PART 24 •Memikirkan Hari Esok•

101K 4.8K 24
                                    

HAPPY READING :) Kak Kayla ada di atas

•••

Motor sport merah milik Dante pun sampai tepat pada pukul 8 malam di depan rumah Kayla yang tampak sepi. Apa mungkin semua penghuni rumah sudah tertidur pulas?

"Yang, rumah kamu kok sepi? Mau aku temenin masuk?" tawar Dante khawatir.

"Enggak deh, gak usah kumat lagi deh alay nya."

"Ini bukan alay, sayang. Tapi ini sebuah bentuk Cinta dari rasa khawatir cowok terhadap ceweknya." jelas Dante sangat rinci.

"Udah deh gombalnya, Kak Dante. Ini udah malem pulang sana! Langsung pulang! Jangan mampir kemana-mana lagi!" peringat Kayla sambil menunjuk wajah Dante menggunakan jari telunjuk kanannya.

"Iya, kanjeng Ratu. Hamba akan langsung pulang sesuai perintah, kanjeng." canda Dante sambil menahan tawanya.

"Kalau mau ketawa ya ketawa aja deh, gak usah pake di tahan-tahan lagi." sindir Kayla dengan kedua tangannya yang kini menyilang di depan perut.

"Eh gak gitu maksud aku, sayang. Yaudah oke oke aku minta maaf." ucap Dante.

"Sayang?"

"Hm?"

"Yang?"

"Iya?"

"Cantik?"

"Ih, apa sih!?" kesal Kayla karena sudah sedari tadi di jawab malah Dante lanjut memanggil lagi. Dante sinting apa ya?

"Aku boleh minta satu permintaan gak, yang?" tanya Dante tetapi nada suaranya lebih seperti orang yang sedang merengek meminta sesuatu.

"Apa dulu permintaanya? Aku gak mau kalau yang aneh-aneh."

"Gak aneh kok, yang. Tapi kamu mau kan? Iya atau gak?" tanya Dante dengan nada berbinar, sudah ada gejala-gejala bahwa Kayla akan menerima permintaanya.

Dewi Fortuna tolong bantu gue kali ini! Pleasee!! Batin Dante memohon.

"Iya mau. Jadi apa permintaanya?"

"Besok aku jemput kamu jam 12 siang, aku mau kenalin kamu sama mama aku. sekalian kita habisin waktu berdua." icap Dante enteng tanpa beban.

Kayla mematung setelah mendengar apa yang di ucapkan Dante barusan, mengenalkannya pada mamanya? Apa itu benar?

Dante yang merasakan akan ada sinyal-sinyal buruk pun langsung memilih pergi sebelum Kayla berteriak marah padanya. Itu tidak boleh terjadi!

Dante pun mandekat ke arah Kayla sambil membisikkan. "Tidak ada penolakan, sayang! Aku tunggu besok." lalu mengecup bibir Kayla sekilas dan langsung mengegas motornya.

Meninggalkan Kayla yang masih asik melamun memikirkan apa yang akan terjadi besok, apakah respon yang akan diberikan mamanya saat melihat Kayla? Baik atau buruk?

Kayla pun tersadar dari lamunannya dan sama sekali tak menemukan aoaok yang sudah membuatnya melamun. Dimana Dante? Cepat sekali cowok itu menghilang? Apa dia hantu?

"DANTE! AKU BENCI KAMU! AKHHHH! IH! AWAS KAMU BESOK! AKU MAKAN KAMU!" teriak Kayla kesal lalu menghentakkan kakinya.

Siapa yang tidak kesal coba? Ditinggalkan saat dirinya sedang asik melamun. Dia tahu tadi Dante membisikkannya sesuatu dan mengecup bibirnya sekilas. Tapi bukan itu masalahnya.

Kenapa Dante meninggalkannya sendiri di depan rumah? Apa lagi dengan suasana yang hanya dipenuhi dengan suara-suara jangkrik yang berkomunikasi.

Angin yang berhembus kencang, kelelawar yang beterbangan tanpa tahu arah, dan hanya di temani lampu jalan yang tidak begitu terang atau remang-remang.

Ini sangat mengerikan!

Kayla segera berlari memasuki rumahnya dan terengah-engah saat sudah sampai di kamarnya. Selamatlah dia dari suasana mencekam yang membuat bulu kuduknya merinding!.

"Ih, awas aja kamu! Aku makan kamu besok pas ketemu! Aku jamin kamu langsung masuk neraka sekalian." umpat Kayla pada manusia menyebalkan yang sialannya adalah pacarnya sendiri! Ih.

•••

Sedari tadi Kayla seperti cacing kepanasan di atas ranjang, dia gelisah memikirkan hari esok. Bagaimana kalau mamanya tidak menyukainya? Lalu menyuruh dia putus dengan Dante?

Kayla tidak ingin! Karena Dia merasa secara perlahan-lahan dia mulai bisa mencintai cowok itu. Dante. Kayla tidak ingin kehilangan seseorang yang sudah mulai disayanginya.

"Aduhh kayaknya gue gak bakal bisa tidur deh sekarang." gerutu Kayla lalu turun dari ranjang dan mengambil handphone nya yang berada di atas meja belajarnya.

Satu nama tertera di layar handphone saat benda pipih itu sudah berada di tangannya. Nama Dante My Love tertera di layar sana.

Kayla tersenyum geli saat melihat nama itu, nama yang sangat lucu atau menggemaskan mungkin? Entahlah yang jelas itu sangat cute.

Dante My Love is calling...

Kayla pun menjawab nya dan kembali tidur di ranjangnya dengan posisi telungkup dan menggunakan bantal sebagai penyanggahnya.

Sepertinya hari ini akan sangat panjang bagi Kayla. Hihihi.

"Halo, sayang."

"Hallo. Ngapain nelfon? Tumben malam-malam nelfon? Biasanya langsung tidur aja tanpa kabar." sinis Kayla tetapi bibirnya tersenyum malu-malu gajah.

"Enggak gitu, sayang. Kok belum bobo, yang? Perlu aku nyanyiin lagu buat kamu?"

"Gak ih sok gombal malam-malam! Gak mempan tau gak!" kekeh Kayla.

"Dih, kamu kok tahu aku lagi gombal? Kamu dukun tapi nyamar jadi cewek cantik yaa??"

"Apa deh! Absurd banget omongan kamu!" kesal Kayla.

Entahlah masih panjang lagi obrolan yang mereka bicarakan, dari hal yang penting sampai yang tidak penting sekalipun seperti siapa suami dari ayam yang baru melahirkan tadi pagi di sebelah rumah Kayla.

Aneh bukan? Tapi entah kenapa hatinya berbunga-bunga saat melihat Dante yang menelponnya malam-malam disaat seharusnya semua orang-orang bermimpi Indah di alam sana.

Percakapan mereka di akhiri dengan Dante yang mengucapkan "malam, sayang. Semoga kamu mimpiin aku jadi suami kamu dan kita punya empat anak."

Ucapan terakhir Dante itu dia ucapkan dengan nada yang.. Serius? Apa Dante serius dengan hubungan yang mereka jalani sekarang? Sampai-sampai berani bicara tentang suami dan.. Anak?

•••
Rabu, 1 November 2017.
08.07.
XOXO.

Btw ceritanya absurd banget *haha. Berharap banget aku jadi Kayla *mimpi.

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang