SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA.Budayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.
...
B A B S E B E LA S
Kamu tetap adikku. Seberapa marahnya kamu, seberapa kecewanya kamu, seberapa jauhnya kamu pergi. Kita akan kembali bersama dan membuat orang lain iri dengan kisah kita.
...
BAHAGIA.
Itu yang Andrea rasakan sekarang. Gadis yang duduk di sampingnya ini seakan tidak pernah lelah tersenyum.
Gadis yang selalu membuatnya lebih bahagia dengan caranya yang sederhana. Gadis yang membuatnya percaya jika kesempatan kedua itu ada."Itu dia yang kita tunggu!" seru Atha, ketika seorang laki-laki yang usianya dibawah mereka datang menghampiri.
"Gue langsung ke inti pembicaraan aja ya, takutnya ada yang curiga."
"Awasin dia, jaga dia, tapi jangan sampai dia tau kalau dia diawasi. Gue cuman pengen perempuan yang gue sayang aman."
Atha tersenyum tulus, "Jangan lupa untuk selalu ngabarin gue," tambah Andrea.
Laki-laki itu hanya mengangguk mengerti dengan senyuman lebarnya, " Siap!" tegasnya yang dapat menyakinkan sepasang kekasih didepannya ini.
...
Dua pasang mata saling menatap tajam seperti tidak ada yang ingin memutuskan tatapan itu barang sedetik saja. Syifa menatap tajam Gara dari belakang meja kasir dan Gara yang menatapnya tajam dari tempat duduk.
"Wih," desis Adam.
Adam terkejut, ketika baru saja masuk ke dalam cafe. Rasanya laser hampir saja memotong tubuhnya.
Ia menatap ngeri kedua orang berbeda jenis itu. Apalagi jika sudah melihat mata Syifa yang kini terlihat tajam dan sinis walau masih menampakkan kesan manis. Eh?
"Syifa!" seru Adam menghampiri gadis yang lebih pendek darinya.
Syifa yang begitu setia berdiri di belakang kasir.
Syifa memang lebih pendek dari Adam, tapi Syifa lebih tinggi dari perempuan sebayanya.
Badan dengan tinggi 183 cm dan tubuh tegap berisi, membuat Adam tampak atletis, sedangkan Syifa, gadis yang Adam anggap pendek itu memiliki tinggi 170 cm dengan berat badan yang ideal membuat gadis lain memandangnya iri.
Syifa tinggi? Mungkin kalian saja yang terlalu pendek. Eh?
"Heh!" tegur Adam sambil mencolek bahu gadis yang menggunakan kaos lengan panjang berwarna abu-abu.
Syifa menatap menengok ke arah samping kanannya, tempat Adam berada, masih dengan tatapan tajamnya membuat laki-laki disampingnya bergerak kikuk.
"Aduh Fa, jangan tatap gue gitu dong. Serem tau," ujar Adam.
Menutup kedua matanya sambil menghela nafas dalam-dalam. Syifa mencoba untuk menekan emosinya, "Apa Adam?" tanya Syifa yang kini berganti dengan wajah berseri.
Manis.
Kegugupannya tidak mereda malah bertambah kuat karena melihat wajah berseri milik gadis didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Goals
Teen Fiction[Sibling Series #1] "Cicing maneh?!" ancam Syifa sambil mengacungkan jari telunjuknya ke depan wajah kakaknya. Andrea hanya menyeringai kecil, "Ih, kecoa nih," godanya sambil mendekatkan kecoa mainan yang ada ditangan kirinya pada tubuh adiknya. ...