Sibling Goals🐇 05

8.5K 719 22
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA.

Budayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.

...

B A B L I M A

Kenapa sih barang yang bisa lo beli sepuluh sekaligus, kalau gue yang ngilangin harus ngomel-ngomel dan minta ganti rugi? Gak inget dulu kalo barang gue lo ilangin gak lo ganti dan malah nyukur-nyukurin? Hah?

...

"LHA! Lo sendiri yang pindahin. Masa apa-apa yang disalahin gue."

Syifa mengerucutkan bibirnya sebal.

Selalu. Ketika ada barang milik kakaknya yang hilang, pasti dirinya yang pertama kali akan disalahkan.

"Kan lo yang terakhir pinjem," ketus Andrea sambil mengobrak-abrik kamar Syifa yang bernuansa abu-abu dan hitam.

"Gue emang yang terakhir pinjem, tapi apa selalu yang terakhir pinjem itu yang ngilangin barang?" sentak Syifa yang mendengus kesal.

Andrea memang sudah kelewatan, kamar yang tadi sudah ia rapikan dan menghabiskan waktu selama dua jam, kini sudah serupa layaknya kapal pecah dalam waktu kurang dari 30 menit.

Andrea masih sibuk mengobrak-abrik kamar adiknya disegala sudut. Sumpah rasanya tuh Syifa nyesek banget.

"Kok gak ada ya?" ujar cowok bertubuh jangkung sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

Syifa yang melihat itu menghentakkan kakinya marah. Ia berlalu pergi tak lupa membanting pintunya keras-keras.

Ia berlari menuruni tangga,
"MAMA!"

Ratna mengerutkan alisnya, ada apa dengan anak bungsunya itu. Pagi-pagi begini sudah teriak-teriak sampai terdengar di seluruh sudut rumah.

"Mama."

Syifa duduk disebelah Ratna dan langsung memeluknya dengan erat.

"Kenapa sayang?" tanya Ratna sambil mengelus kepala Syifa yang diletakkan pada bahunya.

"Abang."

Ratna mengerutkan keningnya,
"Kenapa lagi?"

Syifa menegakkan tubuhnya. Ia menghapus air mata yang tadi sempat menetes.

"Mama tadi nyuruh Syifa beres-beres kamar kan?"

Ratna mengangguk setuju. Ia tadi memang menyuruh Putrinya membereskan kamarnya yang berantakan.

"Syifa tadi beres-beresnya lama kan Ma?" tanya Syifa lagi.

"Iya sayang."

Syifa mengerucutkan bibirnya sambil menahan tangis kesal.

"MASA ABANG BIKIN KAMAR SYIFA KAYAK KAPAL PECAH."

Ratna berjengit kaget dengan tangan yang terangkat untuk mengelus dadanya. Teriakkan putrinya begitu membahana.

"Shhh.. Nanti mama bilangin si Abang," bujuk Ratna sambil mengelus rambut anak bungsunya yang masih sesegukkan.

Syifa mengangguk cepat dan mengelap ingusnya yang meler dengan tissue diatas meja.

Yang sedang dibicarakan tiba-tiba menuruni tangga dengan santai dan jangan lupakan tampang Andrea yang seolah-olah tadi ia tidak melakukan kesalahan.

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang