-Kita memang sangat dekat, tapi itu dulu. Sekarang tidak, hanya karena sebuah kesalahpahaman-
°°°°°
Bel istirahat pun berbunyi memperingatkan semua guru untuk menghentikan kegiatan belajar mengajarnya selama 30 menit. Rachel, dan Stella mendekati Caitlin untuk mengajaknya ke kantin sekedar mengisi perutnya yang mulai keroncongan.
"Cait, kantin yuk!" Ajak Stella yang melingkarkan tangannya di leher Caitlin.
"Duluan aja, nanti gue nyusul" jawabnya malas.
"Oke deh, kalo gitu kita duluan yah" Ujar Stella yang beranjak pergi diikuti Rachel.
Di kelas hanya tersisa Caitlin sendiri, ia menyembunyikan wajah ke dalam lipatan tangannya. Lalu, terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya, tetapi gadis itu mengacuhkannya.
"Woi!" Bentak seseorang sambil menggebrak keras meja Caitlin. Caitlin mendongakkan kepalanya dengan malas dan melihat ke orang itu. Orang, itu adalah Jasmin dkk atau biasa disebut 'The Red Velved'.
"Mau ngapain lagi sih kalian?" Tanya Caitlin dengan nada sedikit meninggi.
"Gue peringatin lo jangan pernah deket - deket sama 'The FB' dan juga David" pinta Jasmin
The FB ? Siapa mereka? . tanyanya dalam hati.
"Apa hak lo?" Jawab Caitlin santai.
"Lo tuh keras kepala yah! Gue bilang jangan deketin mereka yah jangan!" ujar Jasmin memperingatkan.
"Kalo gue enggak mau gimana?"
"Yang pasti gue akan buat lo menderita" ancam Jasmin.
"Gue enggak takut sama lo" jawabnya santai.
"Awas lo yah, gue akan buat lo enggak berani lagi deket - dekat sama mereka. Inget itu!" ancam Jasmin lagi.
"I don't care" jawabnya singkat dan membuat amarah Jasmin memuncak. Kini Jasmin tengah mencengkram kerah baju Caitlin, tetapi perempuan yang dicengkram kerah bajunya terlihat santai - santai saja dan tak mempedulikan nenek lampir yang murka di hadapannya.
"Lo... Lo udah bikin kesabaran gue habis" ujar Jasmin dengan penuh penekanan.
"STOP!" Teriak seseorang dari ambang pintu.
David? Caitlin bergumam dalam hati.
David mendekat, lalu menepis tangan Jasmin dari kerah baju Caitlin. Jasmin dkk hanya terdiam melihat David yang menatap mereka dengan tatapan tajam khasnya. Jasmin perlahan melangkah menjauhi Caitlin dan David lalu pergi. David pun ikut beranjak dari tempat itu. Namun, Caitlin menahan tangannya agar tidak pergi.
"Vid, tunggu!" pindah Caitlin lalu berdiri tepat disamping David.
"Thank's" lanjut Caitlin dan tersenyum tipis.
Setelah itu, David pergi meninggalkan Caitlin. Caitlin menatap punggung tegap David sampai tak terlihat lagi.
Hufftt.
Caitlin pergi menuju kantin menyusul kedua temannya. Caitlin mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk mencari kedua temannya itu. Sebelum Caitlin menghampiri kedua temannya, ia membeli Siomay dan es jeruk untuk mengisi perut kosongnya. Tanpa permisi Caitlin pun duduk dan meletakkan Siomay dan es jeruknya diatas meja. Kedua temannya terkejut akan kedatangannya yang tiba - tiba, tanpa permisi.
"Kapan datengnya nih anak?" tanya Stella yang terkejut melihat Caitlin sedang asik makan disampingnya.
"Tau, gue juga enggak ngeliat dia datang" jawab Rachel heran. "Cait, kapan lo dateng?" Tanya Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃)
Teen Fiction#3 on remaja (041119) #1 on remaja (071119) #1 on cool (030220) Caitlin Emma Gibson. Gadis remaja cantik blasteran Amerika-Indo harus menerima kenyataan pahit sejak kejadian 11 tahun silam. Dia menutup dirinya kepada siapapun. Ditambah kebencian dar...