24

1.5K 226 32
                                    

§★§

Mereka tiba di dermaga, dan Lisa keluar dari mobil begitu mobil itu berhenti. Hanbin mengikutinya, memperhatikan gadis yang terlihat sedikit gelisah itu.

"Keluarkan barang-barangnya, kita tidak bisa membawa mobil itu kesana," suruh Lisa sambil memperhatikan pulau tempatnya tinggal, pulau yang dari jauh terlihat sangat mengerikan. Hanbin menurutinya dan mengeluarkan semua barang bawaan Lisa, dari jauh ia bisa melihat sebuah speed boat mendekat.

"Dengar, aku tidak akan bertanggung jawab pada hidupmu, jadi jangan melepas topi ini dan jangan bicara sebelum aku mengizinkanmu. Apapun yang akan kau lihat nanti, jangan berkomentar sedikit pun sebelum aku mengizinkanmu," ucap Lisa sembari memakaikan sebuah topi hitam dan hoodie dari jacket Hanbin

"Mwo?! Kenapa begitu?"

"Siapapun bisa membunuhmu kalau kau menarik perhatian mereka, jadi ikuti saja kata kataku, kalau kau masih mau melihat matahari terbit besok pagi,"

Speed boat itu semakin lama semakin dekat dengan seorang pria berpakaian serba hitam berdiri ditengahnya. Lisa mengatur nafasnya, berharap kedua pria yang nanti akan naik speed boat dengannya tidak berkelahi atau melakukan hal hal buruk.

"Selama-" ucap pria dengan celana jeans panjang, kaos hitam lengan panjang dan jacket berhoodie abu abu gelap itu tersela karena sebuah tamparan keras di pipinya.

"Haruskah aku melakukan ini hanya agar aku bisa bicara denganmu?!" maki Lisa pada pria itu, membuat Hanbin yang menonton mereka sangat terkejut, dan di detik berikutnya, Hanbin makin terkejut melihat pria itu menarik Lisa mendekat dan mencium bibirnya. Hanbin bisa dengan jelas melihat bagaimana Lisa melumat bibir pria itu, dan bagaimana pria itu membalas lumatan Lisa. Hanbin menelan ludahnya merasakan sedikit sesak dicelananya melihat adegan panas yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Siapa bocah itu?" tanya pria yang baru saja menyudahi ciuman panas mereka sambil melirik hanbin

"Siapa ya? Pesuruhku? Bawakan barang barangku," suruh Lisa pada dua pria berhoodie didekatnya itu sambil berjalan naik ke atas speed boatnya. TOP mengambil koper Lisa sementara Hanbin membawakan tasnya dan mengikuti Lisa naik keatas speed boat. Tidak ada seorang pun yang bicara selama perjalanan menyebrangi lautan itu. Hingga mereka tiba di dermaga lain yang jauh lebih buruk dari dermaga sebelumnya. Lisa menggandeng tangan Hanbin, agar pria itu tidak berhenti melangkah karena terkejut. Mereka masuk kesebuah mobil mewah berwarna hitam, sebuah mobil keluaran Amerika.

"Woah apa aku pergi terlalu lama sampai merasa asing disini? Kenapa sekarang semua terlihat lebih baik?" gumam Lisa begitu mereka bertiga sudah berada di mobil yang mulai bergerak itu.

"Kau tau rencananya," ucap TOP sambil menyetir

"Hm... dan apa berhasil?"

"Tentu saja,"

"Bagus, dan sampai kapan kau akan mengabaikan adikmu?" ucap Lisa sambil melepas hoodie TOP, kemudia menyuruh hanbin melepaskan miliknya juga. TOP terlihat sangat terkejut, bukan karena dia tidak mengenali Hanbin tapi karena Lisa yang sepertinya tau tentang rahasianya. TOP menepikan mobil itu tiba-tiba dan menatap Lisa

"Kenapa kau merahasiakannya dariku?! Kau bukan preman yang kehilangan orangtuamu! Sampai tahun lalu kau masih disekolah sialan itu!" maki Lisa begitu mobil itu berhenti

"Seunghyun hyung? Kau Seunghyun hyung kan?" tanya Hanbin sedikit terkejut, melihat perubahan drastis pria didepannya.

"Kenapa kau menipuku oppa?" TOP benar benar diserang banyak pertanyaan hingga ia tidak tau harus menjawab pertanyaan mana terlebih dulu.

"Kita bicara diluar," ucap TOP pada Lisa dan keluar dari mobil itu.

"Tetap disini dan pakai lagi topimu, aku akan memberimu kesempatan bicara dengannya setelah ini," suruh Lisa pada Hanbin sebelum Hanbin sempat menjawab, Lisa sudah membanting pintu mobil itu.

"Aku tidak menipumu. Aku tidak mengatakan apapun," ucap TOP pada Lisa begitu Lisa berdiri didepannya

"Dan karena kau tidak mengatakan apapun aku merasa tertipu."

"Lalu apa yang akan kau lakukan jika mengetahuinya? Membalaskan dendamku?"

"Siapa yang membuatmu berada disini?"

"Diriku sendiri,"

"Bohong. Berhenti membohongiku! Kita sudah menikah dan kau akan terus membohongiku?! Kita sidah setengah jalan!"

"Lice... dengar aku tidak bisa-"

"Aku tidak bisa mempercayaimu berada disisi dad kalau kau merahasiakan sesuatu dariku. Kau berdiri di pihak siapa oppa? Aku perlu tau itu,"

"Aku berdiri disini Lice, aku tidak sedang menyamar dan berencana menghancurkan keluargamu, menghancurkan semua yang sudah dibangun dad, aku tidak akan melakukan itu kalau itu yang sedang kau pikirkan sekarang,"

"Kau tidak akan menghianatiku?"

"Tidak, aku tau kau membutuhkanku sebagai bonekamu dan aku juga membutuhkanmu untuk membalas dendamku sendiri,"

"Kalau begitu siapa dia? Siapa yang membuatmu berakhir disini dan punya dendam sebesar itu pada mereka?"

"Aku akan memberitaumu jika waktunya sudah tepat, hhm? Aku berjanji dengan hidupku kalau aku tidak akan menghianatimu," Hanbin memperhatikan kedua orang itu dari dalam mobil, menebak-nebak apa yang tengah mereka bicarakan. Menebak-nebak apa hubungan kedua orang itu sebenarnya.

§★§

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang