§★§
Lisa dan tiga temannya benar-benar terkejut karena hampir semua tempat yang mereka lihat di pusat kota itu sangat terang dan penuh gemerlap, ditambah semua orang disana terlihat sangat rapih dan sopan. Semua pria memakai celana panjang yang sudah di setrika rapih dengan jas dan kemeja yang sama rapihnya. Dan semua wanita yang mereka lihat memakai dress cantik yang menutupi lutut dan bahu mereka. Hampir tidak ada wanita yang memakai warna hitam untuk pakaian mereka, hampir seluruh wanita disana memakai warna pastel yang lembut.
"Kita akan benar benar tinggal disini? Astaga aku akan butuh banyak sun cream," keluh Rose, mereka berempat duduk didalam sebuah limusin putih dengan seorang supir didepan— dibatasi oleh sebuah sekat yang juga berwarna putih.
"Sudahlah... nikmati saja Roje, disini lebih baik dibanding di bunuh dirumah," balas Bobby
"Hanya kau yang akan di bunuh Bob, kami tidak," tambah Mino
"Kau sangat tidak setia kawan oppa," celetuk Lisa yang tetap asik menonton wanita wanita di tepi jalan "lihat, sepertinya disini ada larangan bagi wanita dan pria untuk melakukan skin ship," lanjutnya sambil menunjuk beberapa gadis yang terlihat malu malu saat bicara dengan beberapa pria
"Astaga, apa mereka bisa mendengar dengan baik jika bicara dengan jarak sejauh itu??" komentar Bobby
Mereka terus mengomentari semua yang mereka lihat hingga tanpa mereka sadari, mereka telah sampai di asrama sekolah mereka. Beberapa orang menyambut mereka, bahkan ada marching band yang ikut menyambut kedatangan mereka berempat.
"Bukankah ini terlalu berlebihan?" bisik Lisa pada tiga temannya yang terlihat sama risihnya
"Apa kita bisa pulang kalau disini tidak nyaman? Kau tau, sepertinya sekolah disini akan sangat menyebalkan," tambah Mino sembari turun dari limusin yang mereka naiki.
"Selamat datang di YG High School," ucap seorang wanita dengan dress biru pastel yang sangat sopan didampingi dua orang berseragam sekolah disebelahnya "namaku, Sandara, aku kepala sekolah disini,"
"Oh hai," ucap Lisa sambil melirik temannya, tidak benar benar tau apa yang harus dilakukannya karena selama ia menginjakkan kakinya disekolah manapun—dipulaunya, ia tidak benar benar harus menyapa gurunya dengan sopan. Dan yang terpenting, tidak pernah ada pelajaran sopan santun di seluruh sekolah di pulau itu, untuk apa sopan santun ketika kau belum punya keahlian yang bisa dibanggakan?
"Kau pasti Lalice, dan Roseanne, lalu Bobby juga Mino, benarkan?" tanya wanita itu dengan ramah dan senyuman diwajahnya
"Hm... ya, itu kami, dan aku lebih senang jika kau memanggilnya Lisa, dan memanggilku Rose,"
"Ah tentu saja Rose, dan kenalkan ini Jiyong," ucap kepala sekolah itu sambil mengenalkan laki-laki dan gadis berseragam biru disebelahnya "lalu ini Jennie, mereka ketua dan wakil ketua OSIS disekolah ini, mereka yang akan menunjukan kamar dan jadwal sekolah kalian,"
Setelah bicara cukup panjang mengenai kebijaksanaan hingga membuat Lisa dan tiga temannya benar benar bosan, Sandara meninggalkan mereka dan membiarkan dua murid terbaiknya menggantikannya mengantar tamu mereka ke asrama.
"Halo, namaku Jiyong-"
"Kwon Jiyong, ketua OSIS di sekolah ini sekaligus siswa berprestasi, dan aku Jennie Kim, wakil ketua OSIS sekaligus kekasihnya," sela Jennie membuat empat orang didepannya hanya mengangguk malas
"Halo. Hm... bagaimana kalau kalian langsung memberitau kami dimana kamar kami?" balas Lisa
"Ah tentu, kalian pasti lelah, apa perbincangan tadi terlalu lama?" tanya Jiyong
"Hm... sedikit lebih panjang dibanding perkiraanku," jawab Lisa malas sambil mencoba memakai handphone yang baru saja diberikan padanya, tiga temannya pun sama sibuknya dengan Lisa, mereka tidak benar benar peduli pada Jiyong dan semua kata-katanya.
"Ah kudengar nama ibumu Lily, ia sangat terkenal dulu, bukan begitu?" tanya Jennie pada Rose dan Rose hanya menggumam menanggapinya "aku tidak menyalahkanmu karena ibumu hampir merusak keluargaku-"
"Kami juga tidak menyalahkanmu karena ayahmu sangat tidak setia," sela Lisa dengan sikap acuhnya, Rose sebenarnya akan menanggapi tapi karena Lisa sudah mendahuluinya, ia hanya menatap Jennie dengan tatapan yang sulit diartikan.
§★§
"Asrama sekolah ini dipisahkan menjadi dua sisi, sisi Barat untuk wanita dan sisi Timur untuk pria. Seluruh keperluan sekolah kalian seperti seragam, buku dan tas sudah tersedia dikamar, Rose dan Lisa bisa memakai kamar 18B. Lalu Bobby dan Mino memakai kamar 18T. Kalian akan mulai sekolah besok pagi setelah sarapan-" jela Jiyong
"Jam berapa kami bisa sarapan?" sela Mino
"Jam 7 pagi-"
"Lalu mulai sekolahnya?" kali ini Bobby yang menyela penjelasan Jiyong
"Jam 8 pagi-"
"Bagaimana dengan makan siang?"
"Jadwal kalian sudah ada dikamar kalian, termasuk jadwal makan siang dan makan malam, serta semua peraturan yang ada disekolah ini, kalian bisa istirahat di kamar kalian masing-masing," ucap Jennie sebelum meninggalkan mereka "kalau begitu, selamat istirahat, ayo oppa,"
"Kekamarku dulu atau kekamarmu?" tanya Bobby pada Lisa yang berdiri disebelahnya, sama sekali tidak memperdulikan Jennie dan Jiyong yang baru saja melangkah pergi
"Kamarmu," jawab Lisa cuek
§★§
KAMU SEDANG MEMBACA
[Not] Descendants
FanfictionTamat Apakah akan ada putih jika tidak ada hitam? Apakah akan ada terang jika tidak ada gelap? Apakah akan ada baik jika tidak ada buruk?