38

2.1K 214 5
                                    

§★§

Jiyong sudah menunggu mereka di dermaga, seperti intruksi TOP. Ia menunggu dua orang itu menemuinya di dermaga. Tidak lama menunggu, Lisa dan TOP datang kedermaga itu, Lisa tidak lagi memakai celana panjangnya, kini ia memakai dress hitam dengan sebuah jacket kulit hitam.

"Kurasa kalian tidak akan bisa berkencan di kota, bagaimana kalau kalian ikut ke pulau?" tawar TOP dan Jiyong menyetujuinya. Mereka bertiga menaiki speed boat untuk sampai ke pulau itu.

Pulau itu kini seperti pulau mati karena hanya tersisa Mino, TOP dan disana. Semua orang sudah di kirim ke taiwan dan keluarga Lisa serta Rose dan Bobby sudah di australia.

"Selamat datang," sapa Mino begitu mereka bertiga tiba dirumah Lisa, rumah itu sudah hampir kosong, hanya tersisa beberapa sofa bekas dan tv tabung kuno "maaf karena barang lainnya sudah di pindahkan," lanjut Mino yang sadar dengan ekspresi Jiyong yang sedikit terkejut

"Tidak masalah kalau kau bolos?" tanya Lisa sambil merebahkan tubuhnya diatas sofa bekas itu

"Tidak masalah," jawab Jiyong sambil berjalan melihat lihat isi tempat itu, hanya ruangan dengan sofa, kulkas kecil dan tv tabung dan beberapa bungkus rokok

"Pulau ini milik kalian berdua, kami akan melanjutkan pekerjaan kami," ucap TOP sembari mengajak Mino pergi dari tempat itu

"Tidak ingin mengajakku berjalan jalan?" tawar Jiyong "aku ingin mengenalmu, benar benar mengenalmu, mengetahui semua tentangmu,"

"Tidak bolehkah aku tidur sebentar? Aku sangat lelah,"

"Hm... aku akan disini sampai besok jadi kurasa kau bisa beristirahat dulu, tapi apa yang bisa kulakukan selama kau tidur??"

"Ikuti saja TOP dan Mino, mereka sedang bermain di halaman belakang," suruh Lisa dan jiyong melepas jaketnya untuk menyelimuti Lisa, sebelum ia pergi. Jiyong pergi bermain bersama TOP dan Mino, adu cepat dengan mobil rakitan sendiri yang tidak layak untuk mereka bawa pindah. Pulau kosong itu benar benar cocok untuk menjadi lahan permainan menjelajah rumah hantu atau sejenisnya.

Tiga puluh menit setelah tiga pria itu bersenang senang, Lisa menyusul mereka. Masih dengan pakaiannya tadi, Lisa menghampiri mereka dengan sebuah keranjang ditangannya.

"Apa itu?" Tanya Mino sambil menghampiri Lisa, membantunya membawa keranjang itu

"Makan siang, kalian akan terus main dan tidak makan siang? Aku kelaparan,"

Mino membawa keranjang itu ke meja kayu yang hampir lapuk dimana Jiyong dan TOP tengah tertawa bersama, seakan melupakan rencana mereka untuk berpisah besok malam.

"Ayo makan~" seru Mino sembari mengeluarkan semua makanan itu dari dalam keranjang

"Siapa yang membuatnya?" tanya TOP begitu melihat beberapa jenis makanan yang masih hangat dikeluarkan Mino

"Lisa, kau belum pernah memakan masakan Lisa hyung? Astaga kasihan sekali..." ledek Mino "padahal Jiyong oppa yang bukan suaminya saja sudah pernah, iya kan?"

"Hm... ya aku pernah memakan masakan tengah malamnya,"

"Bisakah kita tidak perlu membahas status suami istri itu? Aku sedikit kesal karena itu, dan setelah aku keluar dari pulau ini aku jadi Lisa baru yang masih single,"

"Mwo??! Kau menceraikanku?!"

"Tentu saja... mumpung aku punya kesempatan untuk mendapatkan kartu identitas baru~ aku bisa menikahi pria lain setelah itu~ astaga... kau benar benar hebat Lisa," ucap Lisa memuji dirinya sendiri

"Kenapa kau tidak pernah mengatakannya?? Kenapa kau-"

"Itu rencana Bobby dan Jungkook saat kami membuat identitas baru, aku membuat Rose menikahi Jungkook, lalu membuat statusku sendiri single,"

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang