§★§
Lisa bangun dari tidurnya, duduk diatas ranjang Bobby sambil mengusap matanya, menyesuaikan matanya dengan cahaya dikamar itu. Seorang pria dengan tattoo 'xx' diatas pusarnya itu berbaring disebelahnya, memperhatikan Lisa yang baru saja duduk dengan rambut sedikit acak-acakan.
"Mana yang lain?" tanya Lisa, gadis itu menoleh mencari air-kebiasaannya setiap bangun tidur
"Pergi mengantar Suhyun sekalian berjalan jalan," jawab Jiyong sambil memberikan segelas air dari atas meja didekatnya
"Lalu kenapa oppa tidak ikut?" tanya Lisa setelah meneguk habis air digelas itu
"Kalau aku ikut, lalu siapa yang mengambilkanmu air saat kau bangun?"
"Oppa masih marah huh?? Sudahlah... jangan marah terus..."
"Hmm... bagaimana ya..." ucap Jiyong sambil memutar bola matanya, Lisa mendengus lalu mengecup bibir Jiyong, mengecup ringan bibir itu beberapa kali, dilanjutkan dengan mengecup pipi kanan, kiri lalu dahi pria itu. Jiyong tertawa merasakan sentuhan lembut bibir Lisa di wajahnya lalu kemudian ia menarik gadis itu kedalam pelukannya. Sentuhan dan menyentuh seorang gadis belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan sekarang hal itu bagaikan candu untuknya. Jiyong benar benar terbuai dengan semua yang diberikan Lisa untuknya, setiap sentuhan gadis itu membuatnya seakan baru saja mengisi penuh tenaganya, menghilangkan semua lelah di tubuh dan pikirannya.
"Lisa," bisik Jiyong yang tengah menikamati aroma Cherry dari tubuh gadis itu
"Hm?" gumam Lisa yang mulai kembali masuk kedalam mimpinya
"Bolehkah aku bertanya?"
"Tanya saja,"
"Lihat aku," pinta Jiyong, membuat Lisa berbalik dan mendongakan kepalanya, menatap tepat dimata pria itu
"Apa kau pernah melakukannya? Maksudku-tadi aku melihat Mino menonton video-dan aku penasaran apa kau sudah pernah melakukannya atau-"
"Video porno? Oppa sedang mengajakku melakukannya?" sela Lisa membuat wajah Jiyong memerah
"Anniyo- aku-"
"Aku belum pernah melakukannya, dan jangan pernah oppa menanyakan itu didepan Mino atau Bobby, mereka bisa membunuhmu- maksudku kau akan benar-benar mati sungguhan-"
"Bahkan dengan Bobby dan Mino?"
"Aku belum pernah melakukannya, ayahku akan membunuh siapapun yang berani melakukannya padaku, jadi Mino dan Bobby tidak pernah- kami memang tidur bersama, saling menyentuh- maksudku aku bisa membantumu- astaga bagaimana aku menjelaskannya? Ini akan terdengar menjijikan, yakin masih mau dengar?"
"Aku menonton video itu tadi-dengan Mino, dan ku pikir itu tidak menjijikan- maksudku semua pria pasti menyukainya kan? Kecuali mereka kelainan,"
"Oppa tau kan apa yang dilakukan Mino setelah menonton itu? Ah, Mino tidak akan melakukannya kalau disini banyak orang, kau merasa celanamu sesak saat menonton itu dan seperti ada yang ingin oppa keluarkan-sperma? Ah! Anniyo, oppa tadi menonton videonya kan?"
"Hm..."
"Nah... aku bisa melakukannya, maksudnya kalau oppa mau mengajakku melakukan itu, aku tidak akan menolak- tapi kau tidak bisa memasukan milikmu seperti di video itu-"
"Kenapa?"
"Kalau sampai itu terjadi, Mino dan Bobby akan membunuhmu. Aku memang bukan anak baik, teman temanku juga bukan anak baik, tapi melakukannya sampai sejauh itu tetap terlalu berlebihan untuk kami," jelas Lisa dan untuk beberapa saat ia terdiam "Astaga! Kenapa aku harus menjelaskannya sejauh ini... padahal aku bisa hanya menolaknya saja... ah kau bodoh Lisa," gumam Lisa pada dirinya sendiri sembari menundukan kepalanya, menyembunyikan wajahnya dari Jiyong
"Astaga... maaf... aku tidak benar benar ingin melakukannya, aku hanya penasaran dan bisa memelukmu seperti ini saja sudah membuatku sangat senang, jangan menghina dirimu sendiri, kau tidak sebodoh itu," bisik Jiyong sembari memeluk gadis itu, jantung mereka berdua sama sama berdegup sangat kencang saat itu. Mereka berdua sama sama terlalu malu untuk melihat wajah satu sama lain.
§★§

KAMU SEDANG MEMBACA
[Not] Descendants
Fiksi PenggemarTamat Apakah akan ada putih jika tidak ada hitam? Apakah akan ada terang jika tidak ada gelap? Apakah akan ada baik jika tidak ada buruk?