Part 2 ✔

96.4K 3.9K 29
                                    

Karin bangun dengan tubuh yang remuk redam dan dia langsung menuju kamar mandi untuk segera melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Setelah selesai mandi, Karin melihat suaminya yang masih tertidur pulas dan menghampirinya untuk menjalankan solat berjamaah.

"Mas David bangun yuk , kita sholat subuh berjamaah " ucap Karin sambil mengguncang pelan tubuh David. Ingin sekali Ia menjadi makmum dari David.

David menggeliat pelan, Pria itu mengerjabkan matanya pelan. Emosinya memuncak kala melihat Karin mengganggunya alhasil Ia malah menghempaskan tangan istrinya dengan kasar.

"Apa apaan sih lo . Pagi pagi udah bangunin gue. Kalau mau sholat, sholat sendiri aja gue gak sudi jadi imam lo" kata David membentak dan membuat Karin sampai terlonjak kaget. David tak peduli dengan rasa sakit yang menjalar di hati Karin, wanita yang berstatuskan sebagai istrinya itu tak berarti apa-apa di hidupnya.

"Maaf mas, udah bangunin kamu" cicit Karin, Ia pergi menjauh dari David.

"Dasar gadis sialan" dengusnya lirih

David kembali kembali menarik selimut dan memejamkan matanya lagi.Berbeda dengan Karin, gadis itu menjalankan sholat subuh sendiri. Di dalam solatnya Ia berdoa agar suaminya bisa menerimanya sebagai seorang istri.

"Gue gak sudi jadi imam lo. Dasar gadis sialan" kata kata David yang terngiang-ngiang di telinga Karin yang sukses membuat hatinya nyeri, padahal belum genap seminggu pernikahan mereka namun sudah banyak luka yang di goreskan pada hati Karin.

Kesabarannya sedang di uji untuk sekarang ini, Ia harus bisa melewatinya. Bukankah hasil dari buah kesabaran adalah kebahagiaan di suatu saat nanti. Karin yakin disuatu saat nanti David bisa mencintainya dan menyayanginya sepenuh hatinya.

"Ya Allah, bantulah hamba untuk menjalani pernikahan ini , bukakanlah hati Mas David ya Allah. Lembutkanlah hatinya" gumamnya lirih seraya melirik David yang tidur dengan pulas.

Karin melipat mukena beserta sajadahnya, lalu di taruhnya di lemari. Ia berjalan mendekat ke arah ranjang, Karin terpaku mengamati tidur suaminya itu. David begitu tampan dan tidurnya amat sangat damai.

***

Karin menuruni anak tangga satu persatu, pagi ini akan memasak untuk yang pertama kalinya sebagai seorang istri. Saat sudah berada di dapur, Ia melihat ibu mertuanya yang sudah sibuk memasak. Karin mendekati mertuanya dan berniat untuk memasak bersama. Mertuanya ini sangat baik padanya, Karin sayang pada Nanda.

"Selamat pagi, ma" Karin menyapa mertuanya dengan senyuman manisnya, sekarang Ia sudah berdiri di samping Nanda.

"Pagi juga, nak " jawab Nanda tersenyum menatap menantunya. Menantunya ini sangat manis rupanya, Ia tak salah menjodohkan putranya dengan gadis baik seperti Karin.

"Mama mau masak apa ?" Tanya Karin dengan melirik bawang merah diatas talenan.

"Mama mau buat sarapan untuk kalian dan ini sarapan kesukaan David . Dia itu suka nasi goreng , telur dadar, dan ayam goreng" jawab Nanda menjelaskan makanan kesukaan David.

"Oo.. kalau begitu Karin bantu ya ma" ucap Karin antusias.

"Boleh nak" jawab Nanda. Mereka berdua mulai memasakan dengan bahan-bahan yang sudah tersedia.

"Oh iya gimana semalam?" Tanya Nanda yang tiba-tiba membuat Karin bingung.

"Maksud ma?" Tanya Karin balik, Ia tak tau arah pembicaraan mertuanya ini.

"Maksud mama tuh malam pertama kamu dengan David?" ucap Nanda dengan nada menggoda menantunya.

Pertanyaan mama David sukses membuat pipi Karin memerah menahan malu. Meskipun  kemarin David tak melakukan apa-apa, jangankan menyentuhnya menatapnya saja tak sudi dan tidurpun tak seranjang.

"Mah, makanan kesukaan mas David lainnya apa?" tanya Karin mengalihkan perhatian mertuanya. Ia tak mau menjawabnya lebih dalam.

"Kesukaan David tuh yang pedes-pedes pokoknya, semuanya dia suka" jawab Nanda, Karin mengangguk mengerti.

"Oh" balas Karin dengan mengangguk paham.

"Oh ya Karin, ada hal yang mau mama bicarakan dengan kamu dan suamimu" ucap Nada dengan menggoreng ayam di depannya.

"Hal apa ma?" Tanya karin mengetutkan keningnya bingung. Bahkan tangannya terhenti kala mencuci wadah kotor.

"Nanti kamu juga tahu" ucap mertuanya dan diangguki oleh Karin.

"Mama pakai rahasia segala sih. Bikin Karin penasaran" balas Karin dengan nada bergurau. Nanda memang sangat asyik kala di ajak bercanda, berbeda dengan suaminya itu. Wajahnya hanya bisa menampilkan wajah tripleknya.

"Kan kejutan jadi rahasia dong. Ternyata kamu kepo juga ya" ucap Nanda dengan terkekeh.

"Lebih baik kamu bangunkan suamimu untuk sarapan" lanjutnya yang diangguki oleh Karin.

"Iya ma, nanti Karin bangungin mas David tapi kalau urusan dapur udah selesai" jawab Karin.

Selama kurang lebih setengah jam, masakan mereka sudah matang. Kini Karin tengah menatanya di meja makan, Ia meletakkan nasi goreng, telur dadar dan ayam goreng dengan rapi. Tak lupa juga gadis itu menyiapkan susu dan air putih untuk minumnya. Karin tersenyum puas dengan pekerjaannya pagi ini meskipun masih dengan bantuan mertuanya.

"Bangunin suami kamu gih. Mama tunggu" ucap Nanda, Karin mengangguk dan menuju kamar mereka.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang