8

2.1K 284 2
                                    

§★§

Sudah genap 1 minggu Lisa dan tiga sahabatnya berada di sekolah itu. Walaupun mereka masih di kucilkan, dalam artian tidak ada yang berani mendekati mereka, mereka masih baik baik saja. Mereka tidak perlu susah susah berbaur dengan anak anak lain. Sore ini Lisa berkeliaran sendirian di gedung sekolah itu, karena Mino ada di lapangan basket, Bobby di lab komputer dan Rose di dapur, mengikuti kelas memasaknya. Ah soal kelas berdansa, Lisa mengundurkan diri dari kelas itu karena ia tidak suka berdansa, Lisa suka menari tapi bukan berdansa dengan lagu romatis seperti yang diajarkan disana. Saat itu, Lisa masuk kedalam toilet untuk merapihkan rambutnya yang baru 2 minggu lalu ia cat pirang, rambut yang membuatnya menjadi satu satunya gadis berambut pirang kebiruan disana.

"Hai," sapa Lisa pada seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang di ikat ekor kuda, sama seperti rambut 90% siswi disekolah itu.

"Ng... hai-" jawab gadis itu sedikit takut, siapa yang tidak mengenal Lisa disekolah itu? Semuanya mengenal gadis pindahan yang memotong rok seragamnya sangat pendek, mewarnai rambutnya dan menutupi atasan seragamnya dengan jacket atau sweater, dengan kata lain gaya Lisa benar benar mencolok disana.

"Tidak perlu takut seperti itu, aku tidak melukai wanita. Ah... bukankah kita sekelas?" ucap Lisa sambil bercermin, melihat gadis yang seakan membeku itu dari cermin

"Eh? I-iya kita sekelas,"

"Ah begitu, kalau begitu, siapa namamu?"

"Aku? Kau mau tau namaku?"

"Kita sekelas kan? Tentu saja aku harus tau namamu,"

"Aku- aku Lee Suhyun,"

"Oh... halo suhyun, aku Lisa walaupun sepertinya kau sudah tau namaku hehe,"

"Ng... ne, annyeonghaseyo Lisa,"

"Tidak perlu sekaku itu, biasa saja, kita kan teman, tidak perlu terlalu sopan padaku ah kau ada kelas sekarang?"

"Ng... anniyo, kau tidak ada kelas juga?"

"Tidak, dan teman temanku sedang di kelasnya masing-masing... mau berjalan jalan denganku?"

"Tapi- aku-"

"Ah... tentu saja kau tidak mau orang orang melihat kita berteman, kau bisa dapat masalah-"

"Bukan begitu! Aku mau! Sungguh... tapi kau sungguhan mau berjalan jalan denganku? Aku bukan gadis populer yang-"

"Wah... disini ada kelompok siswa populer juga? Aku baru tau, tapi tidak berminat dengan mereka... mau kekantin bersama?"

Suhyun terlihat sangat senang menerima ajakan Lisa. Sudah hampir setengah tahun ia bersekolah disana dan ia tidak punya teman, tidak ada yang ingin berteman dengan gadis culun sepertinya, tapi Lisa yang tidak mengetahui itu justru mengulurkan tangannya, mengajaknya berteman. Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin dan di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan Jiyong

"Hai oppa," sapa Lisa pada pria yang tengah berjalan sendirian itu

"Oh hai Lisa, dan hai- ng..."

"Suhyun," sela Lisa yang menyadari kalau Jiyong tidak mengenal gadis disebelahnya itu

"Oh... hai suhyun, maaf aku tidak mengetahui namamu," ucap Jiyong dengan ekspresi tulusnya

"Ah ne sunbaenim... tidak masalah," jawab Suhyun malu malu, menutupi rasa senangnya karena disapa orang paling terkenal disekolah itu, siapa lagi kalau bukan ketua OSIS.

"Sudah punya teman baru hm?" tanya Jiyong pada Lisa

"Hehe iya, kami akan kekantin, oppa mau ikut?"

"Ah anniyo, aku harus keruang guru, mungkin nanti aku menyusul,"

"Tentu, semangat bekerja ketua OSIS, bye," sapa Lisa dan menggandeng Suhyun untuk melanjutkan langkah mereka kekantin.

Setibanya dikantin, Lisa dan Suhyun duduk di sudut kantin, karena bagian sudut adalah tempat terfavorit Lisa dikantin itu.

"Aku akan membeli beberapa camilan, kau mau sesuatu?" tanya Lisa

"Ah anniyo- jangan- biar aku saja yang membelikanmu makanan,"

"Hm... bagaimana kalau kita beli bersama?" ajak Lisa mulai menyadari kalau ada yang tidak beres dengan Suhyun.

Setelah memilih beberapa camilan, dan membayarnya dengan uang pemberian Mino—uang tambahan yang tidak diketahui siapapun selain mereka berempat, Lisa dan Suhyun duduk ditempat yang mereka pilih tadi.

"Aku lebih suka di sudut ruangan seperti ini, tidak masalahkan?" tanya Lisa begitu mereka duduk

"Tentu saja, tidak masalah, tapi kenapa kau lebih suka disini? Tempat ini sedikit sepi dan lebih gelap dari tempat lain?"

"Karena disini, aku tidak begitu di perhatikan dan aku bisa melihat isi kantin ini dengan lebih baik,"

"Begitukah? Wah aku baru tau soal itu,"

"Ng... suhyun, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"

"Tentu, apa itu?"

"Apa semua orang disini benar benar baik? Sepertimu?" tanya Lisa

"Eh? Kenapa kau bertanya begitu?" ucap Suhyun gugup, membuat Lisa semakin yakin ada hal yang ditutupinya

"Hm... hanya ingin tau saja hehe,"

"Tentu saja disini semuanya baik, maksudku semua orang disini taat peraturan, maaf bukan maksudku untuk menyindirmu,"

"Haha tentu saja kau tidak menyindirku, aku tau kalau aku melanggar peraturan yang ada, tapi menurutku itu bukan hal yang buruk,"

"Eh? Kenapa begitu?"

"Karena aku nyaman melakukannya, toh aku tidak mengganggu orang lain hehe, dan aku bisa memberi banyak orang topik perbincangan,"

"Memberi topik perbincangan?"

"Mereka bisa membicarakanku setiap kali mereka bertemu dan kehabisan topik pembicaraan," Lisa tertawa setelah mengucapkan itu dan Suhyun pun ikut tertawa bersamanya.

§★§

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang