Sibling Goals 🐇 21

4.1K 354 46
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar sesudah membaca.

Butuh koreksi jika ada typo
...

B A B  D U A P U L U H S A T U

Berhenti ngerengek atau gue tutup semua restoran junk food di dunia?
...


Syifa sibuk dengan film yang terputar di televisi, dan Andrea berkutat dengan mimpinya dengan paha Syifa sebagai bantal. Tak ada yang spesial liburan di Semarang, hanya kegiatan seperti di rumah, yang beda hanya tempatnya saja.

Sebenarnya Syifa mulai bosan dengan kegiatan monoton ini. Dia benar-benar bersiap untuk liburan, ini namanya malas-malasan. Andrea juga tidak bisa diajak kerjasama, cowok itu benar-benar berubah menjadi pemalas.

Syifa mengelus rambut Andrea, lalu berkata, "Bang, jalan-jalan atuh!"

"Masa dari lusa di rumah terus, keluar rumah paling ke minimarket," lanjut Syifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masa dari lusa di rumah terus, keluar rumah paling ke minimarket," lanjut Syifa.

Andrea menggeliat pelan, dengan mata yang masih terpejam berbalik menghadap Syifa. Wajahnya ia sembunyikan di perut adiknya.

"Ih, bangun atuh!" seru Syifa kesal karena diabaikan.

"Berisik," gumam Andrea yang mengangkat tangan kirinya meraup wajah Syifa yang langsung ditepis.

Bibir merah muda itu merengut kesal, "Nyebelin!"

Syifa menarik paksa dengan sekuat tenaga agar Andrea duduk, walau pada akhirnya Andrea kembali ambruk bersandar pada bahu Syifa.

"Gak asik banget sih!"

"Sana siap-siap, kita berangkat!" seru Andrea yang mengecup kening adiknya sebelum berlalu ke kamar.

"ASYIK!"

...

Sweater abu-abu kebesaran milik kakaknya, jins putih, dan rambut yang ia cepol tinggi. Syifa tidak tau Andrea mau mengajaknya kemana, tapi ikut sajalah, daripada liburan di rumah, ya kan mblo?

Setelah memastikan adiknya menggunakan seat belt, Andrea menginjak pedal gas perlahan. Keluar dari jalanan komplek menuju jalan raya yang asing bagi keduanya. Syifa membuka GPS, "Kita mau kemana?"

"Kepo."
"Buruan ye. Jangan sok tau jalan! nyasar gue minta gendong ya!"
"Berat!"
"Gue kurus tau!"
"Jarinya!"
"Jahad!"
"Alay!"

Syifa merengut kesal. Andrea tertawa senang.

"Mangrove Tapak," kata Andrea, pandangnya lurus ke depan, mengabaikan Syifa yang menatapnya minta penjelasan.

"Kita ke Mangrove Tapak Dik," ulang cowok dengan sweater putih. Syifa mengangguk paham.

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang