Part 17 ✔

74.1K 2.7K 63
                                    

Hari ini Pram akan berangkat ke kota Malang setelah mengetahui jika Karin berada dikota itu.

"Rudolf siapkan mobil! segera kita berangkat ke Malang" perintahnya

"Baik tuan" jawab Rudolf patuh.

Setelah mobilnya siap, Pram langsung berangkat. Didalam mobil Pram menelpon salah satu anak buahnya untuk mengatur akomodasi saat dirinya berada di sana.

"Siapkan hotel untuk saya menginap beberapa hari disana"

"baik tuan" jawab diseberang sana.

***
"Pagi ini bunda masak apa?" tanya Karin sambil menuang air putih yang siap di teguknya.

"Bunda masak ayam kecap kesukaan kamu" jawabnya yang masih mengaduk masakannya diatas kompor.

"Makasih ya bun" Karin memeluk bundanya dari belakang.

Setelah semuanya siap Raina mengajak Karin untuk sarapan. Karin nampak antusias untuk mencicipi makanan kesukaannya itu.

"Karin ayo sarapan dulu" teriak Raina.

"iya bun"jawab Karin yang baru saja mengenakan sepatu.

Saat ini Karin dan Raina sudah duduk di meja makan dan memyantap sarapannya itu.

"Enak banget bun, Karin udah lama gak makan masakannya bunda" ucap Karin senang.

"Kamu ini" jawab Raina tersenyum. "oh ya Karin, biar bunda yang antar kamu berangkat kerja ya" tawarnya.

"Gak usah bun, bunda istirahat aja. Nanti Karin naik taksi aja" tolaknya

"Bunda gak terima penolakan! bunda juga mau tau tempat kamu mengajar" Raina terus memaksa Karin agar Karin mau ia antarkan.

"Ok baiklah" pasrahnya.

Setelah mengantar Karin, Raina santai duduk di depan televisi menyaksikan acara berita selebriti.

Raina meraih tablet nya yang tak jauh dari jangkauannya. ia tak lupa sambil mengecek hasil penjualan di toko rotinya.

"Alhamdulillah meningkat 15%" ia senang karena setiap bulan penjualan roti selalu meningkat meskipun itu tidak banyak.

saat ia sedang mengamati tab nya, terdengar suara pintu diketuk. Ia beranjak dari duduknya.

"Siapa ya?" gumamnya berjalan membuka pintu.

ceklek.

"Kamu" Raina berdiri mematung, ia tak menyangka bahwa Pram menemuinya dengan mudah. "Buat apa lagi kamu kesini ? dan darimana kamu tau kalau aku ada disini?" tanya Raina tajam.

"Gak penting aku tau dari mana, sekarang yang penting aku bisa bertemu sama kamu dan putriku" jawab Pram tegas.

"Anak? siapa anak yang kau maksud hah?" ucap Raina mengejek.

"Karin. Di mana Karin?" tanya Pram.

"Kau masih saja memaksa untuk bertemu Karin. Peduli apa kau padanya hah?  Apa kau lupa? dulu kau meninggalkannya begitu saja? apa kau dulu nggak mengingat saat aku mengemis padamu jangan tinggalkan kami?" Raina mulai terisak saat mengingat kejadian pahit di hidupnya itu. Pahit sekali rasanya mengingat hal itu.

"Aku akan jelaskan sama kamu Raina, aku tidak ada niatan buat ninggalin kamu sama Karin, aku sangat menyangi kalian" ucap Pram meyakinkan wanita di depannya ini.

"lalu kenapa kamu dulu tinggalin aku sama Karin? apa karena mama kamu?" isak Raina.

Pram mengangguki pertanyaan Raina.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang