PART 35 •Pemberitahuan•

74.6K 3.8K 28
                                    

HEPI RIDING GESS 😍😎.

•••

Sekarang adalah hari yang menegangkan bagi Dante seumur hidupnya, dia tidak pernah gugup atau pun takut jika berhadapan dengan seorang perempuan seperti hari ini.

Dia sudah siap untuk mengatakan perihal kuliahnya di luar negri kepada Kayla, mentalnya sudah kuat, berarti secara otomatis dirinya siap menghadapi respon yang akan di berikan Kayla nanti.

Kayla sudah duduk di bangku Taman sekolah, saat ini adalah jam istirahat, jam istirahat adalah waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini.

Dante duduk di sebelah Kayla yang sedari tadi hanya memandang ke depan sambil tersenyum-senyum sendiri, mungkin dia mengira Dante akan memberikan dirinya surprise, mungkin?

Dante memang akan memberikan surprise, tentu saja surprise yang sangat mengejutkan bagi Kayla. Entah surprise ini akan membuat Kayla senang atau sedih? Yang pasti Dante tidak mengetahui hal itu.

"Kayla" panggil Dante dengan senyuman paksa.

"Dante" panggil Kayla balik saat menoleh ke samping dan sudah menemukan Dante yang terduduk di sebelah kirinya.

"Sebelum aku bicara, aku mau kamu jangan terkejut saat tahu apa yang akan aku bicarakan." kata Dante sambil mencoba menutupi rasa gugupnya yang kelewat batas.

"Lagian untuk apa aku marah? Emangnya kamu mau bicarakan apa sih?" tanya Kayla penasaran.

Jujur! Kayla belum pernah melihat Dante dengan ekspresi wajah yang seperti ini, menunjukkan sekali bahwa dirinya sedang menyembunyikan sesuatu.

"Aku mau bilang kal--" ucapan Dante terpotong karena tiba-tiba Kayla membentak dirinya.

"Gak usah bertele-tele! Langsung ke inti!" bentak Kayla.

Entahlah, perasaan Kayla tiba-tiba di Serang perasaan tida enak, ia merasa akan ada sesuatu yang buruk yang akan menghancurkan segalanya. Menghancurkan kebahagiaan-nya.

"Aku akan kuliah di luar negri. Amerika. Aku akan pergi jauh." kata Dante dalam satu tarikan nafas.

Setelah itu tiba-tiba semuanya menjadi hening, hanya angin yang mendominasi mengeluarkan suara yang seharusnya menyejukkan jiwa tetapi malah terasa panas di antara mereka.

Yang satu lega karena telah mengeluarkan apa yang sudah memenuhi pikirannya sejak malan, dan yang lain terkejut atas berita yang di sampaikan secara tiba-tiba ini.

"Maksud kamu apa bilang gitu, Dan?" tanya Kayla lirih.

"Gak ada maksud, aku hanya ingin kamu mengetahui hal itu."

"Tapi gimana dengan aku? Kamu bakal prgi tinggalin aku? Kamu yakin?" tanya Kayla dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Aku akan belajar untuk hidup tanpa kamu, aku mau mengejar impian aku, dan setelah itu aku akan balik untuk mengambil kamu lagi."

"Apa kamu sadar secara tidak langsung kamu bersikap egois?" ucap Kayla.

"Egois? Di mananya aku bersikap egois?"

"Berapa tahun kamu bakal ninggalin aku? Apa aku harus menunggu hal yang tidak pasti? Apa kamu tahu kapan kamu akan kembali?" tanya Kayla menggebu-gebu seolah ingin menghajar Dante secara batin.

"Kayla..." lirih Dante. Ia perihatin melihat Kayla yang seperti ini.

ia memang tidak tahu kapan dirinya akan kembali, tetapi ia bisa meyakinkan Kayla bahwa ia pasti akan kembali entah dalam jangka waktu berapa tahun.
"Udahlah, Dan. Aku juga gak tahu ke depannya bakal gimana, aku juga gak tahu disini siapa yang akan menunggu dan di tunggu." ujar Kayla lelah dan menatap ke depan.

Dante mengerti arti kata menunggu dan ditunggu. Salah satu di antara mereka harus ada yang rela menunggu.

Menunggu itu tidak lah enak, apalagi menunggu sesuatu yang tak pasti itu bisa saja merugikan diri kita. Jika dia menemukan yang lain, maka kita akan di buang juga kan pada akhirnya?

"Aku mau kamu tetap menunggu aku, aku cuman mau kamu yang akan jadi pasangan aku sampai mati. Tidak ada perempuan lain."

Itu adalah ambisi Dante, hanya Kayla yang akan menjadi istrinya, hanya Kayla yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya, dan hanya Kayla yang akan menjadi akhir dari hidupnya.

Tidak ada perempuan lain yang akan menggantikan posisi Kayla dimana-mana! Jika ada yang berani mencoba, Dante akan menendang mereka jauh-jauh!

"Ini yang kedua kalinya kamu kecewain aku, Dante. Kamu kira perempuan di ciptakan untuk di kecewakan? Sakit, Dante." kata Kayla lirih dan tiba-tiba cairan bening turun membasahi kedua pipinya secara perlahan.

"Bukan maksud aku untuk mengecewakan, tapi--" ucapan Dante terpotong ketika Kayla berdiri dari duduknya kemudian menghapus air matanya.

"Yaudah, aku cuman mau pulang sekolah nanti kita habisin waktu berdua, aku gak tahu bakal pergi ke mana tapi selagi ada waktu, aku mau ngabisin waktu berdua bareng kamu sebelum kamu pergi."

Setelah mengatakan itu Kayla pergi meninggalkan Taman sekolah yang setengah muridnya sudah pada pergi karena 5 menit lagi jam pelajaran akan di mulai.

Tetapi di sisi lain Dante masih termenung memikirkan bagaimana jadinya nanti dirinya tanpa Kayla? Apakah semakin membaik ataukah semakin memburuk?

Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan Dante segera mengangkat telepon yang ternyata dari Ririn, Mama Dante.

"Halo, Ma. Kenapa?" tanya Dante.

"Dateng ke rumah sakit Anggrek ya, ibunya Gita kecelakaan tadi pagi. Temenin mama di rumah sakit."

"Tapi, Ma. Aku masih ada pelajaran setelah ini." alibi Dante, sebenarnya dia malas sekali pergi kemana-mana setelah kejadian tadi.

"Ayolah, Sayang. Mama mohon, kamu tega sama mama yang sendirian di rumah sakit? Serem tahu. Kamu mau mama di culik?"

"Adehhh, iya iya. Aku kesana sekarang dan mama harus tunggu! Jangan tinggalin Dante! Awas aja!" ancam Dante.

"Iya iya. Kamu galak banget sama orang tua sendiri juga."

Dante langsung memutuskan sambungan telepon, dia yang sudah kesal malah di buat tambah kesal karena mamanya yang menyuruhnya ke rumah sakit yang dekat dengan rumahnya.

Dante pergi meninggalkan Taman sekolah dengan perasaan dongkol, marah, kesal, capek, dan berbagai macam lagi yang tak bisa di jelaskan.

Dante pergi meninggalkan pekarangan sekolah tanpa memberitahukan kepada Kayla bahwa dirinya tidak akan ada di sekolah sampai jam pulang sekolah menjelang.

•••

Minggu, 12 November 2017.
14.33 WITA.

Udah ada bau-bau konflik nih 😂😂. Maaf deng ya jika di part ini sangatlah pendek

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang