HAPPY READING ;))) PART INI EMM...
•••
Keesokan harinya, Kayla masuk sekolah seperti biasa. Matanya tidak terlalu sembab karena dia tidak terlalu banyak menangisi Dante.
Untuk apa menangisi sesuatu yang sudah lewat? Hal itu akan membuang-buang air mata sia-sia.
Sekarang dia dan Naya sedang duduk di meja kantin paling tengah, di pojok ruangan ia melihat Alif dan Rizki hanya makan berdua saja tanpa kehadiran Dante.
Lalu di mana cowok itu?
Kenapa cowok itu? Apa dia sakit? Apa dia sudah minum obat? Bagaimana kabarnya? Dimana dia sekarang? Siapa yang menemaninya di sana? Kayla terus bertanya-tanya dalam hati.
Walaupun Dante sudah mengecewakan-nya tapi dia tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa Dante masih tetap menjadi pacarnya, walau harus putus selama 2 minggu.
Dia dan Dante hanya break, bukan putus. Lain halnya dengan break, dia hanya putus sesaat dengan Dante. Jika sudah 2 minggu terlewati, dia dan Dante akan kembali menjalani hubungan layaknya seorang pacar.
"Lo lagi cari Dante yaaa?" goda Naya pada sahabatnya yang sedari tadi sibuk mengintai seluruh penjuru kantin.
Siapa lagi yang akan ia cari selain pacarnya? Kayla jarang bergaul dengan laki-laki sejak ia mulai menjalin hubungan dengan Dante.
Dante yang posesif!
Bel tanda jam istirahat sudah berakhir pun berbunyi, menandakan bahwa seluruh murid sudah kehabisan waktu untuk mengisi perut mereka dan kembali melanjutkan pelajaran.
Kayla dan Naya berjalan berdampingan menuju kelas, duduk di bangku masing-masing bersiap untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
•••
Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid-murid pada berhamburan keluar kelas karena tidak sabar ingin cepat-cepat sampai rumah lalu tidur dengan pulas.
Kayla memutuskan untuk pulang sekolah bersama Naya, sebab Dante tidak masuk lalu siapa lagi orang yang mau mengantarkan-nya pulang?
Sebelum suara telpon berbunyi membuat aktivitas Kayla yang ingin menaiki motor milik Naya pun berhenti dan memutuskan untuk menjawab telpon dari orang yang tak di kenal.
Kayla meminta izin pada Naya untuk menjawab telepon kemudia berjalan menjauh menuju koridor depan sekolahnya yang langsung menghadap ke parkiran.
0813XXXXXXXXX
"Hallo?" sapa Kayla pada orang di seberang telepon.
"Halo, sayang. Ini Tante Ririn, mama nya Dante."
"Ohh, Tante Ririn ya? Kenapa, Tan?" tanya Kayla ramah sambil memperhatikan Naya dari jauh yang sekarang sibuk dengan ponselnya.
"Kamu tahu Dante di mana? Semalam dia gak pulang. Mama khawatir, sayang. Kamu bisa bantu cari?"
"Dante gak pulang, Tan? Aku gak tahu Dante di mana karena Dante dari semalam gak sama aku, Tan." ucap Kayla cemas sambil menggigit kuku-kuku jarinya.
Jujur Kayla terkejut saat mengetahui berita jika Dante tidak pulang semalam, dia tidak bersama Dante semalam. Jadi mana dia tahu?
Lalu dimana cowok itu jika dia tidak pulang? Apa dia tidur di jalanan seperti gelandangan? Oh, tidak!
"Ya udah, Tan. Aku cari Dante dulu. Siang ,Tante" tutup Kayla ramah kemudian mematikan sambungan telepon dan memutuskan untuk masuk kembali ke dalam gedung sekolah.
Yang ada di pikirannya saat ini adalah, menanyakan keberadaan Dante dengan Alif dan Rizki karena hanya dia saja orang yang dekat dengan Dante dan sering di ajaknya mengobrol.
Saat melewati lapangan basket, matanya tak sengaja menangkap penampakan dua orang lelaki yang sedang saling melempar bola basket.
Dia Alif dan Rizki yang sibuk dengan dunianya sendiri, mereka tidak tahu akan keberadaan Kayla yang sedang menatap mereka secara terang-terangan. Dan mereka tidak menyadarinya.
Benar-benar tidak peka!
Kayla berjalan mendekati Alif dan Rizki kemudian mamanggil nama mereka masing-masing agar mereka dapat menghentikan sejenak aktivitas mereka.
"Lo berdua tahu Dante dimana gak? Semalam dia gak pulang." tanya Kayla sambil menatap dua pasang mata yang kini sudah ada di hadapannya.
"Dia di rumah gue. Semalam dia gak pulang karena mabuk dan itu di karenakan elo yang minta buat break 2 minggu." ucap Rizki tenang.
"Mabuk!? Elo gak usah bercanda ya! Dante gak mungkin mabuk!" bentak Kayla tak percaya. Karena dia tak pernah sekalipun melihat Dante mabuk di hadapannya.
"Kalo gak percaya datang aja ke rumah gue. Sekarang!" tantang Alif pada Kayla.
"Ya udah, Ayo! Siapa takut?" tanya Kayla meremehkan.
Kemudian mereka bertiga berjalan meninggalkan gedung sekolah menuju parkiran dan terlihatlah Naya yang masih Setia menunggu Kayla.
Kayla memutuskan untuk pergi bersama Rizki saja, dia kasihan pada sahabatnya yang harus repot-repot mengantarkan-nya ke rumah Rizki.
Kayla berjalan ke arah motor Naya dan mengatakan bahwa ia akan mampir ke rumah Dante bersama Rizki dan menyuruhnya langsung pulang saja. Naya hanya menganggukkan kepalanya kemudian mulai melajukan motornya meninggalkan parkiran sekolah.
Kayla berjalan menuju motor besar Rizki kemudian Rizki langsung menggas motornya meninggalkan parkiran sekolah, diikuti motor Alif yang mengekor di belakangnya.
•••
Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk menempuh perjalanan dari sekolah menuju rumah Rizki. Mereka langsung masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar Rizki di lantai 2.
Kayla membuka pintu kamar dan dirinya langsung di sambut dengan pemandangan Dante yang bersandar di kepala ranjang sambil menatap kosong TV yang ada di hadapannya.
Sepertinya Dante masih sibuk memikirkan bagaimana nasibnya nanti selama tidak ada Kayla di sampingnya? Bagaimana hubungannya dengan Kayla setelah berjauhan selama 2 minggu? Itu yang sedari tadi ada di benak Dante sehingga tatapannya berubah menjadi kosong. Seperti tidak ada semangat hidup di matanya.
Hal itu tak luput dari pandangan Kayla yang menatap Dante miris, dia sedih melihat Dante yang seolah-olah tak memiliki semangat hidup sama sekali.
Apa hanya dengan ia mengatakan break selama 2 minggu itu menyebabkan Dante menjadi seperti ini? Tidak seceria pada hari-hari sebelumnya?
Dimana Dante yang pintar menggombal? Dimana Dante yang suka menggelitiki-nya? Dimana Dante yang selalu memanggilnya sayang?
Kayla rindu Dante yang dulu, ia rindu Dante yang sebelumnya tidak pernah mengecewakan dirinya. Jujur, ia sangat menyayangi Dante.
Kayla berjalan masuk ke dalam kamar Rizki dan berhenti berjalan setelah tepat sampai di sebelah ranjang tempat Dante terduduk dengan tatapan kosong.
Kayla benci Dante yang sekarang!
Seolah mengerti dengan Kayla yang membutuhkan privasi dengan Dante, Alif dan Rizki memutuskan untuk menutup pintu kamar dan menunggu-nya di ruang tamu lantai bawah.
"Sayang... Ini aku Kayla. Lihat mata aku." ucap Kayla lembut lalu membelai rambut Dante yang lebat dan terlihat sangat berantakan.
Untuk yang pertama kalinya, Kayla memanggil Dante tidak dengan namanya, melainkan dengan sebutan yang sering Dante gunakan untuk memanggil dirinya. Sebutan Sayang.
•••
Kamis, 9 November 2017.
11.45 WITA.Hahaha, seneng rasanya Kayla panggil Dante Sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Couple
Genç Kurgu-END- #03 in Teen Fiction (Oct 9, 2018) #1 in Cerita Remaja (Dec 9, 2018) #2 in Cerita Remaja (March 29, 2018) Dia.. Dante Abraham. Si kakak kelas yang angkuh, sombong, dan dibenci oleh semua siswa laki-laki tetapi disukai oleh semua siswi perempua...