31

1.6K 214 10
                                    

§★§

Setelah membaca tulisan tanga TOP, dengan cepat Lisa bergerak ke sofa, mengambil paper bag kecil berwarna pink tadi dan menemukan seikat uang disana. Lisa duduk di sofa dan menatap Jiyong dengan kedua matanya

"Kau mengundang keluarga- bukan, maksudku orang dari pulauku?"

"Ah aku belum bilang?"

"Oh shit! Ya! Kwon Jiyong kau mau membuat masalah didepan semua orang huh?! Kenapa kau mengundangnya??!" jerit Lisa menahan dirinya untuk tidak memukuli Jiyong, dengan cepat Lisa menelpon Bobby, menyuruh mereka bertiga kembali ke kamar.

"Memangnya kenapa kalau aku mengundang-"

"Siapa yang kau undang? Orangtuaku?"

"Bukan, kurasa dia bukan orangtuamu," jawab Jiyong dengan sedikit gugup

"Ah... kau mengenalnya?"

"Tidak! Aku tidak mengenalnya-" Lisa tersenyum melihat Jiyong, menyadari kalau Jiyong berbohong padanya, gadis itu mendekati Jiyong dan dengan lancangnya mencium bibir Jiyong, mulai melumatnya dan mengalungkan tangannya di leher pria itu. Tapi Jiyong tidak mudah luluh, ia tau kalau Lisa hanya memanfaatkan ciuman itu untuk membuatnya mengaku, dengan enggan Jiyong mendorong Lisa, melepaskan tautan bibir mereka.

"Aku benar benar tidak mengenalnya," ucap Jiyong begitu bibir mereka terlepas

"Baiklah, kita punya beberapa menit sebelum teman temanku kesini dan biarkan aku menciummu, aku tidak akan bisa merasakan bibirmu mungkin sampai besok pagi, iya kan?" Lisa hendak kembali mencium bibir Jiyong namun dari posisinya, ia bisa melihat seseorang mengintip mereka dari balik pintu kamar mandi. Dari belakang leher Jiyong, ia memamerkan jari tengahnya pada pria yang mengintipnya itu, lalu mulai kembali melumat bibir Jiyong. Jiyong membalas lumatan itu untuk beberapa saat, hingga mereka kehabisan nafas.

"Memangnya kenapa kalau aku mengundang keluargamu? Ini hari orangtua dan kurasa ada seseorang yang perlu datang untuk kalian berempat," ucap Jiyong sambil mengeratkan pelukannya di pinggang gadis itu

"Akan ada banyak orang yang terkejut ketika melihatnya," jawab Lisa sambil menempelkan bibirnya dibibir jiyong, menunggu pria itu mulai melumat lagi bibirnya.

"Kenapa kau sangat takut pria itu datang? Dia yang membuatmu bisa bersekolah disini," ucap Jiyong disela ciumannya. Ia membawa Lisa ke ranjang terdekat dan dengan hati hati membuat Lisa berbaring disana sambil terus melumat bibirnya.

"Aku hanya tidak ingin menemuinya disekolah," balas Lisa ketika Jiyong mulai tidak dapat menahan nafsunya, mulai menciumi dagu hingga leher gadis itu. Lisa mulai sedikit mengerang ketika merasakan lidah jiyong mulai membuatnya geli.

Awalnya TOP menikmati tontonan itu dari balik pintu kamar mandi hanya sebagai sebuah lelucon yang dimainkan Lisa, namum mendengar erangan pelan dari Lisa membuatnya sedikit terganggu, pria mana yang akan baik baik saja setelah melihat seorang gadis mengerang karena sentuhan seorang pria? Celananya ikut sesak setelah melihat Lisa menikmati semua sentuhan lembut Jiyong.

Jiyong sudah akan menurunkan gaun Lisa, sudah hampir sampai di permainan yang ditunggunya namun suara dering handphonenya merusak segalanya.

"Shit." Keluh Jiyong sambil mengambil handphone dari sakunya, dan melihat nama Kim Hanbin tertulis disana

"Kembalilah, orantuamu datang," ucap Lisa sambil merapihkan rambut Jiyong yang masih di atasnya

"Padahal aku-"

"Oppa bisa melakukannya setelah ini, tentu saja kau harus menyelesaikan ini setelah acara selesai," Lisa menarik tengkuk Jiyong, menciumnya sebentar sebelum akhirnya mereka berdua bangun dari ranjang itu

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang