PART 30 •Break•

99K 4.6K 88
                                    

HAPPY READING ;). JAGA EMOSI DI PART INI !!

•••

"Kamu kenapa bisa di sini?" tanya Kayla dingin pada orang yang masih berdiri di depan pintu tanpa ada suruhan untuk masuk.

"Sayang, aku bisa jelasin dulu." ucap Dante sambil mencoba menerobos masuk namun langkahnya di tahan oleh Alvin yang masih tetap menjaga Kayla.

"Jangan masuk! Cukup di luar." ujar Kayla singkat, jelas, dan padat. Lalu tatapannya beralih pada Alvin untuk meminta izin ingin berbicara berdua di luar dengan Dante.

Hanya berdua! Karena ini sudah termasuk tahap privasi!

"Lo! Jangan main tangan sama adik gue! Ingat itu!" kata Alvin memperingatkan Dante agar ia tidak mencoba-coba untuk bermain tangan jika saja dia emosi nanti.

Kayla langsung keluar rumah menuju Taman kompleks perumahannya yang tidak terlalu jauh jika di datangi tanpa alat transportasi, cukup berjalan beberapa meter pasti akan sampai tujuan.

Dante hanya bisa mengikuti semua kemauan Kayla, ia akui ini memang kesalahanya yang sama sekali tidak peka dengan keadaan.

Kayla duduk di bangku Taman paling ujung dan hanya di temani lampu Taman yang remang-remang, tidak ada banyak manusia di sini. Hanya ada bapak pembersih Taman dan bapak satpam yang sibuk mengobrol.

Hening beberapa saat sebelum akhirnya Dante memilih untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu karena dia sadar. Tujuannya kesini untuk menjelaskan sekaligus meminta maaf pada Kayla.

"Dia bukan siapa-siapa, sayang. Dia cuman anak dari sahabat mama aku. Aku gak pernah punya hubungan sama dia. Jadi sahabat dia pun aku gak pernah, jadi tolong hilangkan semua pemikiran buruk kamu tentang aku dan Gita." jelas Dante lalu menengok ke samping melihat setengah dari wajah Kayla yang masih menghadap ke depan.

"Lalu kenapa kamu hanya diam saat dia sentuh kamu, pegang kamu, bahkan peluk kamu? Kamu suka dia?" tanya Kayla to the point.

"Enggak! Aku gak suka siapapun selain kamu orangnya! Hanya kamu yang aku cintai!" bentak Dante berusaha menyangkal perkataan Kayla yang sama sekali tidak ada yang benar.

Karena memang benar dia tidak pernah punya hubungan apapun dengan Gita, bahkan teman atau sahabat sekalipun. Hubungannya hanya sebatas bicara tanpa ada rasa sama sekali.

"Cinta? Bener kamu Cinta aku? Kalo kamu Cinta sama aku seenggaknya kamu lepaskan pelukan itu tadi. Semua sudah terlambat." ujar Kayla lirih dengan di penuhi rasa kecewa di hati.

"Aku rasa aku mulai ragu sama kamu, aku rasa ini hanya sekedar obsesi dan bukan Cinta." sambung Kayla dingin sambil berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya.

Ia harus menjadi perempuan yang kuat di depan orang yang membuatnya kecewa, dengan dia menangis itu hanya akan membuat dirinya terlihat sangat lemah dan bergantung pada Dante. Kayla tidak mau itu.

"Aku mau kita break dulu selama 2 minggu. Aku mau kita sama-sama belajar memahami hati masing-masing. Malam." ucap Kayla mengakhiri perkataan dengan ucapan selamat malam dan berjalan pergi meninggalkan Dante dalam kesunyian.

"Aku gak pernah berpikir kalau dengan kembalinya dia di sini, membuat hubungan kita jadi berakhir berantakan." ucap Dante lirih sambil mengacak-acak rambutnya dan pergi meninggalkan Taman kompleks menuju suatu tempat.

•••

Suara dentuman musik memenuhi penjuru bangunan yang Dante datangi saat ini, mungkin bagi orang-orang yang baru pertama kali datang ke sini itu akan merasa sangat terganggu.

Berbeda dengan Dante yang sudah ke sekian kalianya dia datang ke sini jika sedang ada masalah yang menggerayangi kepalanya, dan hanya bisa di lampiaskan dengan alkohol dan rokok.

Ya, saat ini Dante berada si klub malam. Sebelum ke sini Dante memanggil temannya Alif dan Rizki untuk menemaninya minum sekaligus berjaga-jaga jika ia mabuk berat nantinya.

Sekarang pukul 11 malam. Dante tidak peduli jika nanti keluarganya khawatir dia tidak pulang, yang ada di pikirannya saat ini hanya Kayla, Kayla, dan Kayla.

Ia tidak ingin break dengan Kayla, dia mau Kayla tetap berada di sampingnya setiap saat. Tapi, apa boleh buat? Jika ini takdirnya, manusia hanya bisa menjalankan.

Dante yakin pasti teman-temannya sudah sampai duluan karena jarak rumah mereka dekat dengan klub malam yang Dante pijak sekarang.

Dante bejalan masuk ke dalam dan langsung duduk di meja bar saat melihat kedua temannya sudah ada di sana dan langsung memesan Jack Daniels.

"Wess, udah dateng boss? Gimana sama Kayla? Baik-baik aja?" tanya Rizki pada Dante yang sekarang merebahkan kepala di atas meja dengan tangan sebagai alasnya.

"Belom. Gue belum dateng." jawab Dante jutek. Lagian ada-ada saja temannya, sudah jelas Dante berada di hadapannya berarti dia sudah datang dong? Autis memang temannya.

"Yailah, sante bro. Kalo si putusin juga tinggal cari baru lagi. Yang bohai sekalian." canda Alif mencoba menghibur sahabatnya yang sedang di landa patah hati.

Ya, mereka memang mengetahui masalah Dante tentang kembalinya Gita dan Kayla yang marah padanya saat tadi Dante menelefon Rizki dan Rizki yang memberi tahu Alif.

Sahabat akan selalu ada jika pacar sedang marah. Itu lah gunanya sahabat, hubungan persahabatan bisa terjalin sampai kiamat sekalipun, tetapi kalau pacar? Bisa saja besok atau beberapa Bulan kemudian kalian putus lalu berubah menjadi musuh, bukan?

Dante mengambil sebatang rokok marlboro lalu menghidupkan-nya menggunakan pematik dan menghembuskan asap nya dengan penuh kenikmatan.

Dante meneguk Jack Daniels nya setelah 3 Batang rokok sudah di habiskannya, tegukan pertama dia masih belum mabuk, tegukan kedua dia masih juga belum mabuk, dan akhirnya sampailah dia pada tegukan kesekian kalinya membuat kepalanya seperti berputar-putar.

Dia sangat pusing, matanya berubah menjadi warna merah dan tubuhnya kini di penuhi dengan bau-bau rokok juga alkohol yang tak sedap.

Alif dan Rizki segera mengambil tindakan dengan merangkun lengan temannya di bahu masing-masing dan mengajaknya keluar dari tempat jahanam itu.

Mereka berdua memang tidak minum, mereka hanya menemani sahabatnya yang sedang di landa masalah. Mereka tidak suka minum alkohol, cukup rokok saja yang sudah merusak tubuh mereka. Tidak dengan alkohol.

Mereka berdua memutuskan untuk membawa Dante ke rumah Rizki saja. Jika di rumah Alif, dirinya akan di tanyai yang aneh-aneh oleh mamanya. Pasti.

Akhirnya sampailah mereka di rumah Rizki yang sederhana, tidak besar dan juga tidak kecil. Mereka membawa Dante ke dalam dan langsung merebahkannya saat sudah sampai di kamar Rizki.

"Aghh, Sayang. Aku kangen sama kamu, kenapa harus break sih? Aku gak suka sama keputusan kamu." erang Dante dengan mata tertutup, sepertinya dia sudah mulai mengigau yang tidak jelas.

•••

Rabu, 8 November 2017.
12.05 WITA.

Maaf yaa, Kayla sama Dante terpaksa harus 'break' dulu *haha *ketawasetan.

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang