Sibling Goals🐇06

8.4K 676 12
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA

Budayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.

...

B A B E N A M

Selaknatnya lo, lo tetep jadi adik sialan yang sayangnya selalu bisa buat gue khawatir ketika lo gak ada kabar, selalu gak bisa marah ketika lo buat gue kesel dan gak bisa sama yang namanya gak jajanin lo.

...

"CONTOH Adik laknat mah, kayak lo gitu."

Syifa melirik malas kakaknya yang baru saja mencibir. Jika ia Adik yang laknat, bukankah Andrea lebih laknat darinya?

"Permisi!" Teriakkan yang terdengar dari luar rumah dan Syifa yakin bahwa yang berteriak lebih dari satu orang.

Mereka berdua saling lirik,
"Lo atau gue yang buka?" tanya Andrea yang mulai kesal karena adiknya terus menatapnya.

Andrea mendengus kesal. Ia sudah tau jawaban adiknya. Segera pria itu berdiri dari duduknya tapi tanpa Syifa duga Andrea menarik serta dirinya ke arah pintu depan.

Andrea melepaskan lengan adiknya,
dan menyenggol bahu Syifa pelan. Memberi isyarat agar Syifa segera membuka pintu didepan mereka.

"Permisi!" teriak beberapa orang yang terdengar lagi.

Syifa berdecak kesal dan membuka pintu itu.

Satu..

Dua...

Tiga..

Emp..

Oh tidak, hanya ada tiga orang yang datang. Syifa mengernyitkan alisnya bingung, tidak ada yang ia kenali diantara tiga orang laki-laki yang sepertinya sepantaran dengan kakaknya.

"Andrea, ada?" tanya salah satu dari mereka sambil celingak-celinguk melihat ke dalam rumah Syifa.

"Ad.. " Syifa mengerutkan alisnya bingung ketika memutar tubuhnya ke arah belakang, tapi tidak mendapati kakaknya.

Syifa menutup pintu tiba-tiba, membuat tiga tamunya menjengit kaget.

Syifa tambah mengernyit bingung ketika melihat kakaknya bersembunyi dibalik pintu, "Itu tadi temen lo?" tanya Syifa dengan suara cukup keras.

Andrea mendelik kesal kearah adiknya, "Shhtt... jangan keras-keras ngomongnya," bisik Andrea sambil meletakkan jari telunjuknya didepan bibirnya sendiri.

"Emangnya ada apa?" balas Syifa yang ikut berbisik.

Andrea menarik Syifa agar mendekat ke arahnya, "Gue bakal traktir lo makanan ataupun minuman kesukaan lo.." Syifa hampir saja berteriak senang jika saja kakaknya tidak segera membekap mulutnya.

"Jangan teriak-teriak," ancam Andrea yang membuat Syifa mengangguk pelan dan Andrea melepaskan tangannya cepat.

"Tapi lo harus bilang sama temen-temen gue, kalau gue lagi sakit dan gak boleh ditemuin sama siapapun dulu. Oke?" tawar Andrea sambil menaikan kedua alisnya.

Syifa mengangguk antusias ditambah acungan kedua jempolnya, siapa sih yang tidak mau makanan dan minuman kesukaannya secara gratis?

"Yaudah sana bilang sama mereka," suruh Andrea sambil mendorong bahu adiknya pelan.

Andrea memundurkan tubuhnya agar teman-temannya tidak melihat dirinya dan Syifa yang membuka pintu rumahnya kembali.

"Sorry, tadi ada sedikit masalah," jelas Syifa yang membuat ke tiga pria itu mengangguk paham.

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang