Part 19 - Menghindar

126 10 36
                                    

Vanya yang lagi galau :pPart ini banyak narasi nya ya ;) jika tidak menyukai banyak narasi silahkan out :p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanya yang lagi galau :p
Part ini banyak narasi nya ya ;) jika tidak menyukai banyak narasi silahkan out :p

Tekan bintang di Pojok kiri bawah dong ^^

-----

Vanya berguling-guling kesana-sini sambil menutupi wajahnya dengan bantal di tempat tidurnya. Sesekali dia terpekik kecil lalu memeluk bental nya erat.

Itu semua, karna Vanya masih memikirkan kejadian Malka mencium pipinya. Entah kenapa sampai sekarang jantungnya masih menggila mengingat ciuman itu.

Dia jadi pendiam sejak Malka mengantarkan nya pulang tadi, karna dia berusaha mengontrol detak jantungnya dan di tambah dengan wajahnya yang memerah. Membuatnya selalu menghindari pandangan Malka, malu? Tentu saja.

Vanya bangun dari acara bergulingan nya, dia menghembuskan napasnya resah.

Dia seperti mengalami jatuh cinta lagi.

Seperti dulu dengan Kevin.

Tapi sekarang, Malka?

Vanya menggelengkan kepalanya, 'kalaupun gue jatuh cinta dengan Malka, gue harus bisa nahan perasaan ini. Ingat Malka punya Anna'  pikir Vanya mengingatkan.

Namun mengingat perlakuan Malka kepadanya, yang ada membuat Vanya tambah jatuh cinta pada Malka.

Vanya pun memutuskan untuk mulai menghindari Malka mulai sekarang, perlakuan kecil Malka kepadanya harus mulai dihindari. Demi jantungnya dan demi sepupunya, Anna.

----

Vanya berangkat pagi-pagi ke sekolah demi menghindari bertemu dengan Malka, yang biasanya menunggu nya di depan gerbang.

Tadi Malam Malka menelpon Vanya. Namun tidak ia angkat, Vanya malah menutupi kedua telinganya dengan bantal. Seolah Vanya tidak mendengar ponselnya yang berbunyi.

Malka memang lumayan sering menelpon nya ketika malam, mengingatkan Vanya yang kadang malas makan malam.

Atau kadang mereka hanya membicarakan tugas sekolah. Dan berakhir dengan obrolan ngalur-ngidul mereka sampai wajah Vanya memerah, karna di goda Malka.

Harapan Vanya pupus, saat dia memasuki gerbang sekolah dan bertemu dengan Malka yang ternyata sudah berdiri di samping gerbang. Dengan memasukkan tangan nya di saku celana, sambil menatap Vanya tajam.

Vanya hanya menelan ludahnya di tatap seperti itu oleh Malka.

Malka menghampiri Vanya, namun Vanya langsung berkilah. Vanya berlari menjauhi Malka sepanjang koridor.

[LSS 1] Pacar Bohongan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang