§★§
Lisa dan Hanbin sudah ada di mobil curian Lisa, tidak banyak barang yang Lisa bawa, hanya sebuah koper dan sebuah ransel. Hanbin menyetir mobil itu sambil sesekali melihat Lisa yang duduk melihat ke jendela
"Kenapa kau terlihat tidak bersemangat? Kau tidak sedang berfikir untuk memintaku meninggalkanmu disana kan nanti malam?"
"Aku sedang berfikir apa yang akan dikatakan ayahku ketika aku kembali tanpa Bobby, Mino dan Rose, dan justru membawamu yang baru ku kenal pagi ini,"
"Memang apa yang mungkin dikatakannya? Wah putriku pulang~ Appa sangat merindukanmu sayang~ aigoo lalu siapa pria tampan ini?"
"Cih! Pria tampan katamu? Kau sedang mengigau? Setir saja mobilnya, jangan membuatku menendangmu keluar,"
"Kau bisa kena masalah kalau melakukan itu Lalisa, nama itu terlalu cantik untuk gadis pemarah sepertimu,"
"Apa yang kau harapkan dari pertemanan kita yang baru beberapa jam ini? Jangan mimpi,"
"Ah ngomong-ngomong, apa kau punya pacar? Banyak anak yang mengira kau dan Rose berbagi pacar, maksudku kadang kau terlihat mesra dengan Bobby, kadang dengan Mino, Rose juga sama,"
"Kau sudah hafal nama kami?"
"Hanya orang yang benar benar bodoh yang tidak bisa mengingat empat orang paling aneh disekolah, semua orang disekolah mengenal kalian, kalian sangat terkenal-"
"Dan sangat menakutkan, kurasa kau benar benar harus berhati-hati pada kami berempat, kau tau dengan jelas kalau aku yang memotong rambut gadis menyebalkan itu,"
"Ah... Jinny? Ya aku tau, itu alasan kalian harus menulis surat permohonan maaf,"
Sementara Lisa dan Hanbin berusaha menikmati perjalanan mereka, teman teman Lisa tengah panik dibuatnya. Jiyong yang pertama kali mencari Lisa, namun Rose yang pertama kali menyadari kepergian Lisa.
Bobby, Jiyong dan Suhyun sudah di asrama, sudah bergabung dengan Rose dan Mino.
"Ada apa?" tanya Bobby pada siapa pun yang mendengarnya begitu ia masuk kekamar Lisa dan Rose diikuti Jiyong dan Suhyun dibelakangnya.
"Aku tadi menelponnya, tapi handphonenya mati jadi aku pikir dia lelah dan tidur disini tapi saat aku masuk kesini dia tidak disini. Lalu aku kekamarmu dan hanya menemukan Mino oppa disana. Aku terus menelponnya tapi handphonenya tetap tidak aktif dan aku menemukan ini," Rose memberikan selembar kertas pada Bobby, sementara Mino mencoba menelpon seseorang di dekat jendela dan melihat kebawah
"Hyung, kau tidak membawa mobilmu hari ini?" tanya Mino, begitu melihat kebawah, ketempat dimana mobil Jiyong biasa terparkir
"Aku membawanya- fuck! Kuncinya hilang!" ucap Jiyong setelah merogoh semua sakunya, mencari kunci mobil itu
"Bagus, lisa mengambilnya," ucap Bobby sambil membaca tulisan di kertas ditangannya "Roje, katakan pada yang lainnya kalau aku berjalan jalan sebentar, aku akan kembali besok sebelum matahari terbit, jangan khawatir, aku akan mengembalikan barang pinjamanku,"
"Dengan siapa dia pergi? Lisa tidak bisa menyetir mobil," tambah Mino
"Siapa tau kalau dia diam diam bisa menyetir? Lisa punya banyak kejutan dan-"
"Kejutan itu untukmu Suhyunie, bukan untuk kami, Lisa tidak bisa menyetir," sela Rose
"Tidak mungkin kan dia pulang?" tanya Bobby dan Rose langsung terduduk lemas di atas ranjangnya
"Akhir akhir ini Lisa sangat penasaran dengan TOP oppa dan TOP oppa mengabaikannya, tidak mungkin kan Lisa pulang hanya untuk-"
"Lisa pulang, dia memalsukan tanda tanganku dan mendapat surat izin untuk pulang," sela Jiyong setelah ia menelpon Jennie disaat semua orang menebak nebak kemana Lisa. Jennie menemukan sebuah surat izin untuk Lisa di catatan surat keluar hari itu.
Di lain tempat, mobil Lisa dan Hanbin tengah melewati perumahan terakhir sebelum mereka tiba di dermaga yang akan membawa mereka ke pulau para penjahat.
"Ini rumahku," ucap Hanbin begitu mereka melewati sebuah rumah yang tidak terlalu besar tapi terlihat mewah "dan rumah besar itu, adalah rumah Jiyong hyung," Hanbin menghentikan mobilnya, berhenti tepat didepan sebuah rumah yang dua kali lebih besar dari rumah hanbin juga dua kali lebih mewah.
"Hm... dia orang kaya,"
"Haish... kau tidak tau? Dia adalah keponakan Yang Hyunsuk, pemimpin YG Republique, ayahnya pemilik YGR high school juga beberapa sekolah lainnya, dan kepala sekolah adalah bibinya. Hampir semua orang penting di kota ini keluarganya," jelas Hanbin begitu mereka kembali melanjutkan perjalanan ke dermaga "pamannya tidak punya anak dan kurasa Jiyong hyung yang akan melanjutkan kedudukan pamannya itu, hubungan mereka lebih seperti hubungan ayah dan anak, sangat dekat,"
"Aku baru tau soal itu, wah dia lumayan juga, haruskah aku mendekatinya? Aku bisa kaya mendadak kalau menikahinya," ucap Lisa asal, apa salahnya mengucapkan hal yang ia sendiri tau itu tidak akan jadi kenyataan?
"Hm... maaf kalau aku menyinggungmu, tapi ku rasa jangan melakukan itu, maksudku-"
"Haha mana mungkin keluarga besarnya itu mau menerimaku? Aku anak seorang mafia kejam," Lisa tau betul tentang itu, lagi pula ia tidak akan bisa membiarkan Jiyong tertular hanya karena ia menginginkan pria itu.
§★§
KAMU SEDANG MEMBACA
[Not] Descendants
FanfictionTamat Apakah akan ada putih jika tidak ada hitam? Apakah akan ada terang jika tidak ada gelap? Apakah akan ada baik jika tidak ada buruk?