20

1.8K 266 11
                                    

§★§

Jiyong kembali kekamar Lisa, mencoba membuka pintu kamar itu namun kamar itu terkunci, Jiyong tidak ambil pusing, mungkin mereka semua pindah ke asrama pria dan Jiyong membawa plastik belanjaannya kekamar Mino dan Bobby. Jiyong masuk kekamar itu dan melihat Mino sedang berbaring diatas ranjangnya, menutup wajahnya dengan bantal dan Bobby duduk di sofa, menatap kosong tv didepannya

"Mana Lisa dan Rose?" tanya Jiyong setelah menaruh plastik belanjaannya diatas meja

"Dikamar mereka,"

"Huh? Saat aku kesana-"

"Jangan kesana hyung, Rose sedang PMS dan tidak ingin bertemu siapapun selain Lisa, biarkan mereka menghabiskan waktu berdua," ucap Bobby membuat alasan dan Jiyong mempercayainya.

Malam harinya, Mino meminta Jiyong mengantar mereka kerumah sakit dengan alasan ia perlu memeriksa kepalanya yang sudah sakit beberapa hari terakhir. Dan lagi-lagi Jiyong percaya—walaupun Mino tidak sepenuhnya berbohong karena kepalanya benar benar sakit karena Lisa dan Rose.

"Lisa, temani aku periksa," ucap Mino dengan nada sinisnya, menunjukan kalau dia masih marah.

"Pasti lama tsk, harusnya aku tidak ikut, ayo kita minum kopi diluar saja hyung," ajak Bobby pada Jiyong dan tanpa rasa curiga sedikitpun Jiyong menerima ajakan Bobby. Sementara Bobby membawa Jiyong pergi, Mino membawa Lisa dan Rose untuk melakan pemeriksaan mereka.

"Ini belum jadwalnya kalian priksa dan mana TOP?" tanya sang dokter, Lisa dan Rose tidak berani menjawab, mereka hanya menunduk membiarkan Mino yang bicara

"Mereka berdua bukan hanya terlambat meminum obatnya, tapi melewatkan obatnya," ucap Mino pada dokter itu. Dokter itu adalah paman Mino yang pernah di bantu orangtua Lisa dan karena ayah Lisa telah menyelamatkan nyawanya dan keluarganya, dokter itu mau mengobati Lisa, Rose dan TOP— walaupun secara ilegal, karena pemerintah YG Republique tidak mengizinkannya.

"Oke... jadi kalian akan membiarkan virusnya resisten? Kalian sudah terlanjur terinfeksi HIV, tidak ada yang bisa dilakukan selain meminum obat kalian tepat waktu," ceramah dokter itu membuat Lisa dan Rose semakin menunduk.

"Kalian dengar? Kalau kau benar benar mau mati, kalian hanya perlu mengatakannya padaku,"

"Mino-ya, jangan bicara begitu, tentu saja mereka tidak ingin mati,"

"Kalau mereka memang tidak ingin mati, harusnya mereka meminum obat mereka tepat waktu, apa susahnya meminum obat itu tepat waktu?"

Selama menjalani pemeriksaan Lisa dan Rose hanya diam, tidak berani menatap mino apalagi mengucapkan sepatah kata pun.

"Apa kata dokter?" tanya Jiyong sebelum mulai menyetir mobilnya kembali ke asrama

"Hasilnya baru akan keluar minggu depan," jawab Mino

"Lice, kau tidak sekalian periksa saja? Mumpung kita sudah disini, kau terlihat tidak baik," saran Jiyong

"Anniyo, aku hanya sedang badmood," jawab Lisa sambil memalingkan wajahnya melihat keluar jendela.

Malam itu Jiyong hanya mengantar mereka berempat sampai didepan asrama karena ia harus bersiap untuk ujian percobaannya besok Lusa. Lisa dan Rose mengekori Mino yang berjalan didepan mereka, sementara Bobby berjalan dibelakang dua gadis itu, menjaga dari belakang dua gadis itu. Mino dan Bobby ikut melangkah masuk kedalam kamar para gadis dan mengunci pintunya.

"Dengar, kalau kalian berdua merasa bersalah karena membuat banyak orang kesulitan, yang harus kalian berdua lakukan adalah memastikan kalian berdua meminum obat itu sesuai aturan," omel Mino untuk kesekian kalinya

"Kau tau berapa banyak orang yang mengingikan obat itu? Hargai kami yang mencarikan obat itu untuk kalian dengan meminum obat itu," tambah Bobby "kalian masih ingin hidup kan?"

Lisa dan Rose mengangguk, masih takut pada dua pria didepan mereka

"Jangan takut, kami akan melakukan apapun agar kalian bisa hidup lebih lama, tapi jangan melakukan hal ini lagi, aku tau kalian muak dengan semua obat itu, tapi hanya itu yang bisa kita lakukan," Mino mengelus rambut Lisa, lalu rambut Rose

"Jangan minta maaf, aku tidak butuh itu, cukup berjanji hal seperti ini tidak akan terulang," tambah Bobby "tidurlah, ini sudah sangat malam dan kalian terlihat sangat pucat,"

§★§

[Not] DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang