§★§
Lisa dan teman temannya pikir mereka akan dihukum atau sejenisnya, tapi ternyata tidak ada yang memghampiri mereka dan menghukum mereka. Semua orang, bahkan guru sekalipun hanya menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Dan hal lain yang lebih mengejutkan adalah—semua orang disana benar-benar terstruktur, benar-benar rapih, lurus dan—sulit dijelaskan, tapi intinya bagi Lisa dan teman-temannya mereka tidak seperti manusia pada umumnya.
"Bukankah mereka semua terlihat seperti robot?" gumam Lisa
"Robot mana yang bisa punya tatapan membenci seperti itu?" ledek Bobby
"Tsk... makanya jangan hanya belajar, kau perlu bersosialisasi, lihat Mino sudah berapa banyak mainannya sekarang," balas Lisa dan seperti katanya, mino sudah mengisi setengah tasnya dengan barang barang kecil yang berharga.
"Ng- ma- ma- maaf permisi, a-aku ketua kelas disini dan- dan Jiyong sunbae memintaku untuk- untuk- unt- untuk membantu kalian jik-" ucap seorang pria dengan seragam rapihnya, yang dengan takut-takut menghampiri mereka
"Lice, sekarang aku tau kenapa kita tidak di hukum. Mereka semua takut pada kita, kurasa semua orang tau darimana kita berasal dan mereka takut," seru Mino yang juga baru menghampiri mereka, menyela pria yang terlihat cukup ketakutan itu
"Kami sudah tau," komentar Rose membuat Mino mendengus dan beralih duduk disebelah Bobby "kapan dia akan sedikit pintar? Tsk,"
"Siapa namamu?" tanya Lisa, mengabaikan teman temannya dan bicara pada pria yang mulai pucat didepannya
"Aku- aku- aku ketua kelas dan kau bisa- bisa- bisa meminta bant-"
"Bagaimana akau meminta bantuanmu kalau aku tidak tau namamu? Ah dan kenapa semua orang terlihat sama? Itu membosankan,"
"Anu- ng- namaku- namaku Jung Chanwoo,"
"Chanwoo-ya," ucap Rose dengan nada manjanya, ia berdiri dari meja tempatnya duduk—disudut belakang kelas mereka, bergerak menghampiri Chanwoo dan merangkul pundaknya "kau benar benar akan membantuku? Hm... namaku Rose, dan aku butuh sedikit bantuanmu," ucap Rose sembari mendekatkan wajahnya pada wajah pria itu, mengamatinya dari sangat dekat
"Tentu- aku- aku akan membantumu- apa yang bisa kubantu??" jawab Chanwoo, jantungnya berdetak sangat cepat karena gugup, takut takut ia melakukan kesalahan, membuat empat orang didepannya itu marah dan melukainya
"Dimana minimarket terdekat dari sini??" tanya Rose, masih dengan posisi yang sama, masih dapat merasakan hembusan nafas Chanwoo yang tidak teratur
"Itu- diluar sekolah ini- maksudku kalian harus naik bus dari depan asrama keluar dari sekolah ini- dan kalian tidak bisa pergi sekarang- maaf tapi 5 menit lagi guru pelajaran kedua akan datang-"
"Apa pelajaran kedua?" sela Lisa yang duduk di kursinya—tidak, gadis itu duduk diatas pangkuan Bobby
"Pendidikan Moral-"
"Baiklah Chanwoo, kami belum butuh bantuanmu sekarang, kau bisa pergi," sela Lisa dan menarik Rose menjauh dari Chanwoo, tepat setelah Chanwoo pergi mereka berempat bangkit dari duduknya
"Menyelinap?" tanya Rose sembari berjalan keluar dari kelas itu
"Kita pergi terang-terangan saja belum tentu ada yang menegur," jawab Bobby
Dan benar kata Bobby, mereka pergi dari kelas tanpa menyelinap pun tidak ada yang ingin menegur mereka, bahkan guru sekalipun. Hanya tatapan tidak suka, mencemooh dibumbui sedikit tatapan takut yang mengikuti mereka, kemana pun mereka berjalan. Mereka tiba disini—di atap gedung itu, mengunci pintunya dari dalam dengan sebuah kayu dan berpencar, mencari tempat ternyaman untuk diri masing-masing.
"Kalian tau? Sepertinya kemampuanku tidak bisa digunakan disini," ucap Mino "tidak ada yang berkelahi disini,"
"Semuanya terihat membosankan, bahkan semua yang ada di internet pun membosankan," tambah Bobby
"Apa benar disini tidak ada penjahat?" tanya Lisa "Bobby-ya apa kau bisa mencari tau soal itu? Apa benar semua orang disini baik?"
"Kenapa kau ingin tau soal itu?" tanya Rose yang tengah memainkan rambut Lisa, mendandani gadis itu
"Bahkan dirumah kita—dipulau penjahat ada orang baik, apa mungkin disini tidak ada penjahat?"
§★§

KAMU SEDANG MEMBACA
[Not] Descendants
FanfictionTamat Apakah akan ada putih jika tidak ada hitam? Apakah akan ada terang jika tidak ada gelap? Apakah akan ada baik jika tidak ada buruk?