Part 13 ✔

82.3K 2.9K 153
                                    

3 bulan kemudian......

Kandungan Karin menginjak 5 bulan tandanya 4 bulan lagi buah hatinya akan lahir ke dunia.

"Gak terasa ya sayang.. kamu bakal lahir ke dunia temani mama." ucapnya mengelus perutnya.

Karena hari ini hari minggu Karin berencana ingin berjalan-jalan ke taman yang dekat dengan rumahnya.

Sesampainya di taman dia menikmati segarnya udara pagi..

"Uh.. seger banget udaranya'' ucapnya menuju bangku kosong yang ada di area taman.

Karin mengamati beberapa orang yang ada di taman. Salah satunya ia mengamati sepasang suami-istri, dalam hatinya ia ingin dimanja suaminya seperti saat-saat ini tapi itu hanya khalannya. Mana mungkin David mau memanjakannya? Anaknya saja tidak di akuinya.

"Bahagia banget pasangan itu, kapan aku seperti itu" harapnya dengan tersenyum miris.

"Aku kangen bunda.. aku pengen pengen peluk bunda.?" Tangisnya pecah saat mengingat bundanya.

"Sudah 3 bulan aku ada disini, aku harus kuat demi anakku" tekadnya.

Karin meninggalkan area taman itu dengan sedih.
Karin berjalan dengan melamun melintasi jalannan yang sepi.
Ia tak sadar ada sepeda motor yang melaju kencang ke arahnya.

"Tinnn.. tin.." suara klason motor itu berbunyi menyadarkan Karin.. namun semuanya terlambat Karin terserempet oleh pengendara itu lalu pingsan.

Tidak ada satu orang pun di tempat kejadian itu.

Tak lama kemudian ada sebuah mobil mewah berhenti untuk menolong Karin.

"Astaghfirullah, siapa wanita ini?" Ucapnya..

Tanpa banyak bicara pria berpakaian jas putih itu membopong Karin masuk kedalam mobilnya dan membawanya ke rumah sakit.

Pria yang belum di ketahui namanya itu langsung membawa masuk ke ruang UGD untuk diperiksa.

"Suster.. tolong bantu saya" pintanya pada suster itu.

Pria itu segera memeriksa Karin.

"Untung saja kandungannya tidak apa-apa"

Karin tersadar dari pingsannya dan langsung meraba perutnya..

"Anakku" paniknya..

"Janin anda baik-baik saja nona" ucap dokter itu.

"Alhamdulillah" leganya.

"Tapi kenapa saya bisa ada disini?" bingungnya.

"Anda tadi pingsan dijalan nyonya. Apa ada keluarga anda yang bisa saya hubungi?" tanya dokter itu.

Karin hanya diam tak menjawab pertanyaaan dokter itu.

"Nyonya" panggil dokter itu lagi.

"I..iya. maaf dok saya disini tidak punya saudara"

"Maafkan saya kalau begitu" sesaknya.

Wife Hurt✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang