34

1.4K 214 1
                                    

§★§

Lisa menghilang, berjalan jalan di pusat kota itu sendirian, menghindari semua teman-temannya terutama Jiyong. Ia tidak mengerti dirinya sendiri dan bagaimana dia bisa mengatakan semua itu. Setelah menonaktifkan handphonenya ia berlari menjauhi tempat itu, pergi ketempat yang tidak dikenalnya dengan dress hitam dan high heelsnya yang sedikit kotor karena darah dari tangan TOP tadi. Sementara Lisa menghilang, Jiyong sangat terpukul karena perkataan gadis itu tadi. Menikah? Bukankah dia terlalu muda untuk menikah? Dia bahkan belum lulus sekolah.

"Hyung, katakan ucapan Lisa tadi tidak benar," ucap Jiyong dengan sangat pelan

"Maafkan aku," jawab TOP sambil menundukan kepalanya, menimbang nimbang apa yang harus dikatakannya

"Kalian akan menikah?" tanya Rose yang sejak awal tidak pernah tau mengenai hubungan itu

"Hyung, bisakah kau mengatakan yang sebenarnya saja? Kami juga perlu tau kan?" tambah Bobby

"Tidak kah seharusnya kita mengejar Lisa dulu?" Celetuk Hanbin yang berdiri disana, menonton semua orang yang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.

"Sejak kapan kau mengencaninya oppa? Kalian selalu berkelahi, berdebat dan- apa kau sedang bercanda?? Apa ini lelucon kalian? Ini sama sekali tidak lucu oppa,"

TOP akan menjawab pertanyaan itu namun Jiyong memukulnya, Jiyong tidak dapat menahan amarahnya hingga ia memukul pria itu. Lalu TOP? Ia hanya menerima semua pukulan itu hingga hanbin melerai mereka. Hanya hanbin yang melakukannya karena tiga manusia lain disana terlalu terkejut untuk merespon perkelahian itu.

"Suruh dia berhenti, aku benar benar merasa baru saja tertipu," ucap Rose pada Bobby dan Mino, Rose tidak lagi banyak bicara dan langsung meninggalkan tempat itu, kembali ke kamarnya.

Bobby dan Mino membantu melerai mereka dan setelah Bobby membawa TOP kembali ke mobil pria itu, Mino membawa Jiyong ke dalam kamarnya.

"Tetap disini hyung," ucap Bobby dan berlalu dari tempat itu. TOP tidak pernah mengira kalau akan sekacau sekarang, dan dibanding mencemaskan Lisa yang melarikan diri, ia justru lebih mencemaskan Jiyong.

"Ck... bagaimana kau bisa terluka? Padahal TOP hyung sama sekali tidak membalasmu," cibir Mino sembari melemparkan sekotak obat pada Jiyong dan Hanbin yang duduk di sofanya

"Maafkan aku hyung," ucap Hanbin sembari mengobati pelipis Jiyong yang terluka, memasangkan plester ke luka itu "aku-aku- saat aku mengikutinya ke pulau, aku sudah tau kalau mereka-"

"Apa yang kau lihat?" sela Bobby "Lisa mencium TOP hyung? Kau tidak bisa menilai mereka hanya karena melihat hal itu, jangan khawatir hyung, hubungan Lisa dengan TOP hyung tidak lebih dari hubungan pekerjaan. Lisa pasti punya alasan mengatakan hal tadi,"

"Kau tunggu Lisa disini, dan aku akan menemani Rose pulang," ucap Mino sambari mengisi tasnya dengan barang-barangnya

"Kalian akan pergi?" tanya Hanbin dengan tatapan polosnya, tidak benar benar mengerti suasana disana

"Dia harus mematikan TOP tidak mati di tengah perjalanan," jawab Bobby santai sembari merebahkan tubuhnya diatas ranjang "ah... aku akan menunggu Lisa sambil memejamkan mataku sebentar~"

"Aku akan mencarinya-"

"Dia akan pergi semakin jauh kalau kau mencarinya, tunggu saja disini," Mino menyela kalimat Jiyong

"Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Hanbin, satu satunya yang tidak mengerti situasinya.

"Hanbin, ayo kita pergi," ajak Mino sembari melempar sebuah tas pada Hanbin, pria itu menangkap tas dari Mino "biarkan dua pria ini bicara tentang gadis mereka,"

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang