(32)

39.9K 1.7K 25
                                    

Dear my lovely family,

Hai, saat kalian membaca ini mungkin aku sudah pergi dari rumah ini. Terima kasih, terima kasih karena sudah merawatku, menjagaku, memanjakan dengan harta kalian, dan terima kasih juga atas kasih sayang kalian berikan padaku walaupun aku tahu itu palsu. Aku senang bisa terlahir di keluarga Gibson yang kaya dan terpandang. Tapi, satu hal yang aku yakini sampai saat ini bahwa semua harta yang kau miliki belum tentu bisa memberikanmu sebuah kebahagiaan. Dan itulah yang aku rasakan selama ini. Aku tidak tahu apa kalian masih peduli padaku atau tidak? Karena aku tak akan mengharapkan itu lagi. Jika aku berharap maka itu akan sia - sia. Terima kasih karena kalian telah menerima ku setelah kejadian yang murni bukan salahku walaupun aku itu berat untuk kalian. Apalagi kalian harus berpisah dengan putri/adik kesayangan kalian karena aku. Maaf aku sudah membuat kalian terpisah selama 11 tahun. Tapi, apa pernah kalian berpikir tentang aku? Hidupku? Penderitaan ku? Rasa sakit ku? Apa pernah?. Kalian menganggap ku sebagai seorang penjahat, bukan? Kalian juga menganggap ku sebagai pembawa sial. Saat aku mengetahui semuanya mungkin saja mentalku mengalami gangguan karena tertekan tapi aku berusaha bangkit dan tidak ingin dipandang lemah oleh kalian. Perubahan diriku yang sekarang merupakan dampak atas apa yang kalian lakukan padaku. Itulah yang menjadi alasan aku berubah, jadi jika bertanya kenapa aku berubah tanyakan pada diri kalian masing - masing. Karena kalian telah menanamkan kebencian padaku.

Siapapun yang membaca surat ini pertama kali, aku harap kalian tak perlu mencari keberadaan ku lagi. Maaf, jika aku pergi tiba - tiba seperti ini. Aku hanya tidak ingin menyusahkan kalian. Ini sudah menjadi keputusanku, jadi tolong biarkan aku hidup dengan tenang di sisa waktu yang ku punya. Dan ini aku kembalikan semua fasilitas yang kalian berikan padaku. Hanya itu yang ingin aku sampaikan. Maaf atas kepergianku. Mungkin setelah ini kalian akan menanggap ku anak yang tak tahu diri dan anak tak tahu berterima kasih dan sebagainya. Tetapi, semua ini aku lakukan hanya karena aku ingin menjauhkan kalian dari rasa sakit yang akan kalian rasakan kelak. Aku tidak ingin kalian merasakan rasa sakit seperti yang aku rasakan selama ini. Rasa sakit yang mungkin hanya aku yang tahu.

Dan soal David yang menganggap Catherine sebagai diriku ku mohon dengan sangat biarkan itu. Dan jangan sekalipun kalian memberitahu dia jika itu bukan aku. Jalani saja apa yang sudah terlanjur berjalan. Tentang perjodohan itu pun, aku tidak bisa berharap banyak. Tetapi, aku ingin Catherine lah yang menggantikan posisiku. Maaf atas keegoisanku, yang kabur dari masalah ku dan membuat orang lain terbebani oleh itu. Sekali lagi aku minta maaf terutama pada Catherine. Maaf jika kita tidak dapat hidup atau menghabiskan waktu bersama. I Love you so much ❤.

Sweetheart,
Caitlin

Joshua mengepalkan tangannya dan bergegas menuju tempat keluarganya berkumpul saat ini. Ia menghampiri keluarganya di meja makan masih dengan memegang surat Caitlin yang baru saja dibacanya.

"Mom, dad. Caitlin, Caitlin pergi dari rumah, dia enggak ada di kamar" seru Joshua berusaha rileks.

"Mungkin dia lagi keluar, bukannya Caitlin emang suka keluar rumah tanpa izin kan?" tukas Alan tak suka.

"Bukannya dari kemarin dia ada di kamar?" ujar Kenan sambil melirik Diana yang hanya terdiam di tempatnya.

"Iya, memang. Tapi, tadi Willy ke kamarnya dan Willy nemuin ini. Caitlin menaruh surat itu diatas meja belajarnya bersama dengan ponsel, kartu kredit, kunci mobil dan motor yang kalian berikan padanya. Dia mengembalikan semuanya. Dia pergi dari rumah ini. Dia pergi bukan hanya sekedar keluar tanpa izin. Dia pergi tanpa membawa satupun fasilitas yang kalian berikan padanya." jelas Joshua sambil melempar surat itu ke atas meja dan menatap tajam keluarganya. "Mungkin kalian akan mengerti jika membaca surat itu" sambungnya.

𝐒𝐔𝐑𝐕𝐈𝐕𝐄 (𝐄𝐍𝐃) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang