Part 30

84.4K 2.6K 60
                                    

Happy Reading guys.....
awas typo nya bertebaran

"hai Karin" sapa Leon yang masih berdiri di ambang pintu.

"hai Leon, kenapa berdiri di situ? mari masuk" ujar Karin.

Leon masuk menghampiri mereka dan berdiri di samping David.

"Karin, selama kamu sakit Leon yang bantu bunda jagain Vano" ujar Raina.

"makasih Leon kamu udah jagain Vano" ucap Karin pada Leon.

"sama-sama Rin, gue nglakuin ini karena gue juga pengen punya anak" ujar Leon yang membuat semua tertawa.

"mangkanya lo cepet nikah" jawab David.

"ya tunggu.. tinggal cewe nya aja yang belum ada" ucapnya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Vano yang sedari tadi diam memperhatikan David membuat Karin bertanya pada putranya itu.

"kamu kenapa sayang" tanya Karin. Vano hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"halo Vano! sini papa gendong" ajak David menjulurkan tangannya ke arah Vano. namun Vano malah memeluk erat Karin.

"loh Vano, kamu kenapa sayang" tanya Karin.

"atut mah" ujar bocah cilik itu dengan lemah.

"kamu takut kenapa?" tanya Karin mengelus rambut tipis anaknya itu.

"itu" telunjuknya menunjuk ke arah David.

"hahaha.. sayang kenapa takut? om itu baik kok, Vano panggil om itu papa" ucap Karin membuar Vano mendongak kearah Karin.

"papa?" tanyanya manggut manggut.

"iya sayang" jawab Karin tersenyum lembut.

"ano ama mama aja" kekehnya memeluk erat Karin.

"iya deh anak mama"ucap Karin mencium kening Vano.

David mendekat kearah Vano lalu mengelus kepalanya dengan lembut.

"sebenarnya  papa pengen gendong kamu Van" ucapnya.

"tuh papa pengen gendong kamu, kamu ikut papa ya" bujuk Karin, namun Vano menggelengkan kepalanya.

"ya udah kalau gak mau, kiss mama dulu" ujar Karin, dan Vano mencium pipi mamanya.

Karin menatap lekat mata David, ia merasa bersalah karena tidak berhasil membujuk Vano.

"memang sekarang  Vano belum mau ikut sama kamu, mungkin kalau kamu selalu ada buat dia pasti dia akan nempel sama kamu" jelas Karin.

"itu benar Vid" ujar mertuanya menimpali omongan Karin.

"ya bun, David akan berusaha dekat sama Vano" ujarnya tersenyum lembut ke arah Vano.

"kamu udah makan apa belum Rin?" tanya bundanya tiba-tiba.

"Dari tadi gak mau makan bun, katanya nunggu kalian datang" sela David.

Karin hanya meringis menatap bundanya.

"keras kepala, sekarang makan atau Vano bunda ajak pulang" ancam Raina,

"huh bunda main ancam-ancam an sekarang" dengusnya "ok aku makan" ujar Karin.

"Vano ikut om Leon yuk beli mainan" ajak Leon pada Vano, namun bocah cilik itu menggelengkan kepalanya pelan. "kenapa gak mau, nanti beli ice cream juga lo" lanjutnya.

seketika mendengar kata ice cream, Vano langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum kearah Leon. Kini Vano berada di gendongan Leon.

"gue ajak anak lo jalan-jalan keluar" pamitnya pada mereka.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang