Part 23

83.9K 2.7K 97
                                    

siapa nama cucunya ayah?" tanya Pram.

"hm... gimana kalau Delvano Bratawijaya" jawab Karin mentap putranya.

"Nama yang bagus, cocok untuk cucu nya opa" jawab Pram.

"Delvano" ucap Nanda menoel pipi cucunya.

"siapa panggilannya Rin?" tanya Raina.

"Vano" jawab Karin tersenyum.

"sini mama pengen gendong Vano" ucap Nanda mengankat Vano dari samping Karin.

Nanda menggendong Vano dan diikuti Raina disamping Nanda. Sementara itu, Pram berbicara mengenai Karin yang akan memimpin perusahaannya itu. Pram duduk di kursi yang ada disamping Karin.

"Karin" panggil ayahnya.

"iya ayah, ada apa?" tanya Karin.

"bagaimana Karin, kamu sudah siap memimpin perusahaan ayah?" tanya Pram to the point.

Karin tampak bingung memikirkan pertanyaan Pram. ia memang ingin memimpin perusahaan ayahnya tapi disisi lain Vano pasti lebih membutuhkannya.

"ayah... bagaimana kalau Vano berumur 2 tahun... Karin ingin merawat Vano dengan tangan Karinn sendiri." terang Karin.

"ok.. itu tak masalah... memang sebaiknya kamu urus Vano dulu" jawab Pram...

selang beberapa waktu, Dr. Revan muncul dari balik pintu.

"permisi... hai Karin" sapa Dr. Revan yang berjalan menuju brankar Karin.

"iya dok" jawab Karin.

"Nanti malam kamu sudah boleh pulang" ucap Dr. Revan yang membuat Karin tersenyum. "selamat ya Rin, jagoan mu lahir dengan sehat" Lanjut nya.

"terima Kasih ya dok" jawab Karin.

"kalau begitu saya keluar dulu" Dr. Revan keluar dari ruang inap Karin.

***
tiga bulan sudah, kondisi David semakin kacau... ia sudah mencari Karin, namun hasil nya tetap sama nihil.

David lebih menghabiskan waktunya untuk minum-minum, ia berfikir dengan minum fikirannya semakin tenang.

saat ini Leon lah yang menghandle perusahaan Bratawijaya, meskipun ia tak berkuasa atas apa pun di sana. Leon pernah menghubungi Nanda mama David, namun Nanda tak mau mengurusi urusan anak nya itu.. mungkin Nanda terlalu kecewa dengan anak nya itu.

Leon menghampiri David yang tengah duduk di ruang tamu dengan pandangan kosong.

"Vid, gue mohon ke elo... lo jangan kaya gini, kita cari Karin" ucap Leon membuat David menatapnya.

"3 bulan Yon, gue cari Karin namun dia tuh kaya di telan bumi" ucap David parau.

"Vid.. seiring berjalan nya waktu, cepat atau lampat kita pasti bisa temuin Karin dan anak lo" semangat Leon pada David.

"anak gue... kira-kira anak gue cewek atau cowok? gue seperti seorang suami dan papa yang gak ada gunanya" sesalnya.

"lo harus bangkit, perusahaan butuh lo" pinta Leon.

David tampak memikirkan omongan Leon, dalam batinnya ia ingin menjerit dengan keadaan yang seperti ini. ia akan pasrah dengan keadaan ini.

"Makasih Yon,,, lo udah bantuin gue dan gue yakin gue pasti bisa temuin Karin dan anak gue" yakin nya.

"itu baru David yang gue kenal" ucap Leon tersenyum.

***
Karin dan anaknya sudah kembali kerumah dengan Vano yang di gendong oleh omanya, Raina.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang