-----
"Selangkah kamu keluar dari sini, selangkah juga kamu melihat aku mati." Pekik Anna, dia meletakkan pisau itu kearah nadi nya.
Malka terkejut langsung berlari mendekati Anna, mengambil pisau kecil itu cepat. Membuangnya asal.
Dia menarik Anna kepelukannya, menenangkan gadis itu.
"Kamu jahat, Mal! Aku gak terima keputusan ini," ucap Anna sambil memukul dada Malka.
"Jangan tinggalkan aku," pinta Anna menatap Malka. Dia menatap Malka menangis.
"Janji sama aku, atau kamu akan melihat aku mati sekarang juga." Ancam Anna.
Malka yang tidak punya pilihan hanya menghela napasnya, mengeratkan pelukan nya pada Anna.
"Aku gak mau kehilangan kamu, Mal." Isak Anna di pelukan Malka.
"You're mine, Mal."
-----
Pagi hari setelah kepulangan di Gili Nanggu.
Vanya berjalan hendak membuka pintu rumah nya, saat mendengar bel beberapa kali berbunyi.
Dia hanya sendirian dirumah, orangtua nya akan pulang dua hari lagi. Dia hanya dengan Kavi dirumah, dan sekarang Kavi ada kelas pagi.
Tinggal Vanya sendirian dirumah, padahal dia sudah berencana ingin tidur seharian. Setelah tadi malam tiba di jakarta.
"Iya sebentar," ucap nya.
"Loh Anna? Kapan datang?" Kaget Vanya saat membuka pintu rumah nya, mendapati Anna.
"Ikut gue," kata Anna menatap Vanya datar, dengan matanya yang sembab.
Vanya bahkan tidak mengenali sosok di depannya ini, Anna sosok yang ceria. Bukan Anna yang sekarang dengan raut wajah datar nya.
"Kemana?" Tanya Vanya bingung.
Anna masih menatap Vanya datar. Dia menarik tangan Vanya, membawanya masuk kedalam mobil nya yang terparkir di halaman rumah Vanya.
Vanya yang terkejut terpaksa mengikuti tarikan Anna di tangannya. Vanya bahkan tidak sempat mengunci pintu rumah nya.
"Ann? Kita mau kemana sih?" Ulang Vanya bertanya.
Lagi, Anna tidak menjawab pertanyaan Vanya. Anna tetap fokus menyetir, mengindahkan pertanyaan Vanya.
"Anna, lo mau bawa gue kemana?" Desak Vanya menggoyangkan lengan Anna yang menyetir.
Anna langsung menepis tangan Vanya kasar.
"Ann, lo kenapa?" Bingung Vanya tidak percaya dengan sikap kasar sepupunya.
"Lo yang kenapa?" Bentak Anna kasar.
Anna menghentikan mobilnya di sebuah taman dekat perumahan Vanya.
"Kenapa gue?"
Anna berdecih, "masih belum sadar, lo?" Anna menatap sinis Vanya.
"Gue gak ngerti, Anna."
KAMU SEDANG MEMBACA
[LSS 1] Pacar Bohongan
Novela JuvenilLOVE SCHOOL SERIES 1 Note : mengandung kata-kata kasar di dalamnya, di harapkan kebijakan untuk membacanya. --------------- Berawal dari ucapan spontan Vanya, mengakui Malka (Pacar dari Anna) sebagai pacar nya demi menghindari mantan pacar Vanya (...