Sibling Goals🐇 13

7.2K 532 26
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH
ANDREA DAN SYIFA.

budayakan vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca.

...

B A B  T I G A B E L A S

Ketika kamu melihat seseorang yang kamu cintai kembali tersenyum, itulah dimana kamu mendapatkan kebahagiaan terbesarmu.

. . .

Gadis itu belum juga melepaskan pelukannya, rasa pegal di kakinya karena berdiri terlalu lama pun tak ia hiraukan.

Kangen.

Ia rindu pelukan hangat ini. Pelukan yang seakan-akan selalu melindunginya dari apapun yang ingin melukainya. Syifa bahagia hidup diantara orang-orang yang mencintainya, walau kadang orang itu memberinya luka.

Laki-laki itu tersenyum senang. Sungguh ia rindu mendekap gadis ini. Rindu wangi rambutnya, dan peluk hangatnya. Andrea mengecup lembut puncak kepala Syifa, mengisyaratkan bahwa ia begitu menyayanginya.

"Sekarang, kita pulang ya?" bujuk Andrea.

Syifa melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Andrea menjauh, "Jadi lo kesini cuman mau ngajak gue pulang ke rumah?"

Andrea menatap bingung kearah Syifa yang menatapnya tajam. Memang kenapa kalau ia mengajak adiknya pulang? Bukankah itu bukan suatu masalah? Mereka keluarga, kan?

"Bang, gue gak akan pulang secepat ini. Kalau lo pengen pulang, ya...  Silakan pulang, tapi jangan paksa gue untuk ikut lo. Ini kehidupan gue dan gue enjoy dengan semua yang gue jalanin. Kerja di Kafe, ketemu orang-orang baru, gue suka hidup gue yang sekarang. Lagipula," Syifa menjeda kalimatnya.

"Kadang seseorang harus diberikan rasa kehilangan agar dia tau gimana rasanya kekecewaan," lanjutnya yang membuat Andrea tertegun.

"Tapi dek, Papa kangen sama lo."

"Bang, gue cuman pengen mandiri. Mama udah gak ada dan ini saatnya gue untuk gak manja. Jagain Papa, bilang sama dia kalau gue bakalan pulang, walaupun itu gak sekarang," jelas Syifa dengan senyum tipisnya.

"Adam, makasih udah jagain gue selama ini tapi setiap orang punya privasinya masing-masing. Tolong, lain kali ini aja, biarin gue yang nanggung beban sama sakitnya. Biar gue aja yang rasain semuanya. Lo jangan ikut, gue cuman pengen nikmatin rasanya sakit disaat gue harus kehilangan seseorang yang gue sayang, karena Tuhan lebih sayang sama dia. Gue mohon jangan jadi pengkhianat Dam. Gue percaya sama lo, gue percaya lo gak akan kasih tau keberadaan gue sama Kakak gue, tapi lo..." Syifa menghela napas.

"Udahlah, gue istirahat duluan ya. Bye," ujar Syifa. Badannya berbalik, masuk ke dalam kost dan menutup pintunya rapat.

Rasanya beban dibahunya terangkat dan terbang kelangit terbawa angin. Gadis itu masuk ke dalam kost-an dengan senyum lega dibibirnya. Meninggalkan kekecewaan dan penyesalan diluar sana.

Gadis itu tau, keputusannya menyakiti orang-orang yang dia cintai, tapi luka dihatinya belum sembuh. Ia rindu tapi kadang hatinya masih terasa ngilu.

. . .

Bang Andrea
Malm minggu jgn kmna²

Saya
Emng npa?

Bang Andrea
Stu kn jomblo, nnti bkn jln tmbh mact

Syifa mendengus kesal, kakaknya memang menyebalkan. Mentang-mentang sudah mempunyai pacar ia jadi terlupakan.

Sibling GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang