kearah Kevin dan mencengkeram leher seragam Kevin.

"Lo apain Vanya hah?" Malka menatap Kevin dengan matanya yang tajam, dia marah karna Vanya dibuat nangis oleh cowok dihadapan nya ini.

"Lo siapa Vanya? " Bukannya menjawab pertanyaan Malka, Kevin malah mengeluarkan pertanyaan lain.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang