SELAMAT MEMBACA
KISAH ANDREA DAN SYIFABudayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.
...
B A B D U A P U L U H E N A M
My first love is you!
...Puas berfoto, Arka yang menggantikan-Andra yang tadi protes tidak ada dalam foto- mengalungkan kamera di leher jenjang Syifa yang masih bergelayut manja pada kakaknya. Ulil, Gera dan Hendra berlalu ke halaman belakang, memberikan anak-anak mereka waktu bersenang-senang.
"Ada special guest buat adik kita ini," goda Andra sambil mengacak-acak rambut Syifa.
Bibir gadis itu mengerucut kesal, "Aku bukan anak kecil," gerutunya.
"Tapi mirip, kan?" tambah Andrea yang membuat Syifa semakin cemberut.
"Biasanya, kan, anak kecil kalau ngambek begitu, bibirnya monyong kayak pantat ayam." Arka bergabung mengejek Syifa.
Gerutuan kesal terus keluar bersamaan dengan tangannya yang mencubit lengan Arka. Cowok itu tidak merasakan sakit, ia hanya tertawa terbahak-bahak, melihat wajah sepupunya yang memerah.
"Berhenti jahilin gue," ketus Syifa.
"Gak mau," ucap mereka-Andra, Arka dan Andrea-kompak.Syifa berdecak kesal. Dari dulu, bahkan sejak ia masih bayi berumur enam bulan, Trio A ini sudah menjadikan ia layaknya boneka.
Arka yang sering merebut biskuit cokelat kesukaannya. Andra yang hobi mengganggu ketika ia baru saja terlelap dan Andrea yang tidak akan berhenti mengecup wajahnya hingga ia menangis.
Menyebalkan sebenarnya. Syifa berpikir, entah kenapa orang-orang disekitarnya yang mempunyai nama berawal huruf A, sama menyebalkannya.
"Assalamualaikum!"
"Walaikumsalam!"
Mereka berempat saling pandang. Seolah mengirim kode siapa yang akan mempersilakan masuk.
"Masuk aja!" teriak Andra tanpa persetujuan siapapun.
"Gak sopan banget sih, lo!" Syifa menabok lengan Andra, menimbulkan sensasi panas yang membuat cowok berambut cepak menjerit kesakitan.
Andrea dan Andra menoleh ke arah pintu, mendapati seseorang yang mereka tunggu datang.
"ADAM!" teriak Syifa histeris.
Berapa lama Syifa tidak bertemu dengan sahabatnya itu? Rambut Adam yang lebih panjang, kulitnya tambah bersih, badannya berisi. Ah, lihatlah pipi Adam yang agak chubby itu.
"Hai," sapa Adam ketika sudah berdiri di depan Syifa.
"Gue ngambek sama lo," ketus Adam yang diperuntukkan kepada Syifa.
Syifa terkejut, mulutnya membulat, dahinya mengernyit heran. Ia berdiri dan sepertinya Adam juga bertambah tinggi, Syifa menempelkan punggung tangan ke dahi Adam.
"Are you okay?" Adam nyengir, lalu mendekap tubuh Syifa, meletakkan dagunya di atas kepala gadis itu.
"Hi pumpkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Goals
Jugendliteratur[Sibling Series #1] "Cicing maneh?!" ancam Syifa sambil mengacungkan jari telunjuknya ke depan wajah kakaknya. Andrea hanya menyeringai kecil, "Ih, kecoa nih," godanya sambil mendekatkan kecoa mainan yang ada ditangan kirinya pada tubuh adiknya. ...