Part 4 ✔

86.7K 3.4K 123
                                    

Tak lama kemudian David keluar dari kamarnya dan dihampiri oleh istrinya yang tersenyum manis kearahnya. Memang tak ada bulan madu diantara mereka.

"Mas, aku udah siapin sarapan buat kamu. Ayo kita sarapan " ajak Karin antusias.

"Harusnya lo itu gak usah nyiapin sarapan buat gue . Gue tuh jijik makan makanan lo itu. dasar gadis sialan." Umpat David namun masih bisa didengar Karin.

David pergi meninggalkan Karin yang beruraian air mata. Setelah David pergi, Karin menuju meja makan, makanan yang tak disentuh oleh David.

"Sayang sekali makanan sebanyak ini kalau dibuang, sepertinya jika aku berikan ke anak jalanan tidak ada salahnya."pikir Karin. Ia sering melihat pengamen kecil yang membuatnya iba, anak sekecil mereka sudah mencari uang sendiri.

Karin bersiap siap untuk berangkat kerja, ya dia bekerja sebagai seorang guru sd yang termuda diantara guru lain di tempat ia mengajar. Setelah siap Karin, tidak lupa membawa bungkusan nasi untuk anak anak jalanan.Karin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang , lalu berhenti karena Karin melihat banyak anak jalanan yang sibuk mencari sampah.

"Adik... sini "panggil Karin ke salah satu anak jalanan."kaka punya sedikit makanan untuk kamu dan teman - teman kamu" ucap Karin dengan menyodorkan bungkusan makanan itu.

"Terima kasih ka. Kakak baik sekali terhadap kami" ucap salah satu anak jalanan dengan bahagia.

"Sama sama sayang. Kakak pergi dulu! Kaka harus kerja ."pamit Karin, tak lupa juga Ia memberikan selembar uang pada setiap anak tersebut.

Karin pergi meninggalkan kerumunan anak jalanan, dia melanjutkan ke tempat ia mengajar siswa-siswi nya.
Karin telah sampai disekolah dimana ia mengajar dan disambut beberapa guru.

"Bu Karin, selamat atas pernikahan ibu. Semoga menjadi keluarga yang sakinah. Kok bu Karin gak cuti? untuk bulan madunya"

"Aamiin.. terima kasih atas doanya bu"balas Karin ."saya permisi dulu, saya mau mengajar" pamit Karin kepada guru guru itu, ia tak mau menjawab pertanyaan temannya itu.

Disisi Lain

"Sayang, kita jalan jalan yuk" ucap Fika dengan manjanya.

"Sayang ,kamu lihat deh kerjaan aku tuh banyak banget"tunjuk David pada tumpukan map itu.

"Kamu udah nggak cinta aku . Pasti kamu udah cinta kan istri kamu."tuduh Fika

"Nggak Fika, aku itu sayang dan cinta sama kamu mana mungkin aku cinta sama dia " David membantah omongan Fika."ayo kita pergi jalan jalan" ajak David. Ia tak mau membuat kekasih cantiknya ini ngambek.

Mereka meninggalkan kantor dan pergi menuju salah satu mall terbesar di kota ini. Mereka sampai di salah satu mall dan Fika langsung menuju butik termahal di mall itu. David hanya terkekeh kecil melihat tingkah Fika.

Siang ini Karin sudah sampai di rumah ia langsung berberes rumah. Setelah selesai berberes rumah Karin kembali menyelesaikan tugas memberi nilai yang belum selesai . Hp Karin berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

"Halo . Ada apa Bayu"tanya Karin penasaran.
"Ada hal penting yang aku mau omongin sama kamu"
"Hal penting . Hal penting apa" Jawab Karin cepat.
"Kamu datng aja di cafe meredeka"
"Ok. Aku siap siap dulu."

Karin bersiap siap siap untuk menemui Bayu. Bayu adalah pria yang mencintai Karin, tapi Karin hanya menganggap Bayu sebagai seorang kakak.
Karin sampai di cafe itu langsung menghampiri Bayu .

"Hai"Karin menepuk pelan bahu Bayu, dan Bayu menoleh ke arah Karin." udah lama nunggu ya ? maaf tadi macet" tambah Karin.

"Ah . Nggak kok . Gimana kabar kamu?"

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang