EMBARRASSING (6)

51.7K 2K 12
                                    

-Hal memalukan dan konyol yang pernah lo lakukan suatu saat nanti akan diingat oleh orang lain saat orang itu merindukan lo-
Rachel Lucia

°°°°°

Caitlin yang sedang duduk di sofa ruang tamu terkejut, saat melihat Joshua berjalan dengan sedikit berlari menuju kamarnya dan membanting keras pintu kamarnya.

Kak Willy? Dia kenapa? Tanya Caitlin dalam hati.

Caitlin berniat membuat makanan kesukaan Joshua agar amarah kakaknya bisa mereda. Karena biasanya, jika kakaknya sedang marah atau saat suasana hatinya sedang kacau, Caitlin selalu membuatkan Pancake kesukaaan Joshua. Caitlin pun segera ke dapur dan menyiapkan bahan - bahan untuk membuat makanan kesukaan kakaknya yaitu ; pancake rasa moccachino. Karena Joshua sangat suka rasa moccachino.

Setelah pancake moccachino sudah siap, Caitlin meminta Bibi Ira untuk mengantarnya ke kamar Joshua. Karena Caitlin tidak mau jika dia yang mengantarnya Joshua malah tak mau memakannya bahkan menerimanya. Bibi Ira pun menuruti permintaannya dan tak lupa ia berpesan pada Bibi Ira untuk tidak memberitahu bahwa dirinyalah yang membuat pancake tersebut. Bibi Ira juga menyetujuinya dan melangkahkan kakinya menuju kamar Joshua.

Tok...Tok...Tok

"Siapa?" Teriak Joshua dingin.

"Bi Ira, den." Jawab Bi Ira sedikit gemetar.

Joshua membuka pintu dan bertanya lagi.

"Ada apa bi?" Tanyanya yang menurunkan nada bicaranya.

"Ini buat den Joshua." Jawab Bi Ira lalu menyodorkan nampan yang tersaji segelas susu putih dan sepiring pancake moccachino ke hadapan Joshua.

"Makasih bi. Siapa yang bikin?" Tanya Joshua lagi.

"Ehhh,,,, sasasaya den." Jawab Bibi Ira gugup.

"Beneran?" Tanya Joshua lagi sambil melahap pancake kesukaannya itu. Namun, ia menyadari Bibi Ira berbohong padanya.

"Iya den, beneran." Jawab Bibi Ira lagi.

"Joshua bisa bedain lho mana buatan dia sama buatan Bi Ira. Ini pasti buatan Caitlin kan? Jujur aja bi" Tanya Joshua meyakinkan Bibi Ira.

"Iya, den itu buatan non Caitlin. Maaf, bibi terpaksa bohong. Ini permintaan non Caitlin, soalnya non Caitlin takut kalo bibi jujur den Joshua enggak mau makan pancakenya. Maaf den." Jawab Bibi Ira dengan jujur.

"Oh" Ujar Joshua santai dan mulut membentuk 'o'.

"Ya udah bibi ke dapur dulu ya den." Pamit Bibi Ira yang kemudian meninggalkan Joshua.

"Bi, panggilin Caitlin suruh ke kamar Joshua sekarang." Ujar Joshua kemudian menutup pintu kamarnya.

Den Joshua enggak marah? Tumben? Batin Bibi Ira heran.

Saat bertemu Caitlin di dapur Bibi Ira segera memberitahu gadis itu jika Joshua sedang menunggunya di kamar. Caitlin terkejut dan tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Bibi Ira bagaimana mungkin Joshua tidak marah sama sekali ketika tahu pancake itu ia yang buat.

Kak Willy enggak marah? Kok tumben. Tanyanya dalam hati bingung.

Caitlin menuruti permintaan Joshua untuk menghampirinya di kamar. Sejujurnya perasaan Caitlin tidak karuan, disatu sisi ia merasa senang tapi disisi lain ia juga merasa takut jika Joshua akan memarahinya lagi. Caitlin tetap memberanikan diri datang ke kamar Joshua dengan tubuh gemetar ia mengetuk pintu kamar kakaknya itu, lalu menekan kenop pintu ke bawah. Joshua melihat ke ambang pintu, ia melihat orang yang ditunggu sudah datang. Kemudian, laki - laki itu mempersilahkan Caitlin duduk dan mulai berbicara.

𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang