SELAMAT MEMBACA
KISAH ANDREA DAN SYIFABudayakan vote sebelum membaca, dan komentar sesudah membaca.
Butuh koreksi, banyak typo!!
...
B A B D U A P U L U H T I G ASeengaknya senyum buat gue!
..."Mereka gak pernah berubah ya, abis berantakin mobil pasti tidur." Hendra terkekeh pelan mendengar penuturan istrinya. Sesekali melihat keadaan di jok penumpang lewat cermin di depan.
Kedua anaknya yang tidak pernah berubah walau mulai beranjak dewasa.
Syifa terlelap dengan kaki lurus di atas jok, dan Andrea yang tidur memeluk adiknya. Walau kakinya tetap ditekuk dibawah karena terlalu panjang.
Dulu, ketika Syifa baru belajar berjalan dan Andrea sudah belajar berlari. Saat Andrea sudah pandai berlari, tangan mungil itu mengenggam tangan Syifa. Menuntun adiknya untuk berjalan, menjaganya agar tidak terjatuh.
Saat Syifa jatuh karena belajar sepeda ketika berusia tiga tahun, dengan tegas Andrea yang waktu itu berumur lima tahun melarang Hendra dan Ratna membiarkan adiknya menaiki sepeda sendirian.
"Wake up guys. Sudah sampai!" Hendra keluar dari mobil, membuka pintu penumpang, membiarkan cahaya semakin mengusik tidur anaknya.
"Mama sama Papa duluan ya, kunci mobil di atas dashboard, nanti kalau udah sadar susul. Jangan lupa kunci mobil!"
Sambil menutup pintu mobil kembali, Hendra menggenggam tangan Ratna dan berjalan bersama menjauh, menikmati liburan yang sejak lama mereka rencanakan.
Di dalam mobil, Syifa membuka matanya, walau masih menyipit. Sedang Andrea masih terlelap dalam pelukkan Syifa.
Kedua tangannya naik, menyisir rambut Andrea menggunakan jari-jarinya. Badanya terasa remuk, tubuh kakaknya terlalu berat.
"Bang." Suara khas bangun tidur. Serak dan tenggorokan Syifa membutuhkan air.
Menjangkaunya saja sulit, bagaimana ia meredakan rasa hausnya?
Andrea menggeliat pelan, menguap dan....
Kembali tidur.
"Bangun!"
"Hmm." Andrea hanya bergumam. Syifa mengelus elus kepala Andrea. Tau jika kakaknya tidak suka dibangunkan dengan cara kasar karena akan menimbulkan sakit kepala.Namun diperlakukan halus nan lembut begini Andrea tidak bangun juga.
Andrea menegakkan tubuhnya walau matanya masih terpejam. Syifa juga mengikuti dan melakukan pergangan. Badannya jadi kaku-kaku.
"Huaa!"
"Berisik!" Andrea menutup wajah Syifa dengan tangan kanannya."Mama, Papa, kemana?"
"Uwbah tuwun."
Andrea mengernyit bingung, "Ngomong apa sih lo?" Syifa menepis lengan Andrea, alisnya menukik kesal.
"Udah turun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Goals
Teen Fiction[Sibling Series #1] "Cicing maneh?!" ancam Syifa sambil mengacungkan jari telunjuknya ke depan wajah kakaknya. Andrea hanya menyeringai kecil, "Ih, kecoa nih," godanya sambil mendekatkan kecoa mainan yang ada ditangan kirinya pada tubuh adiknya. ...