Part 34

55.1K 1.8K 58
                                    

Happy Reading Guys.....

Sudah satu bulan Karin dan Vano berada di kota ini, kebahagiaan mereka selalu bertambah setiap harinya. Sekarang tangis menjadi tawa, sedih menjadi bahagia. Betapa besyukurnya David karena dapat memperbaiki kesalahannya.

"Morning" sapa David memeluk Karin dari belakang yang sedang memasak.

"Morning too" jawab Karin menghentikan aktivitasnya lalu berbalik menghadap suaminya.

"kamu cantik" ucap David memangdang manik mata Karin dengan intens.

Karin menepuk bahu kanan suaminya "ish kamu, pagi-pagi udah gombal" ucap Karin melempar senyum ke suaminya.

"biarin orang sama istri sendiri" gumam David lalu mengecup singkat bibir pink istrinya.

"tumben udah bangun dan udah wangi?" tanya Karin menatap wajah hangat suaminya dan mengendus bau wangi dari David

"emang gak boleh?" bukan jawaban namun pertanyaan balik.

"huft terserah... sekarang lepasin tangan kamu dari pinggangku! aku mau lanjutin masak!" pinta Karin tersenyum.

"Kiss me please!" pinta David mengerlingkan matanya, sedangkan Karin mata Karin melotot karena mendengar permintaan suaminya.

"Ya udah kalau gak mau, gak bakal aku lepas" lanjutnya dengan mengeratkan pelukannya.

Karin diam sesaat lalu berjinjit dan mencium pipi suaminya singkat.

"puas!" tanyanya dengan menginjak kaki David.

David meringis kesakitan karena kakinya diinjak oleh istrinya, Karin tertawa melihat ekspresi suaminya.

"istri nakal" cibir David memegangi kakinya yang terasa sakit.

"kamu sih, ganggu aku siapa suruh goda pagi-pagi kaya gini" ucap Karin yang masih tertawa.
"mending kamu duduk dulu biar gak tambah sakit" saran Karin menahan tawanya.

David duduk di kursi, ia melihat semua aktivitas istrinya mulai dari memotong, menggoreng , merebus masakan hingga tersaji di meja makan.

"aku mau bangunin Vano dulu" ucap karin yang melepas celemek yang ia pakai.

"mending aku aja, kamu istirahat" kata David yang langsung beranjak dari duduknya.

David membuka pintu kamar putranya, ia menghampiri Vano yang masih terlelap tidur. David merangkak ke atas kasur lalu membangunkan Vano dengan menepuk halus lengan Vano.

"anak papa ayo bangun, mama sudah siapkan sarapan untuk Vano" ucap David.

Vano menggeliat mendengar suara papanya, Vano mengerjapkan matanya lalu mengucek matanya.

"udah pagi pa?" tanya Vano yang masih berbaring.

"sudah sayang, sekarang ayo mandi biar papa yang mandikan Vano" ujar David menatap anaknnya yang baru bangun.

"di mana mama?" tanya Vano .

"mama lagi masak, sekarang ayo mandi" jawab David, Vano mengangguk.

David menggendong Vano menuju ke kamar mandi. Dengan telaten Vano memandikan anaknya, mengganti baju Vano dan merapikan rambut anaknya setelah mandi.

"anak papa udah ganteng kaya papa" puji David tersenyum ke arah Vano.

"masih anteng Ano" potong  Vano dengan cepat.

"Iya deh anak papa yang lebih ganteng" ucap Vano membenarkan ucapan anaknya dengan mengacak rambut Vano.

"ish, papa lambut Ano belantakan" sungut Vano, David menahan tawanya melihat anaknya ngambek seperti itu. benar-benar duplikatnya waktu kecil.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang