Sibling Goals🐇 03

10.7K 731 18
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA.

Budayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.

...

B A B T I G A

Udah dapet endorse banyak aja masih pelit, bisa bayanginkan gimana pelitnya dia sebelum jadi selebgram ataupun youtubers??

•••

SYIFA masih memejamkan matanya dan mata tajam Andrea yang mengawasi Adam dari belakang.

Lelaki yang memiliki nama yang berwibawa tapi orangnya urakan kayak gitu, berani-beraninya godain adeknya, lamunan Andrea buyar ketika ponselnya bergetar tiba-tiba.

Melihat notifikasi yang masuk, langsung saja membuat wajah Andrea datar, tatapannya lurus kedepan, lalu menatap Syifa yang masih betah bersama mimpi.

Andrea mencubit pipi Syifa gemas, membuat Sang Empu hanya menjerti kesakitan.

"Ganti kuota gue," ucap Andrea bersungut-sungut.

Syifa menjauhkan kepalanya dari bahu Andrea, "Makanya jadi kakak jangan pelit-pelit, dapet barang endorse gak bagi-bagi. Gua yang harusnya marah!" seru Syifa.

Andrea mengaruk tengkuknya yang tak gatal. Seharusnya sekarang ia yang marah-marah tapi kenapa malah Syifa yang balik menyudutkannya?

"Anak siapa sih, lo?" lirih Andrea seraya memandang lurus kedepan.

"Anaknya Mama Ratna sama Papa Hendra!" seru Syifa yang membuat semua orang didalam mobil tertawa-kecuali Andrea.

...
..
.

"Makasih ya Adam," ujat Ratna pada Adam.

Mereka kini sudah sampai di villa milik Hendra yang berada di kawasan Puncak.

Adam tersenyum kecil, sesekali matanya melirik ke dalam mobil yang masih terdapat kakak-beradik didalamnya.

Ayolah! Mereka tidak akan bertengkar terlalu lama. Buktinya sekarang Andrea malah tidur dibahu Syifa dan jangan lupakan pelukan hangat yang diberikan untuk Syifa.

Awalnya Adam sempat berpikir, apakah Andrea mengidap brother complex? Tapi tadi Ratna sempat menjelaskan bahwa begitulah cara Andrea melindungi adiknya.

Ratna berdehem cukup keras hingga Adam tersentak kaget. "Kamu suka sama anak saya?" tanya Ratna to the point.

Adam tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kamu serius banget sih! Tante cuma bercanda. Ayo masuk dulu ke rumah, biar nanti Papa mereka yang bagunin." Adam menurut, membuntuti Ratna yang berjalan lebih dahulu. Lagipula, bagaimana bisa menolak orang seramah Ratna? Tapi kenapa putrinya bisa segalak itu?

"Pa, jangan lupa bangunin anak-anak." Hendra mengacungkan jempolnya.

Ia memasukan setengah badannya kedalam mobil, "Syifa, Andrea." Syifa menegakkan badannya terkejut,
"Udah sampai, ya?" Hendra mengangguk.

"Papa duluan aja. Biar kakak, aku yang bangunin." Hendra mengangguk-lagi-mengerti apa yang akan dilakukan putrinya itu pada putranya.

Setelah Hendra meninggalkan mereka, Syifa memulai aksinya. Dengan sengaja Syifa menjapit hidung Andrea hingga membuat kakaknya membuka kedua matanya lebar-lebar dan tangannya yang langsung menarik tangan Syifa cukup kuat.

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang