Part 7 ✔

79.8K 3.1K 54
                                    

Karin mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang . Akhirnya ia sampai di sekolah pukul 07:15 wib.

Karin turun dari mobilnya dan berlari dilorong sekolahan dan langsung masuk ke dalam kelas.
Semua murid yang tadinya gaduh menjadi tenang.

"Maaf anak anak hari ini ibu telat" maaf Karin pada murid muridnya.

"Sekarang ibu mau Kalian mengerjakan buku bahasa indonesia halaman 25 ya, lalu dikumpulkan ke ibu jika sudah selesai" perintah Karin pada murid murid nya.

"Baik bu" jawab nya serempak. Karin tersenyum simpul saat melihat keceriaan anak anak didiknya.

Saat jam pelajaran selesai, Karin memilih langsung pulang karena ia ingin membeli bahan bahan dapur yang habis. Karin membelokkan mobilnya disalah satu pasar modernbuntuk membeli keperluannya selama satu bulan, David memang memberinya kartu kredit untuk keperluannya, tapi Karin hanya menggunakannya untuk hal penting saja. Karin memasuki salah satu supermarket untuk membeli barang yang ia inginkan.
Setelah semua lengkap Karin keluar dari supermarket dan melewati cafe, tanpa sengaja Karin melihat David dan Fika makan dengan mesranya.

"David , Fika" gumam Karin dan Karin meneteskan air matanya lagi

Karin tidak menyadari ada bayu yang berada jauh darinya.

"Karin" Karin menoleh merasa namanya dipanggil oleh orang.

"Bayu" lirih Karin . Bayu mendekati Karin .

"Karin, kamu kenapa menangis?" Tanya Bayu.

"Emm. Nggak kok aku cuma kelilipan" elak Karin dengan mengusap pipinya.

"Kamu pasti bohong. Aku tuh kenal kamu dari kecil . Kamu tuh bohong sama aku" kekeh Bayu.

Karin menangis di hadapan Bayu , karena ia lelah menghadapi masalahnya sendiri

"Hiks..hiks..hiks" Karin menagis dan dengan cepat Bayu merengkuh kepala Karin.

"Kamu ada apa? Kamu ceritain deh apa masalah kamu?" Tanya Bayu lembut .

"Aku lelah Bay. Aku lelah dengan semua ini" ucap Karin sambil terisak. Ia tak bisa lagi menahanan sakit hatinya, mungkin dengan sedikit bercerita hatinya bisa tenang.

"Maaf . Aku udah peluk kamu. Aku pulang dulu aku capek ." Pamit Karin

David melihat Bayu yang memeluk Karin membuat rahangnya mengeras dan mengepalkan tangannya.
"Liat aja apa yang akan terjadi setelah ini . Wanita sialan" batin David. Pria itu seperti cemburu.

*****

Saat Karin membuka pintu rumah, ia melihat David berdiri di depan pintu dengan tangan yang dilipat di dadanya.

"Mas? Kamu udah pulang" tanya Karin lembut .

"Plakk..." David menampar pipi Karin dengan kasar.

"Kenapa kamu nampar aku. Apa salah aku?" tanya Karin, Ia memeangi pipinya yang sedikit perih.

"Lo masih mau nanya kesalahan lo apa ha?" tanya David balik. " Lo itu selingkuh dibelakang gue " ucap David keras.

"Se..selingkuh. nggak, aku nggak selingkuh dari kamu " ucap Karin bergetar. Bisanya David menuduhnya seperti ini.

"Terus tadi lo ngapain peluk pelukan dengan laki laki tadi ha?" Tanya David dengan membentak.

"Tapi aku gak selingkuh dari kamu . Bukannya kamu yang selingkuh dari aku" sindir Karin yang membuat tangan David mengepal.

"Kau..." David mengeram.
"Plakkk..." satu tamparan lagi mendarat di pipi Karin. Karin menangis merasakan hati dan fisik yang sakit.

"Tampar aku lagi! Ayo tampar lagi, biar kamu puas . Bunuh aja aku sekalian! Biar kamu bahagia, jika itu yang bisa buat kamu bahagia. " kata Karin sambil memegang tangan David yang diarahkan ke pipinya.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang