Part 28

80.5K 2.7K 78
                                    

Sorry for typo gyus....

"dia pergi ke arah mana?" tanya David.

"kesana" ucap Leon menunjuk arah jalan.

tanpa banyak bicara, David langsung masuk ke kursi kemudi kemudian disusul oleh Leon.

David mengemudikan mobilnya ngebut.

"lo tadi lihat ke arah mana Yon?" tanya David panik

"kearah sana.. dia pakai mobil warna merah" ujar  Leon.

David terus mengemudikan mobilnya menyusuri jalan, namun nihil mobil Karin sudah tak terlihat oleh nya.

"shit. gue kehilangan jejak " umpat David.

"kita cari Karin besok aja Vid. Kita juga butuh istirahat kan" saran Leon.

"gue gak bisa leha-leha sebelum gue ketemu sama Karin dan anak gue" kekeh nya.

"terserah lo aja gue ngikut lo aja, gue bakal bantuin lo kok" jawab Leon.

David terus menyusuri jalan yang mulai lenggang. David melirik jam di pergelangan tangannya. "pukul 21.00" ucap nya

"lebih baik kita ke apartemen lo aja Vid.. besok kita lanjutkan pencarian Karin" ajak Leon.

"ok" pasrahnya.

"biar gue aja yang nyetir.. lo capek seharian ini nyetir"ujar Leon .

David pindah ke kursi penumpang dan Leon pindah untuk menyetir.

Leon melihat wajah lelah David. Ia tak menyangka bahwa sahabatnya itu sangat terpuruk saat kehilangan istri dan anaknya.

mereka sampai di apartemen David.. mereka beristirahat untuk melanjutkan mencari Karin di esok hari.

Rumah Karin.....

saat sepulang dari swalayan, Karin menaruh belanjaannya di meja makan dan langsung masuk ke kamar tanpa memperdulikan bundanya yang memanggilnya.

Karin duduk dipinggiran ranjang, ia masih tak menyangka bahwa pria yang tak ia ingin temui berada di kota yang sama.

"kenapa dia ada di sini aku belum siap untuk bertemu dengan nya" gumamnya.

"aku harus bagaimana ini? aku takut kalau dia menemukanku dan anakku"

Karin menghampiri Vano yang sedang terlelap di box nya.

"sekarang kamu dekat dengan papamu sayang, tapi mama belum siap untuk ketemu" ucap Karin menitikkan air matanya.

pintu kamar Karin di ketuk oleh bundanya, Karin langsung menghapus air matanya dan membuka pintu.

"bunda" ujarnya.

"kamu kenapa Rin?, kamu nangis?" tanya bundanya.

bundanya masuk dan duduk di pinggiran ranjang.

"ah enggak kok bun" jawab Karin.

"kamu bohong.. bunda tau pasti ada sesuatu" ujar Raina.

"David...David ada disini bun"

"apa? disini, bagaimana bisa?" tanya Raina.

"Karin gak tau bun, tadi Karin bertemu dengan Leon sahabatnya. Tangan Karin sempat dicekalnya, Karin lari karena Karin belum siap untuk semua ini" ceritanya.

"apa kamu akan menghindar terus dari semua ini? bunda tau kamu belum siap akan hal ini tapi apa kamu gak memimikirkan Vano? kasihan dia" ucap Raina .

"aku gak tau bun" tangisnya.

Raina memeluk Karin untuk menenangkannya.
Raina hanya bisa memberi saran terhadap anaknya, karena semua keputusan berada di tangan Karin.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang