03|Adam

4.4K 235 20
                                    

Mohon koleksi typo, sekalian kelakuan Syifa kalau bisa:)

...

30 menit perjalanan, Adam dan Syifa sampai rumah, bersamaan dengan Hendra keluar dari mobil yang sudah masuk garasi.

Turun dari motor sambil melepas helm, Hendra menyambut walau wajah terlihat bingung, "Tumben udah pulang?" tanyanya.

Syifa mengangguk samar, kakinya melangkah, menghampiri dengan tangan kanan menenteng helm. Ia memeluk pinggang Hendra dari samping dan menyadarkan kepala pada bahu Sang Ayah.

Adam mematikan mesin, ikut turun dari motor. Laki-laki itu melepas helm, menaruh di atas spion, sebelum menghampiri Hendra dan Syifa.

"Syifa sakit, Yah," jawab Adam melihat sahabatnya tidak mengeluarkan suara.

Hendra tersenyum kecil lalu merangkul dua remaja dan membawa mereka masuk ke dalam rumah. Pria baya itu melangkah ke dapur ketika Syifa dan Adam berhenti di ruang keluarga. Gadis itu langsung tiduran di atas sofa dan Adam yang memilih mengalah dan duduk  di karpet saja.

Syifa dan rasa anak bungsu--mendadak jadi anak tunggal.

"Seharusnya, ikut pendalaman materi ujian pelajaran, apa?" Hendra bertanya dari dapur, sedang sibuk menyiapkan camilan.

"Matematika, Yah," jawab Syifa malas-malasan.

Diamnya mereka membuat suasana terasa hening. Apalagi Syifa yang sekarang memejamkan mata dengan kedua tangan di atas perut.

Adam menatap kening Syifa yang mengerut, "Sakit ya, Fa?"

"Biasanya minum obat?" Syifa menggeleng.

"Mau dibeliin Kiranti, gak?" Gadis itu membuka mata, melirik Adam yang masih menatapnya.

"Lo mau beliin?" Adam menggeleng.

"Titip aja, Bang Albi."

Dipikir, Adam yang mau membelikan.

Syifa mendecak lalu merogoh ponsel di dalam tas. Ia menelpon Albi yang pasti sedang dalam perjalanan pulang, bahkan tidak sampai sepuluh detik sepupunya sudah menjawab.

"Kenapa, Fa?"

"Mampir Alfamart atau Apotek, dong, Bang."

"Ngapain?"

"Beliin gue Kiranti."

"Minuman datang bulan?" tanya Albi memastikan.

"Iya."

Albi mengangguk, "Ada lagi?"

Syifa diam sebentar, mau berkata tapi ragu, "Gapapa?" tanyanya.

"Iya."

"Beliin pembalut sekalian, ya, Bang?"

Albi diam.

"Serius?"

"Iyalah. Gak mau, ya?"

Terdengar Albi menghela napas, "Mau sih, Fa. Tapi gak ngerti yang jenisnya gimana."

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang