"Kayla pacar gue! Kayla Afinda pacar gue! Makanya jadi orang jangan dungu lo!"
***
Kayla dan Gara pun sampai di sekolah pada pukul 07.15, tepat 15 menit lagi mereka akan masuk kelas. Untung saja mereka tidak terlambat.
Kayla pun langsung berlari pergi dari motor ninja hitam itu. Karena dirinya tidak ingin berlama-lama dengan pemilik motor ninja hitam itu.
Baru dua langkah berlari, Gara langsung menarik tangannya agar dirinya tidak bisa kabur. Apa kalian tahu apa rencana Gara selanjutnya?
Tentu saja Gara masih punya rencana lain, entah dari mana muncul perasaan ingin sekali menjahili Kayla.
Ia tidak peduli kalau nanti dirinya akan kena marah Kayla karena Gara benar-benar sama sekali tak merasa takut.
"Eitt, mau kabur? Gak ada kabur-kaburan. Ke kelas bareng gue!" paksa Gara sambil menaruh helm-nya di kaca spion lalu masuk ke sekolah sambil menggandeng tangan Kayla.
Kayla yang melihat kelakuan Gara itu pun. Tiba-tiba merasakan jika emosinya naik, Memangnya Gara itu siapanya?
Sampai- sampai berani sekali menggandeng tangannya? Kayla benci Gara! Ingat itu! Kayla menyesal pernah mengagumi wajah tampannya itu.
"Maksud lo apa pegang tangan gue!? Lepasin gak!? Gue tendang kaki lo!?" ancam Kayla sambil menggoyang-goyangkan tangannya meminta dilepaskan.
Gara yang di gitukan pun hanya bersikap santai, justru tingkah Kayla yang seperti itu membuatnya ingin tertawa keras.
Tingkahnya itu seperti Gara ingin menculiknya dan membawanya ke tempat antah berantah, cukup menggemaskan.
"Kenapa sih, Kay? Gue cuma mau nganterin lo ke kelas. Gue nggak nyulik lo kok," ujarnya dengan masih menahan tawanya.
Coba kalian melihatnya secara langsung, pasti kalian akan tertawa sangat keras bahkan.
"Apaan deh, gak jelas lo!" Bentak Kayla kesal karena Gara tidak melepaskan tangannya sama sekali tangannya.
Kayla tidak suka menjadi pusat perhatian karena banyak sekali yang melihatnya dengan Gara sedang berpegangan tangan saat ini.
Termasuk Dante, Dante Abraham, si kapten basket sekolahnya.
Dante sedang bersama kedua temannya, duduk di bangku tepat disamping pintu kelas Kayla sambil memangku gitar.
Saat melihat Kayla dan Gara berpegangan tangan, saat itu juga tatapan mata Dante berubah menjadi dingin nan tajam.
Seperti bersiap akan membunuh mereka lewat tatapan matanya itu.
Dante pun berdiri dari duduknya, menghampiri Kayla dan Gara lalu mengangkat tangan kanannya ke arah Gara dan....
BUGGHH!!!
Satu pukulan tepat dilayangkan Dante kepada Gara, orang yang dipukul pun terjungkal kebelakang sambil memegang pipi kirinya yang terkena bogeman.
Sungguh! Pukulan dari Sang Kapten Basket tidak bisa di bilang murah dan ringan, Gara akui itu.
"Maksud lo apa hah!" bentak Gara sambil berdiri lalu menarik kerah baju Dante.
"Lo yang seharusnya gue tanya gitu, bangsat!" Bentak Dante balik lalu menarik kerah baju Gara.
Kelakuan mereka yang seperti itu sudah menjadi pusat perhatian banyak orang. Termasuk Kayla yang sekarang hanya berdiri dengan tenang tanpa suara sambil memperhatikan saja.
Kayla malas meladeni manusia-manusia berandalan seperti Dante dan Gara, apalagi melihat tingkahnya!
Sungguh membosankan.
"Emang lo siapanya Kayla Hah! Jadi Kapten basket aja belagu lo!" bentak Gara pada Dante.
"Kayla pacar gue! Kayla Afinda pacar gue! Makanya jadi orang jangan dungu lo!" Balas Dante, membentak.
"Pacar, lo bilang!? Bangun woy, udah pagi masih mimpi aja lo!" Ucap Gara, meremehkan, sambil memukul-mukul pipinya pelan seolah menyadarkan.
"Gak usah bacot lo! Gue Kasih peringatan sama lo jangan macem-macem sama gue!" Desis Dante.
"Oh, yaudah kita selesaiin aja semuanya masalahnya sekarang pakai cara jantan!" tantang Gara dan langsung memberi pukulan kepada Dante.
Dan terjadilah adegan saling membogem satu sama lain antara Kapten Basket dan Gara. Lalu terdengarlah suara langkah sepatu yang beradu dengan lantai.
Tak... Tak... Tak...
"Kalian semua bubar!" bentakan itu pun terdengar sampai semua orang orang yang menjadi penonton memilih berlari pergi ke kelas masing-masing.
Suara sang kepala sekolah memang sangat menyeramkan jika sedang marah!
***
"Kalian ini sudah SMA, tapi kenapa sikap kalian masih saja seperti seorang bocah!?" bantak Ibu kepala sekolah pada dua muridnya yang sudah membuat pertengkaran di pagi hari.
Di pagi hari seperti ini disaat jam pelajaran belum di mulai dua murid yang sudah sangat di hapalnya itu mulai membuat ulah.
Jika tingkah mereka yang seperti itu masih saja tertanam hingga mereka dewasa nanti, mau jadi apa besarnya!?
"Apa harus ibu yang mengajari kalian supaya tingkah laku kalian baik? atau mau langsung ibu berikan surat panggilan orang tua? Pilih mana kalian?" ancamnya pada kedua muridnya yang masih saja menunduk dalam diam tanpa menjawab.
"Tadi bertengkar dan sekarang diam, ada apa dengan kalian? Apa masalah kalian sehingga kalian bisa sampai bertengkar! Ingat, kalian sudah SMA!"
"Apa masalah kalian? Ceritakan pada ibu," titahnya dengan nada datar, tetapi tidak bisa menyembunyikan bahwa dia masih marah terhadap dua muridnya tersebut.
"Engg-"
"Jujur sama ibu!"
Mereka berdua pun menjawab dengan bersamaan dan kompak, "Kayla, Kayla Afinda yang kami permasalahkan."
"Ada masalah dengan Kayla? Pak, tolong panggilkan Kayla kesini. Saya perlu penjelasan dia." Ibu kepala sekolah itu pun menyuruh seorang guru yang kebetulan berada di ruangannya untuk memanggilkan Kayla.
Kayla pun datang dengan kerutan di dahinya. Jelas saja, untuk apa dirinya di panggil ke ruang kepala sekolah secara mendadak seperti ini?
Sedangkan dirinya tidak merasa telah membuat masalah sekalipun.
Kayla berdiri di tengah-tengah cowok yang menurutnya biang masalah dalam hidupnya.
'Pasti ini ulah mereka! Mereka yang bertengkar, kok jadi gue yang disalahin sih! Gila apa nih kepala sekolah satu! ' Batin Kayla.
***
Selasa, 3 Oktober 2017.
14.41 WITA.Diusahakan update disela - sela pelajaran 😂.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Couple
Teen Fiction-END- #03 in Teen Fiction (Oct 9, 2018) #1 in Cerita Remaja (Dec 9, 2018) #2 in Cerita Remaja (March 29, 2018) Dia.. Dante Abraham. Si kakak kelas yang angkuh, sombong, dan dibenci oleh semua siswa laki-laki tetapi disukai oleh semua siswi perempua...